55 dari penelitian ini sebanyak 55 siswa yang terdiri dari 26 siswa kelas III SD
Negeri Pekauman 2 kelas eksperimen dan 29 siswa kelas III SD Negeri Pekauman 5 kelas kontrol.
3.2 Sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” Sugiyono 2014:120. Sampel diambil dari suatu populasi harus
betul-betul representatif, karena hasil penelitian akan digeneralisasikan pada populasi tersebut. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
benar-benar dapat mewakili seluruh populasi dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya Riduwan 2013: 11. Oleh karena itu, agar sampel
representatif perlu memberlakukan teknik sampling. Teknik sampling merupakan teknik yang digunakan peneliti untuk pengambilan sampel dalam suatu penelitian
Sugiyono 2014:121. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh ialah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal dengan istilah sensus Sugiyono 2014: 126. Oleh karena itu, seluruh siswa kelas III akan dijadikan
sebagai sampel penelitian.
3.3 Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini mempunyai kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar
56 yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Sugiyono 2014:116. Peneliti
menggunakan desain tersebut karena tidak mampu mengontrol secara ketat masuknya pengaruh variabel-variabel yang datang dari luar. Desain penelitian
quasi experimental dibagi menjadi dua bentuk dan peneliti memilih desain penelitian bentuk nonequivalent control group design sebagai desain penelitian
ini. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design pada true experimental design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol tidak dipilih secara random Sugiyono 2014: 118. Menurut Sugiyono 2014: 118, gambaran dari nonequivalent control group design yaitu
sebagai berikut:
Keterangan: O
1
dan O
3
= keadan awal kelas eksperimen dan kontrol X
= perlakuan yang diberikan, yaitu model POE O
2
= hasil penilaian kelas eksperimen setelah mendapatkan perlakuan O
4
= hasil penilaian kelas kontrol tanpa perlakuan Kedua kelas yang peneliti pilih sudah memenuhi syarat dilakukan
penelitian eksperimen dari berbagai aspek. Diantaranya yaitu, kedua sekolah berada dalam satu lingkungan komplek, kedua sekolah terakreditasi B, memiliki
sarana dan prasarana sekolah cukup memadai yang dapat digunakan oleh kelas O
1
X O
2
O
3
O
4
57 eksperimen dan kontrol, kualifikasi guru kedua kelas sama, yakni lulusan Strata 1,
dan kemampuan awal siswa yang relatif sama penghitungan uji kesamaan rata- rata secara empiris dan ststistik.
Peneliti menggunakan desain tersebut untuk mengetahui pengaruh model POE Predict-Observe-Explain terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas III
SD Negeri Pekauman 2 Tegal. Model POE diterapkan pada kelas eksperimen yaitu kelas III SD Negeri Pekauman 2. Sedangkan, model konvensional
diterapkan pada kelas III SD Negeri Pekauman 5. Sebelum dilakukan penelitian, baik kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapatkan perlakuan yang sama yaitu
pelaksanaan tes awal. Setelah itu, kedua kelas baik kelas eksperimen maupun kontrol sama-sama melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi pada
kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model POE, sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan tidak menggunakan model POE, tetapi menggunakan
pembelajaran model konvensional. Tes akhir dilaksanakan pada saat akhir pembelajaran untuk mengetahui apakah ada perbedaan aktivitas dan hasil belajar
antara kelas yang mendapat perlakuan dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan.
3.4 Variabel Penelitian