3. Hasil Belajar
Setelah kita melakukan atau mengerjakan sesuatu, tentu kita mengharapkan apa yang dinamakan hasil. Begitu pula dengan belajar, apa yang
diperoleh dari kegiatan belajar disebut hasil belajar. Menurut Suprijono 2012: 5 hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, sikap-sikap, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, apresiasi, dan keterampilan. Oleh karena itu, hasil belajar tidak hanya diperoleh dari hasil kognitif saja, tetapi juga dari afektif dan psikomotor siswanya.
Sedangkan Sudjana 1989:22 menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Oleh karena itu hasil belajar dapat meningkatkan kemampuan atau keahlian pada diri siswa, setelah siswa itu menerima pelajaran. Perlu diketahui
bahwa dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 perlu diperhatikan prinsip- prinsip, pendekatan-pendekatan, dan karakteristik-karakteristik penilaian yang
diamanahkan oleh Kurikulum 2013.
a. Prinsip Penilaian Menurut Kurikulum 2013
Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru pada saat melaksanakan penilaian untuk implementasi Kurikulum 2013 baik pada
jenjang pendidikan dasar maupun pada jenjang pendidikan menengah adalah:
1 Sahih
Penilaian yang dilakukan haruslah sahih, maksudnya penilaian didasarkan pada data yang memang mencerminkan kemampuan yang ingin diukur.
2 Objektif
Penilaian yang objektif adalah penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas
penilai guru.
3 Adil
Penilaian yang adil maksudnya adalah suatu penilaian yang tidak menguntungkan atau merugikan siswa hanya karena mereka bisa jadi
berkebutuhan khusus serta memiliki perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4 Terpadu
Penilaian dikatakan memenuhi prinsip terpadu apabila guru yang merupakan salah satu komponen tidak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran.
5 Terbuka
Penilaian harus memenuhi prinsip keterbukaan di mana kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan yang digunakan dapat diketahui oleh
semua pihak yang berkepentingan.
6 Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan oleh guru dan mesti mencakup segala aspek kompetensi dengan menggunakan
berbagai teknik penilaian yang sesuai. Dengan demikian akan dapat memantau perkembangan kemampuan siswa.
7 Sistematis
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan dilakukan secara bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.
8 Beracuan kriteria
Penilaian dikatakan beracuan kriteria apabila penilaian yang dilakukan didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9 Akuntabel
Penilaian yang akuntabel adalah penilaian yang proses dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
10 Edukatif
Penilaian disebut memenuhi prinsip edukatif apabila penilaian tersebut dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan siswa.
b. Karakteristik Penilaian Menurut Kurikulum 2013
1 Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan, siswa tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik. Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah siswa dapat belajar
apapun, hanya waktu yang dibutuhkan yang berbeda. Siswa yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan
siswa pada umumnya.
2 Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah.
Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penilaian otentik
tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh siswa, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh siswa.
3 Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar siswa, memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas.
4 Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan siswa tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan
minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.
5 Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
Hasil belajar merupakan hal yang penting yang akan dijadikan sebagai tolak ukur sejauh mana keberhasilan seorang siswa dalam belajar. Dari hasil
belajar, guru dapat menilai apakah sistem pembelajaran yang diberikan berhasil
atau tidak, untuk selanjutnya bisa diterapkan atau tidak dalam proses pembelajaran. Menurut Sudjana 1989:22 hasil belajar dibagi dalam tiga ranah
yaitu: a.
Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri atas enam aspek yaitu
pengetahuan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. b.
Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan,
jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c. Ranah Psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan
dasar, kemampuan perseptual, keharmonisanketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpreatif.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang telah dicapai siswa baik kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik
setelah mengalami proses belajar. Hasil belajar kognitif berasal dari nilai evaluasi guru terhadap suatu materi. Hasil belajar psikomotorik berkaitan siswa berkaitan
dengan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa, hasil belajar psikomotorik siswa diperoleh dari hasil pengamatan terhadap keterampilan siswa ketika
melakukan percobaan atau eksperimen. Sedangkan untuk hasil afektif siswa, diperoleh dari hasil angket. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar banyak jenisnya tetapi secara umum dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu faktor intern dan faktor ekstern Slameto, 2010: 54 :
a. Faktor intern
Faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor intern dikelompokan menjadi faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan. 1
Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh 2
Faktor psikologi meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
3 Faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
Kelelahan jasmani seperti lemah lunglai, sedangkan kelelahan rohani seperti kelesuan dan kebosanan.
b. Faktor ekstern
Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
1 Faktor keluarga
Faktor keluarga ini meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.
2 Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pengajaran, kualitas pengajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
3 Faktor masyarakat
Pengaruh masyarakat ini terkait dengan keberadaan siswa dengan masyarakat. Pengaruh masyarakat ini terkait dengan keberadaan siswa
dengan masyarakat. Lingkungan masyarakat dimana siswa berada juga berpengaruh terhadap semangat dan aktivitas belajarnya. Lingkungan
masyarakat dimana warganya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar
di dalamnya akan memberikan pengaruh positif terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi mudanya
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibagi menjadi dua yaitu faktor intern dan
faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang bersumber dari dalam siswa itu sendiri, baik jasmani maupun rohani sedangkan faktor ekstern yaitu faktor dari
luar siswa seperti lingkungan sekitarnya. Dalam proses pembelajaran, untuk mendapatkan hasil belajar yang baik itu harus memperhatikan beberapa faktor
yang mempengaruhinya. Tetapi, selain itu juga dalam proses guru mengajar, harus ada yang namanya model pembelajaran. Karena model pembelajaran sangat
mempengaruhi keaktifan siswa dalam belajar dikelas.
4. Model Pembelajaran