37 meningkatkan hasil belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan optimal.
2.1.11 Materi Bentuk Energi
Materi yang akan digunakan peneliti dalam penelitian yaitu materi Bentuk Energi. Materi ini adalah materi kelas III semester 2. Standar kompetensi 4:
memahami berbagai cara gerak benda, hubungan dengan Energi, dan sumber energi. Kompetensi dasar 4.2: Mendiskripsikan hasil pengamatan tentang
pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari. Materi Bentuk Energi menuntut guru dan siswa untuk melakukan percobaan-percobaan
yang membuktikan bahwa energi itu memiliki pengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari. Tidak ada yang dapat hidup, bergerak, dan bekerja tanpa
energi karena energi sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu usaha atau kerja. Energi
tidak dapat kita lihat secara langsung sehingga untuk mengukur energi yang digunakan tidak dapat dilakukan secara langsung. Mengukur energi secara tidak
langsung adalah dengan cara mengamati pengaruh yang ditimbulkan oleh energi itu pada suatu benda. Misalnya, energi panas dapat menyebabkan suhu benda
meningkat makin panas. Selain energi panas masih ada bentuk-bentuk energi lain yang ada di alam ini, misalnya energi bunyi, enegi cahaya dan energi gerak.
Bentuk-bentuk energi tersebut sangat berpengaruh bagi manusia di dalam kehidupannya sehari-hari. Banyak manfaat yang diperoleh manusia dari berbagai
bentuk enegi yang ada di alam ini.
38
2.1.12 Model Pembelajaran Konvensional
Model konvensional sering disebut dengan model tradisional. Model ini dikembangkan oleh Glaser 1962 dalam Muchith 2008:134, dengan melibatkan
empat bagian atau komponen, yaitu 1 Instructional objective, 2 Enterring behaviour, 3 Instructional procedure, dan 4 Performance assessment. Sampai
saat ini masih banyak guru yang menerapkan model pembelajaran konvensional dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukannya. Model pembelajaran
konvensional ini banyak menitik beratkan upaya atau proses menghabiskan materi pelajaran, sehingga model konvensional lebih berorientasi menghabiskan materi p
elajaran Muchith 2008:14.
Pembelajaran konvensional menghendaki pembelajaran yang berpusat pada guru. Pembelajaran tersebut merupakan pilihan bagi guru yang
menggunakan pendekatan aliran filsafat realisme Ruhimat, dkk 2011:191. Ruhimat, dkk 2011:191 menjelaskan bahwa pembelajaran dalam paham
realisme adalah kegiatan guru dalam menciptakan kondisi lingkungan dengan displin tertentu untuk dialami siswa, agar siswa menguasai pengetahuan yang
esensisal dan terbentuk kebiasaan-kebiasaan, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya, serta mampu melaksanakan
tanggung jawab sosial. Guru memegang peran yang sangat penting dalam model pembelajaran konvensional. Guru lebih banyak aktif dalam kelas daripada siswa.
Jadi, model pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran yang berpusat pada guru teacher centered. Model pembelajaran konvensional meliputi
ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan penugasan.
39
2.2. Kajian Empiris
Beberapa hasil penelitian yang mendukung pada penelitian ini diantaranya adalah:
1 Nugraheni 2011 dengan judul “Penerapan Model POE Predict, Observe,
Explain untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA Siswa Kelas III SDN Karangbesuki 4 Malang.” Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III
sebanyak 21 siswa, dengan siswa laki-laki sebanyak 12 siswa dan 9 siswa perempuan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah PTK dalam
bentuk kolaboratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model POE dapat meningkatkan pembelajaran IPA. Terbukti pada
pembelajaran yang sudah dilaksanakan, siswa terlibat langsung dalam pembelajarannya sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator.
Prosentase untuk keberhasilan guru dalam menerapkan model pada siklus 1 mencapai 93,39 dan meningkat pada siklus 2 menjadi 100. Nilai rata-
rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 70,50 dengan kriteria memuaskan dan pada siklus II rata-rata aktivitas belajar meningkat menjadi
77,22 dengan kriteria memuaskan. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Prosentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar
57,14 dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 73,81 dan pada siklus II prosentase meningkatan menjadi 85,71 dengan nilai rata-rata 79,91.
2 Sari
2014 dengan judul “ Keefektifan Model Pembelajaran POE Predict- Observe-Explain terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Ipa Materi
Perubahan Sifat Benda Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kejambon 4 Kota Tegal.
” Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri