22 dalam Haryono 2013:51 menjelaskan bahwa teori konstruktivisme memandang
pembentukan pengetahuan sepenuhnya persoalan individu. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan di dalam teori konstruktivisme
peran siswa itu sendiri dalam proses pembentukan pengetahuan sangat penting. Siswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap peristiwa belajar dan hasil
belajarnya.
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Slameto 2010:54-72 menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor
yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.
2.1.5.1 Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar. Faktor intern digolongkan menjadi tiga faktor, yaitu:
2.1.5.1.1 Faktor Jasmaniah
Faktor jasmaniah mencakup dua faktor, yaitu faktor kesehatan, dan cacat tubuh.
1 Faktor Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah dan kurang bersemangat dalam
belajar.
23 2
Cacat Tubuh Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Jika seseorang mengalami
cacat tubuh maka hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus. 2.1.5.1.2 Faktor Psikologis
Dalam faktor psikologis terdapat beberapa faktor yaitu faktor intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
1 Inteligensi
Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru
dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan
cepat. 2
Perhatian Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa
itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek bendahal atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari, jika bahan pelajaran tidak menjadi bahan perhatian siswa, maka akan timbul kebosanan,
sehingga ia tidak lagi suka belajar. 3
Minat Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai minat, siswa tidak akan belajar dengan sebaik- baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
24 4
Bakat Bakat atau aptitude menurut Hilgard 1962 adalah
“the capacity to learn”. Dengan perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar.
5 Motif
Jamies Drever 1952 menerangkan bahwa motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam proses belajar haruslah
diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan
perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan atau menunjang belajar.
6 Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
7 Kesiapan
Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever 1952 adalah Preparedness to respond or react. Kesiapan adalah kesediaan untuk
memberi repon atau bereaksi. Kesiapan itu perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka
hasil belajarnya akan lebih baik. 2.1.5.1.3 Faktor Kelelahan
Kelelahan itu mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik harus menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Faktor
kelelahan meliputi:
25 1
Kelelahan jasmani Kelelahan jasmani dapat dilihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga
darah tidakkurang lancar pada bagian-bagian tertentu. 2
Kelelahan rohani Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,
sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini dapat terjadi secara terus menerus memikirkan masalah yang dianggap
berat tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu sama atau konstan tanpa ada variasi, dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai
dengan bakat, minat dan perhatiannya.
2.1.5.2 Faktor Ekstern