54 Lampiran 1. Prosedur Analisis.
1. Kadar Air AOAC, 1995
Cawan aluminium dikeringkan dalam oven pada suhu 105 °
C sampai memperoleh bobot tetap A. Bahan ditimbang bersama cawan seberat 2 g B,
kemudian dioven selama 3 sampai 5 jam sampai diperoleh bobot tetap C. Kadar Air = B – C x 100
B – A
2. Kadar Protein Metode Mikro Kjeldhal AOAC, 1995
Sampel ditimbang dalam labu kjeldhal sebanyak 0,1 g, kemudian ditambahkan selenium mix sebanyak 0,5 g dan H
2
SO
4
pekat sebanyak 7 ml, kemudian dilakukan destruksi sampai campuran tersebut terlihat menjadi bening.
Tahap selanjutnya adalah destilasi dengan menambahkan aquades, NaOH, dan indikator pp, kemudian dilakukan titrasi oleh HCl pada asam borat yang telah
didestilasi bersama -sama dengan sampel.
Kadar Protein = ml HCl x N HCl x fk x 0,014 x 100 g sampel
fk = 6,25 nilai setara nitrogen
3. Kadar Lemak Metode Soxhlet AOAC, 1980
5 gram sampel dimasukkan dalam timbel, kemudian diekstrak dengan petrolium eter dan direfluks selama 5 jam. Destilat hasil ekstraksi ditampung dan
diuapkan sisa pelarutnya dengan memanaskan pada oven 105 °
C hingga berat tetap. Kadar Lemak = berat lemak x 100
berat sampel
4. Kadar Serat Sulaeman et al., 1995
Contoh sebanyak 2 gram dimasukan ke dalam erlenmeyer 250 ml kemudian ditambahkan 100 ml H
2
SO
4
0,325 N. Dihidrolisis dalam autoclave selama 15 menit pada suhu 105
° C. setelah itu didinginkan dan ditambahkan NaOH 1,25 N sebanyak
50 ml. Dihidrolisis kembali dalam autoclave selama 15 menit. Contoh disaring dengan kertas saring yang telah dikeringkan dan diketahui bobot tetapnya. Kertas
saring kemudian dicuci berturut-turut dengan air panas, 25 ml H
2
SO
4
0,325 N, air
55 panas, dan terakhir dengan aseton atau alkohol 25 ml. Setelah itu kertas saring
dikeringkan dalam oven bersuhu 105 °
C selama 1 jam atau sampai bobotnya tetap. Bobot kertas dan serat – bobot kertas
Kadar Serat = x 100 Bobot contoh awal
5. Kadar Pati Metode Luff Schoorl Sulaeman et al., 1995