67
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi penelitian ini layak digunakan untuk memprediksi
akuntabilitas kinerja berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu kebijakan penyusunan anggaran berbasis kinerja, penerapan anggaran berbasis
kinerja, dan penerapan belanja daerah berbasis kinerja.
4.5 Uji Hipotesis
4.5.1 Uji Signifikan Parsial Uji Statistik t
Uji statistik berguna untuk menguji pengaruh dari masing – masing
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing
– masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat pada tingkat
signifikansi 0,05. Jika nilai probability t 0,05 maka H
a
diterima, sedangkan jika nilai probability t 0,05 maka H
a
ditolak.
Tabel 4.11 Uji Parsial t-test
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
19.035 3.042
6.257 .000
Kebijakan Penyusunan
Anggaran Berbasis Kinerja
-.095 .074
-.165 -1.274
.207
Penerapan Anggaran
Berbasis Kinerja .131
.091 .189
1.436 .156
Penerapan Belanja Daerah
Berbasis Kinerja .448
.127 .429
3.524 .001
Universitas Sumatera Utara
68
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015 Berdasarkan tabel 4.11 dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara
parsial dari masing – masing variabel independen adalah sebagai berikut :
H
1
: Kebijakan Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja
Nilai t hitung variabel ukuran kebijakan penyusunan anggaran berbasis kinerja diperoleh sebesar -1,274 dan nilai signifikansi sebesar 0,207. Nilai
signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,207 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
1
ditolak dengan pengertian bahwa kebijakan penyusunan anggaran berbasis kinerja
tidak berpengaruh secara parsial terhadap akuntabilitas kinerja.
H
2
: Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja
Nilai t hitung variabel ukuran penerapan anggaran berbasis kinerja diperoleh sebesar 1,436 dan nilai signifikansi sebesar 0,156. Nilai signifikansi
untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,156 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
2
ditolak dengan pengertian bahwa penerapan anggaran berbasis kinerja tidak berpengaruh secara parsial
terhadap akuntabilitas kinerja.
H
3
: Penerapan Belanja Daerah Berbasis Kinerja
Nilai t hitung variabel ukuran penerapan belanja daerah berbasis kinerja diperoleh sebesar 3,524 dan nilai signifikansi sebesar 0,001. Nilai signifikansi
untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,001 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
3
diterima dengan
Universitas Sumatera Utara
69
pengertian bahwa penerapan belanja daerah berbasis kinerja berpengaruh secara signifikan terhadap akuntabilitas kinerja.
4.5.2 Uji Signifikan Simultan Uji Statistik f