Kadar Gula PERUBAHAN MUTU UBI CILEMBU PANGGANG SELAMA

26 menyatakan bahwa pengaruh suhu 30 ° C dan 10 ° C tidak berbeda, sedangkan suhu 20 ° C berbeda dengan lainnya Lampiran 16a. Pengaruh kemasan biasa dan tanpa kemasan adalah sama terhadap kadar pati, sedangkan kemasan hampa udara tidak sama dengan keduanya Lampiran 16b. Menurut Mayastuti 2002, penurunan kandungan pati pada ubi selama penyimpanan disebabkan oleh karbohidrat yang merupakan komponen utama yang membangun pati atau tepung mengalami degradasi membentuk senyawa yang lebih sederhana. Menurut Winarno 1992, pemecahan pati terjadi karena hidrolisis oleh enzim amilase yang menghasilkan gula -gula sederhana.

3. Kadar Gula

Kadar gula berkaitan dengan penerimaan konsumen terhadap rasa ubi Cilembu panggang. Gula pada ubi Cilembu panggang dihasilkan dari hidrolisis pati. 10 20 30 40 50 2 4 6 8 10 12 14 Lama Penyimpanan Hari Kadar Gula bk Tanpa Kemasan Kemasan Biasa Kemasan Hampa Udara Gambar 9. Grafik Peruba han Kadar Gula Ubi Panggang Yang Disimpan Pada Suhu 10 ° C. 27 10 20 30 40 50 60 2 4 6 8 10 12 14 Lama Penyimpanan Hari Kadar Gula bk Tanpa Kemasan Kemasan Biasa Kemasan Hampa Udara Gambar 10. Grafik Perubahan Kadar Gula Ubi Panggang Yang Disimpan Pada Suhu 20 ° C. 10 20 30 40 50 60 2 4 6 8 10 12 14 Lama Penyimpanan Hari Kadar Gula bk Tanpa Kemasan Kemasan Biasa Kemasan Hampa Udara Gambar 11. Grafik Perubahan Kadar Gula Ubi Panggang Yang Disimpan Pada Suhu 30 ° C. Kadar gula pada awal penyimpanan adalah 18,66 . Pada hari ke - 2, kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 10 ° C dan tidak dikemas menjadi 46,17 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 35,01, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 27,41 Lampiran 2. Pada penyimpanan suhu 10 ° C ini, pola peningkatan kadar gula ubi tanpa kemasan lebih besar daripada ubi dengan kemasan. Ubi dikemas biasa memiliki peningkatan lebih besar daripada ubi dikemas hampa udara. Adanya peningkatan total gula pada hasil analisis berkaitan erat dengan perombakan molekul-molekul besar seperti pati, selulosa, dan lain-lain menjadi gula -gula yang lebih sederhana Mayastuti, 2002. Kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 20 ° C dan tidak dikemas selama 28 penyimpanan menjadi 26,64, pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 31,18, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 42,81 . Kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 30 ° C dan tidak dikemas selama penyimpanan menjadi 43,30, pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 24,55, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 30,66 Lampiran 2. Hasil uji ragam kadar gula hari ke-2 menunjukan bahwa suhu penyimpanan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar pati, begitu pula dengan pengemasan Lampiran 17. Hasil uji lanjut menyatakan bahwa pengaruh suhu 20 ° C dan 30 ° C tidak berbeda, sedangkan suhu 10 ° C berbeda dengan keduanya Lampiran 17a. Pengaruh kemasan biasa, kemasan hampa udara, dan tanpa kemasan masing-masing berbeda satu sama lain Lampiran 17b. Pada hari ke-4, kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 10 ° C dan tidak dikemas menjadi 44,79 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 44,95, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 38,14. Kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 20 ° C dan tidak dikemas menja di 36,35 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 43,02, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 41,67. Kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 30 ° C dan tidak dikemas menjadi 42,27 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 46,27, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 47,31 Lampiran 2. Hasil uji ragam kadar gula hari ke-4 menunjukan bahwa suhu penyimpanan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar gula, begitu pula dengan pengemasan Lampiran 18. Hasil uji lanjut menyatakan bahwa pengaruh suhu 10 ° C dan 20 ° C tidak berbeda, sedangkan suhu 30 ° C berbeda dengan keduanya Lampiran 18a. Kadar gula tertinggi terdapat pada penyimpanan suhu 30 ° C. Hal tersebut karena perlakuan suhu tinggi akan memecahkan rantai molekul pati menjadi komponen-komponen yang lebih rendah berat molekulnya Mayastuti, 2002. 29 Pengaruh kemasan biasa dan kemasan hampa udara sama, sedangkan tanpa kemasan berbeda dengan yang lain Lampiran 18b. Pada hari ke-6, kadar gula ubi yang disimpa n pada suhu 10 ° C dan tidak dikemas menjadi 40,24 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 28,19, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 40,62. Kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 20 ° C dan tidak dikemas menjadi 34,46 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 35,93, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 36,43. Kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 30 ° C dan tidak dikemas menjadi 46,09 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 40,33, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 42,30 Lampiran 2. Hasil uji ragam kadar gula hari ke-6 menunjukan bahwa suhu penyimpanan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar pati, begitu pula dengan pengemasan Lampiran 19. Hasil uji lanjut menyataka n bahwa pengaruh suhu 10 ° C dan 20 ° C tidak berbeda, sedangkan suhu 30 ° C berbeda dengan keduanya Lampiran 19a. Pengaruh kemasan hampa udara dan tanpa kemasan tidak berbeda, sedangkan kemasan biasa berbeda dengan yang lain Lampiran 19b. Pada hari ke-8, kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 10 ° C dan tidak dikemas menjadi 27,44 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 39,25, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 29,74. Kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 20 ° C dan tidak dikemas menjadi 37,65 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 45,89, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 42,24. Kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 30 ° C dan tidak dikemas menjadi 48,98 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 45,36, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 53,21 Lampiran 2. Hasil uji ragam kadar gula hari ke-8 menunjukan bahwa suhu penyimpanan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar pati, begitu pula dengan pengemasan Lampiran 20. Hasil uji lanjut 30 menyatakan bahwa pengaruh suhu 10 ° C, 20 ° C, dan 30 ° C masing-masing berbeda satu sama lain Lampiran 20a. Pengaruh kemasan hampa udara dan kemasan biasa tidak berbeda, sedangkan tanpa kemasan berbeda dengan yang lain Lampiran 20b. Pada hari ke-10, kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 10 ° C dan tidak dikemas menjadi 35,15, pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 29,30, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 21,74. Kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 20 ° C dan tidak dikemas menjadi 36,28 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 32,21, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 50,96. Kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 30 ° C dan tidak dikemas menjadi 36,63 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 35,30, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 43,65 Lampiran 2. Hasil uji ragam kadar gula hari ke-10 menunjukan bahwa suhu penyimpanan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar pati, begitu pula dengan pengemasan Lampiran 21. Hasil uji lanjut menyatakan bahwa pengaruh suhu 20 ° C dan 30 ° C adalah sama, sementara suhu 10 ° C berbeda dengan lainnya Lampiran 21a . Pengaruh kemasan biasa, kemasan hampa udara dan tanpa kemasan masing-masing berbeda satu sama lain Lampiran 21b. Pada hari ke-12, kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 10 ° C dan tidak dikemas menjadi 22,06, pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 41,62, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 33,63. Kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 20 ° C dan tidak dikemas menjadi 26,03 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 29,41, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 33,11. Kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 30 ° C dan tidak dikemas menjadi 27,08 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 31,52, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 40,35 Lampiran 2. 31 Hasil uji ragam kadar gula hari ke-12 menunjukan bahwa suhu penyimpanan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar pati, begitu pula dengan pengemasan Lampiran 22. Hasil uji lanjut menyatakan bahwa pengaruh suhu 10 ° C dan 30 ° C adalah sama, sementara suhu 20 ° C berbeda dengan keduanya Lampiran 22a. Pengaruh kemasan biasa, kemasan hampa udara dan tanpa kemasan masing-masing berbeda satu sama lain Lampiran 22b. Pada hari ke-14, kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 10 ° C dan tidak dikemas menjadi 32,86, pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 38,99, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 35,95. Kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 20 ° C dan tidak dikemas menjadi 16,64 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 44,79, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 42,88. Kadar gula ubi yang disimpan pada suhu 30 ° C dan tidak dikemas menjadi 40,24 , pada ubi yang dikemas biasa kadar gula menjadi 45,08, dan kadar gula ubi yang dikemas hampa udara menjadi 26,83 Lampiran 2. Hasil uji ragam kadar gula hari ke-14 menunjukan bahwa suhu penyimpanan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar pati, begitu pula dengan pengemasan Lampiran 23. Hasil uji lanjut menyatakan bahwa pengaruh suhu 10 ° C dan 20 ° C adalah sama, sementara suhu 30 ° C berbeda dengan keduanya Lampiran 23a. Pengaruh kemasan biasa, kemasan hampa udara dan tanpa kemasan masing-masing berbeda satu sama lain Lampiran 23b.

4. Uji Organoleptik