Uji Multikolinieritas Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas

64 Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan tes Kolmogorov-Smirnov ditunjukkan pada tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.9 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 67 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.43208740 Most Extreme Differences Absolute .077 Positive .070 Negative -.077 Kolmogorov-Smirnov Z .631 Asymp. Sig. 2-tailed .821 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015

4.4.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dalam penelitian ini adalah dengan melihat koefisien Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance. Menurut Nunnally 1967 bahwa : “Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≥ 0,1 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10”, dengan kata lain data yang baik dapat dilihat apabila memiliki Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 dan apabila nilai Tolerance dan VIF tidak sesuai dengan ketentuan tersebut maka data penelitian mengandung multikolinieritas yang berarti tidak layak digunakan sebagai data penelitian. Berikut adalah hasil uji multikolinieritas dari output SPSS yang dilakukan. Universitas Sumatera Utara 65 Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Kebijakan Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja .731 1.367 Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja .704 1.421 Penerapan Belanja Daerah Berbasis Kinerja .825 1.212 a. Dependen Variable : Akuntabilitas Kinerja Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada nilai variabel independen yang memiliki nilai Tolerance yang lebih besar dari 0,1, pada kebijakan penyusunan anggaran berbasis kinerja 0,731, penerapan anggaran berbasis kinerja 0,704, penerapan belanja daerah berbasis kinerja 0,825, yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, dengan nilai VIF untuk masing – masing variabel independen kebijakan penyusunan anggaran berbasis kinerja 1,367, penerapan anggaran berbasis kinerja 1,421, dan penerapan belanja daerah berbasis kinerja 1,212. Jadi tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10. Maka kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinieritas dalam variabel independennya. Universitas Sumatera Utara 66

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

1 8 15

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

0 3 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

0 3 9

PENUTUP PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

0 3 67

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH.

8 37 52

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014.

0 0 23

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

0 1 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Akuntabilitas Kinerja - Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasu

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

0 0 9

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

0 5 12