Pengertian Belajar dan Pembelajaran

14 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Dalam landasan teori akan dibahas tentang pengertian belajar dan pembelajaran, aktivitas belajar, hasil belajar, teori belajar IPA, faktor-faktor yamg mempengaruhi belajar, karakteristik siswa tingkat sekolah dasar, hakikat IPA, pembelajaran IPA di SD, model pembelajaran, model pembelajaran POE Predict- Observe-Explain, materi bentuk energi, model pembelajaran konvensional.

2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Witherington t.t dalam Sukmadinata 2004 dalam Suyono dan Hariyanto 2014:11 menyataka n bahwa “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.” Belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lengkap Hamalik 2012:45. Pendapat hampir sama dinyatakan oleh Crow and Crow 1958 dalam Sukmadinata 2004 dalam Suyono dan Hariyanto 2014:12 yang me nyatakan “belajar merupakan diperolehnya kebiasaan- kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.” Selain itu Hilgard 1962 dalam Suyono dan Hariyanto 2014:12 juga menjelaskan bahwa “belajar adalah suatu 15 proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi.” Belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Oxford Advanced Learner’s Dictionary 1990 dalam Suyono dan Hariyanto 2014:12, mendefinisikan “belajar sebagai kegiatan memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui studi, pengalaman, atau karena diajar.” Lebih lanjut, Piaget 2010 dalam Wisudawati dan Sulistyowati 2014:35 menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan konsep. Dalam proses tersebut, siswa selalu membangun mengkonstruk konsep baru melalui asimilasi dan akomodasi skema mereka. Oleh karena itu, belajar merupakan proses yang terus menerus tidak berkesudahan. Selain itu Wisudawati dan Sulistyowati 2014:35 juga menyatakan bahwa “belajar merupakan suatu perubahan pada individu, bukan sebagai hasil dari perubahan. Perubahan di sini termasuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap, nilaikarakter, dan penggunaan pengetahuan dalam kehidupan sosial.” Berdasarkan pendapat di atas mengenai pengertian belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dimana orang tersebut mengalami perubahan sebagai hasil pengalaman interaksinya dengan lingkungan yang berlangsung selama periode waktu tertentu. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar menurut Slameto 2010:3-5 yaitu sebagai berikut: 1 Perubahan terjadi secara sadar. 16 Ini berarti seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. 2 Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar selanjutnya. 3 Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. 4 Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, dan bersin tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam belajar. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan menetap. 5 Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. 6 Perubahan mencakup seluruh aspek perilaku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. 17 Belajar dan pembelajaran merupakan dua kata yang berbeda. Namun kedua kata ini sangat erat hubungannya satu sama lain. Belajar erat kaitannya dengan pembelajaran. Bahkan, kedua kegiatan tersebut saling menunjang dan saling mempengaruhi satu sama lain. Briggs 1992 dalam Rifa’i dan Anni 2011:191 mendefinisikan pembelajaran sebagai seperangkat peristiwa yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga siswa itu memperoleh kemudahan. Suharjo 2006:85 menyebutkan bahwa: Pembelajaran dapat diartikan dari beberapa sudut pandang. Pertama, pembelajaran diartikan sebagai kegiatan menyampaikan pesan berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari guru kepada siswa. Kedua, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses penggunaan seperangkat keterampilan teaching as a skill secara terpadu. Ketiga, pembelajaran dipandang sebagai suatu seni, yang mengutamakan penampilan kinerja guru secara unik yang berasal dari sifat-sifat khas, dan perasaan serta naluri guru. Keempat, pembelajaran dipandang sebagai penciptaan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar Suharjo 2006:85. Gagne 1981 da lam Rifa’i dan Anni 2011:192 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal siswa yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Rifa’i dan Anni 2011:194 menjelaskan proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang bertujuan menghasilkan belajar, atau memberikan sarana penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Komponen-komponen sistem itu adalah pendidik, siswa, materi pembelajaran, dan lingkungan belajar yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran bukan merupakan kegiatan yang sederhana. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang kompleks karena pembelajaran bukan hanya suatu kegiatan yang menyampaikan informasi tetapi di dalamnya guru dituntut agar dapat 18 mengaplikasikan keterampilan dasar mengajarnya dan dapat mengkondisikan lingkungan belajar. Dengan demikian diharapkan siswa dapat belajar secara efektif dan efisien.

2.1.2 Aktivitas Belajar

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SDN PEKAUMAN 2 KOTA TEGAL

3 41 309

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT OBSERVE EXPLAIN) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEJAMBON 4 KOTA TEGAL

2 25 408

KEEFEKTIFAN STRATEGI CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR NEGERI PEKAUMAN 2 KOTA TEGAL

0 7 235

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PEKAUMAN 2 KOTA TEGAL

6 26 257

KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN UANG DAN KEGUNAANNYA PADA SISWA KELAS III SDN RANDUGUNTING 2 KOTA TEGAL

1 45 240

KEEFEKTIFAN MODEL PROBING PROMPTING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KEPANDEAN 3 KABUPATEN TEGAL

5 63 236

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS III SD NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL

0 66 217

KEEFEKTIFAN MODEL SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MATERI UANG PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 02 MOJO KABUPATEN PEMALANG

11 54 348

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL GI DANAIR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN LANGIT SDN PEKAUMAN 2 DAN OTA TEGAL

0 0 104

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY REPETITION (AIR) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI PEKAUMAN OTA TEGAL

0 0 70