71
4.6 Uji Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh kebijakan penyusunan anggaran berbasis kinerja, penerapan anggaran berbasis kinerja, dan penerapan belanja daerah
berbasis kinerja terhadap akuntabilitas kinerja dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Pada dasarnya analisis regresi
digunakan untuk memperoleh persamaan regresi dengan cara memasukkan perubahan satu demi satu, sehingga dapat diketahui pengaruh yang paling kuat
hingga yang paling lemah. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.14 Uji Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Sumber : Data primer yang diolah SPSS, 2015
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant 19.035
3.042 Kebijakan Penyusunan
Anggaran Berbasis Kinerja
-.095 .074
-.165
Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja
.131 .091
.189 Penerapan Belanja
Daerah Berbasis Kinerja .448
.127 .429
Universitas Sumatera Utara
72
Berdasarkan pada tabel 4.14 dapat dilihat koefisien untuk persamaan regresi dari penelitian ini, yang dapat disusun dalam persamaan matematis
sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε Y = 19,035
– 0,095 + 0,131 + 0,448 + ε
Dimana : Y = Akuntabilitas Kinerja
X1 = Kebijakan Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja X2 = Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja
X3 = Penerapan Belanja Daerah Berbasis Kinerja α = Konstanta
ε = Error β1, β2, β3 = Koefisien regresi yang menunjukkan perubahan variabel
dependen berdasarkan pada variabel independen. Penjelasan :
1. Hasil persamaan regresi, nilai konstanta sebesar 19,035, artinya kebijakan penyusunan anggaran berbasis kinerja X1, penerapan
anggaran berbasis kinerja X2, dan penerapan belanja daerah berbasis kinerja X3 dianggap konstan, maka tingkat akuntabilitas
kinerja sebesar 19,035. 2. Koefisien regresi variabel kebijakan penyusunan anggaran berbasis
kinerja X1 sebesar -0,095, artinya kebijakan penyusunan anggaran berbasis kinerja mengalami kenaikan 1 akan menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
73
peningkatan terhadap akuntabilitas kinerja sebesar -0,095 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.
3. Koefisien regresi variabel penerapan anggaran berbasis kinerja X2 sebesar 0,131, artinya penerapan anggaran berbasis kinerja
mengalami kenaikan 1 akan menyebabkan peningkatan terhadap akuntabilitas kinerja sebesar 0,131 dengan asumsi variabel
independen lain nilainya tetap. 4. Koefisien regresi variabel penerapan belanja daerah berbasis kinerja
X3 sebesar 0,448, artinya penerapan belanja daerah berbasis kinerja mengalami kenaikan 1 akan menyebabkan peningkatan terhadap
akuntabilitas kinerja sebesar 0,448 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.
4.7 Pemahasan Hasil Penelitian