PENGEMASAN TINJAUAN PUSTAKA A.

6

C. PENGEMASAN

Pengemasan atau yang biasa disebut juga dengan pembungkusan, pewadahan, atau pengepakan mempunyai peranan penting dalam pengawetan bahan hasil pertanian. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi bahan pangan yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik gesekan, benturan, dan getaran Syarief et al, 1989, sedangkan menurut Robertson 1993, pengemasan sebagai suatu teknik perindustrian dan pemasaran untuk membungkus, melindungi, menghantarkan, dan memfasilitasi distribusi dan penjualan produk pertanian dari produsen ke konsumen. Menurut Syarief et al 1989, bahan kemasan yang digunakan untuk mengemas makanan seyogyanya mempunyai enam fungsi utama berikut ini, yaitu : 1. Menjaga produk pangan agar tetap bersih dan melindungi produk pangan dari kotoran dan kontaminasi lain. 2. Melindungi produk pangan dari kerusakan fisik, perubahan kadar air, dan penyinaran cahaya. 3. Memiliki fungsi yang baik, efisien dan ekonomis, khususnya selama proses penempatan makanan ke dalam kemasan. 4. Memiliki kemudahan dalam membuka atau menutup dan juga memudahkan dalam tahap-tahap penanganan, pengangkutan, dan distribusi. 5. Memiliki ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak. 6. Menampakkan identitas, informasi, dan penampilan yang jelas agar dapat membantu promosi atau penjualan. Menurut Robertson 1993, pengema san berfungsi sebagai wadah atau pembungkus, pelindung, kenyamanan dalam distribusi, dan sarana komunikasi antara produsen dan konsumen. Fungsi lain dari pengemasan ditambahkan oleh Levy 2000 yang menyatakan bahwa selain untuk pembungkus, pelindung, dan sarana komunikasi, pengemasan juga dapat dijadikan pengawet produk pangan di dalamnya. 7 Kemasan yang baik yaitu kemasan yang menjaga produk dari gangguan lingkungan sekitar produk yang akan merusaknya. Jenis kemasan yang digunakan disesuaikan dengan sifat produk yang akan dikemas, tujuan penggunaan, dan lain sebagainya Syarief et al., 1989. Pengemasan vakum menurut Brody 1989, adalah pengemasan dengan cara mengeluarkan semua udara di dalam kemasan tanpa diganti dengan gas lain, dengan demikian akan terjadi perbedaan tekanan antara bagian dalam dan luar kemasan. Sedangkan menurut Sacharow dan Griffin 1980, pengemasan vakum diperlukan untuk mengeluarkan oksigen dari kemasan dan menambah umur simpan. Plastik yang digunakan dalam pengemasan vakum yaitu plastik yang mempunyai permeabilitas O 2 yang rendah dan tahan terhadap bahan yang dikemas.

D. PLASTIK POLIPROPILEN PP