Latar Belakang PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS SISWA KELAS XII TKJ SMK WALISONGO PE

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu: ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” Pasal 3 UU RI No. 20 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum Sekolah menengah kejuruan SMK dirancang dengan pandangan bahwa sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan pada dasarnya adalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat siswa saat memasuki pendidikan menengah. Sekolah menengah kejuruan sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 undang- undang system pendidikan nasional , merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan siswa terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Umum a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Mengembangkan potensi siswa agar menjadi warga negara yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. c. Mengembangkan potensi siswa agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia. d. Mengembangkan potensi siswa agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efesien. 2. Tujuan Khusus a. Menyiapkan siswa agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada dan dunia usaha lainnya sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya. c. Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. d. Membekali siswa dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Pasal 80 menyatakan bahwa: 1. Penjurusan pada sekolah menengah kejuruan, madrasah aliyyah kejuruan, atau bentuk lain yang sederajat berbentuk bidang keahlian. 2. Setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat terdiri atas satu atau lebih program studi keahlian. 3. Setiap program studi keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat terdiri atas satu atau lebih kompetensi keahlian. Bidang keahlian pada sekolah menengah kejuruan meliputi: a. Teknologi dan Rekayasa b. Teknologi Informasi dan Komunikasi c. Kesehatan d. Agribisnis dan Agroteknologi e. Perikanan dan Kelautan f. Bisnis dan Manajemen g. Pariwisata h. Seni Rupa dan Kriya i. Seni Pertunjukan. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi KKPI merupakan salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi. Berdasarkan hasil observasi di SMK Walisongo Jepara diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi KKPI, proses pembelajaran selama ini berlangsung menggunakan metode pembelajaran dengan metode ceramah yaitu guru lebih mendominasi dalam pembelajaran teacher centered. Sehingga siswa akan cenderung bersikap pasif dan tidak bisa mengoptimalkan keahlian yang dimiliki. Siswa juga beranggapan bahwa pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi KKPI banyak menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami, maka hal ini dapat mengakibatkan nilai hasil belajar siswa dalam pelajaran keterampilan komputer dan pengelolaan informasi tidak sesuai harapan, sehingga nilai hasil belajar siswa rendah, hal ini ditandai dengan nilai semester 2 yaitu sebanyak 20 siswa tuntas, dan 25 siswa tidak tuntas data selengkapnya ada pada Lampiran 37 halaman 183. Kriteria ketuntasan mininal untuk mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Iinformasi adalah 75. Ada beberapa faktor yang menyebabkan nilai hasil belajar siswa belum sesuai dengan harapan diantaranya adalah rendahnya kualitas pembelajaran yang ditandai dengan belum diterapkannya model pembelajaran. Hal tersebut dipersulit lagi oleh suatu kondisi guru mendominasi kegiatan pembelajaran. Pembelajaran hanya sebatas pada teori saja dan kurang mengembangkan kemampuan afektif dan psikomotor siswanya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Practice Rehearsal Pairs. Model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang mampu mengarahkan atensi siswa terhadap materi yang dipelajarinya. Menurut Hisyam Zaini dkk, pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif, ketika siswa aktif berarti mereka mendominasi aktifitas pembelajaran. Model pembelajaran Practice Rehearsal Pairs merupakan salah satu model pembelajaran yang dalam pembelajarannya lebih diarahkan pada praktik secara berpasangan untuk mempraktikan suatu ketrampilan atau prosedur dengan teman belajar, yang bertujuan meyakinkan masing-masing pasangan dapat melakukan keterampilan dengan benar. Menurut Melvin L Silberman, salah satu cara yang paling efektif dan efisien untuk meningkatkan hasil belajar adalah dengan membagi peserta berpasang-pasangan dan menyusun partner belajar. Suatu mata pelajaran benar-benar dikuasai hanya apabila seorang siswa mampu mengajarkan kepada siswa lain. Model pembelajaran practice rehearsal pairs memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling mengajar dengan siswa yang lain. Dengan diterapkannya model pembelajaran practice rehearsal pairs ini, diharapkan dapat membuat siswa akan lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang semula hanya sebatas kriteria ketuntasan minimal, sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan. Oleh sebab itu, perlu dikaji dan diteliti lebih mendalam apakah penerapan model pembelajaran Practice Rehearsal Pairs dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga diambil judul penelitian “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI KKPI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS SISWA KELAS XII TKJ SMK WALISONGO PECANGAAN JEPARA”

B. Permasalahan

Dokumen yang terkait

PERBAIKAN PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE DAN REVIEW (SQ3R) PADA SISWA KELAS XII SMK ISLA

0 6 99

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 023903 BINJAI.

0 2 29

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA MATA PELAJARAN PENGELASAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 23

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS (PRP) TERHADAP HASIL BELAJAR Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs (Prp) Pada Siswa Kel

0 2 11

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA MATA PELAJARAN SAINS KELAS VA SD NEGERI 104202 BANDAR SETIA.

0 2 23

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi Practice Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Kalimati Juwangi Boyolali Tahun Ajar

0 1 15

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi Practice Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Kalimati Juwangi Boyolali Tahun Ajar

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS (PRAKTEK BERPASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS (PRAKTEK BERPASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KOPERASI PADA MATA PELAJARAN IPS KE

0 0 15

EFEKTIVITAS TEKNIK PRAKTEK BERPASANGAN (PRACTICE REHEARSAL PAIRS ) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

2 4 41

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) KELAS XI TKJ DI SMK NEGERI 1 SINE.

0 9 255