pasangan belajar, sehingga terdapat rasa bangga atau puas yang akan timbul dari diri siswa jika ia bisa menjawab atau menjelaskan secara baik kepada
teman-temannya. Rasa puas itu kemudian akan kembali memotivasi diri siswa maupun yang lain agar dapat lebih aktif lagi. Tetapi pada
kenyataannya, siswa memerlukan beberapa bahan baru yang mungkin belum pernah di alami agar makna dalam belajar lebih terasa mendalam. Hal
tersebut adalah tugas guru sebagai fasilitator dan motivator. Dengan kata lain, guru bertugas menerapkan prinsip-prinsip belajar agar lebih memaksimalkan
hasil belajar siswa. Dengan demikian berdasarkan prinsip-prinsip belajar di atas, diperoleh sebuah pengertian bahwa siswa perlu berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran. Untuk menambah partisipasi aktif siswa, guru harus memperhatikan beberapa tentang hakekat pembelajaran.
2. Hakekat Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Menurut Warsita 2008:85, pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat siswa belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan siswa.
Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono 2009, pembelajaran merupakan suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa
dalam belajar bagaimana belajar memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Berdasarkan pengertian pembelajaran menurut beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa pengertian pembelajaran adalah usaha yang diadakan
oleh guru agar siswanya belajar atau membelajarkan siswanya agar dapat
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru sangat mempengaruhi keaktifan siswa sehingga guru
dituntut untuk melakukan berbagai variasi pembelajaran agar siswa cenderung tidak merasa bosan dalam proses belajar.
b. Ciri-ciri Pembelajaran
Hamalik 1999 memaparkan tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu:
1 Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang
merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus. 2
Kesalingtergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan masing-masing
memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran. 3
Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh
manusia dan sistem pemerintahan, semuanya memiliki tujuan. Sistem alami seperti: ekologi, sistem kehidupan hewan, memiliki unsur-unsur
yang saling ketergantungan satu sama lain, disusun sesuai dengan rencana tertentu, tetapi tidak mempunyai tujuan tertentu. Tujuan sistem menuntun
proses merancang sistem. Tujuan utama sistem pembelajaran agar siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem adalah mengorganisasi tenaga,
material, dan prosedur agar siswa belajar secara efisien dan efektif. Selanjutnya ciri-ciri pembelajaran lebih detail adalah sebagai berikut:
1 Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk siswa dalam suatu
perkembangan tertentu. 2
Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode dan teknik yang direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3 Fokus materi ajar, terarah, dan terencana dengan baik.
4 Adanya aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungya
kegiatan pembelajaran. 5
Aktor guru yang cermat dan tepat. 6
Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan siswa dalam proporsi masing- masing.
7 Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
8 Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk.
Yang menjadi kunci untuk menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran dan guru itu sendiri. Kebutuhan siswa dapat
ditetapkan apa yang hendak dicapai, dikembangkan dan diapresiasi. Mata ajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil
pendidikan yang diinginkan. Ketika guru sudah memahami apa yang ada dalam hakekat pembelajaran, maka akan mempengaruhi aktifnya siswa dalam
proses pembelajaran, sehingga dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh, karena dalam akhir kegiatan belajar mengajar ada yang namanya hasil
belajar.
3. Hasil Belajar