Jalur Interpretasi Dermaga HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Potensi Satwa

42

4.6.1. Perencanaan Jalur Interpretasi

Interpretasi merupakan suatu upaya mengkomunikasikan sumberdaya dengan pengunjung. Oleh karena itu diperlukan suatu fasilitas jalur interpretasi yang menghubungkan kedua hal ini secara langsung. Meskipun sudah ada jalur interpretasi di Pulau Rambut, namun perlu direncanakan jalur-jalur lainnya agar informasi yang disampaikan lebih banyak dan mendalam. Jalur-jalur interpretasi yang direncanakan, terutama ditujukan untuk mengungkapkan potensi Suaka Margasatwa Pulau Rambut, baik potensi flora maupun fauna satwa kepada pengunjung. Berdasarkan hasil analisis tentang potensi Pulau Rambut, terdapat 3 jalur interpretasi yang direncanakan. Jalur-jalur tersebut mewakili 3 tipe vegetasi yang ada di Pulau Rambut hutan pantai, hutan sekunder campuran, dan hutan mangrove yaitu jalur interpretasi Dermaga, jalur interpretasi hutan pantai – menara pengamatan dan jalur menara pengamatan – hutan mangrove rusak jalur interpretasi mangrove. Jalur-jalur tersebut dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 1 jam, namun dalam interpretasi yang bebasis penelitian dan pendidikan ini, aktivitas pengunjung tidak dibatasi dari lamanya waktu tempuh dalam jalur, karena kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan kebebasan dalam waktu.

a. Jalur Interpretasi Dermaga

Jalur interpretasi Dermaga terletak di bagian Timur-Selatan Suaka Margasatwa Pulau Rambut dengan panjang sekitar 136,78 meter. Pengunjung dapat menikmati pemandangan lautan yang indah ke arah Jakarta dari dermaga kapan saja, sambil melakukan pengamatan satwa. Waktu-waktu yang paling tepat untuk melakukan pengamatan satwa adalah sekitar pukul 05.15-06.45 WIB pagi dan pukul 17.15-18-00 WIB sore, karena berbagai jenis burung air dengan kelimpahan yang besar keluar-masuk Pulau Rambut dapat dilihat dengan jelas pada waktu-waktu tersebut. Hampir semua jenis burung air yang bersifat diurnal dan sebagian besar jumlahnya, terbang keluar pada pagi hari untuk mencari makan di daerah-daerah sekitar Pulau Rambut, kecuali burung Kowak malam kelabu Nycticorax nycticorax dan kalong Pteropus vampyrus yang mempunyai sifat berbeda nokturnal datang kembali ke Pulau Rambut. Hal sebaliknya akan terjadi di sore hari, burung Kowak malam kelabu dan kalong terbang keluar sedangkan burung air yang lain kembali pulang ke Pulau Rambut. 43 Pengunjung dapat mengamati perilaku burung pecuk Phalacrocorax sp. yang sedang mencari makan. Pecuk merupakan salah satu jenis burung air yang memiliki selaput dikakinya sehingga dapat berenang dan menyelam di laut untuk mencari ikan. Burung cikalang Fregata ariel yang merupakan perampok makanan burung lain dapat dilihat selalu terbang berputar-putar di sekitar Pulau Rambut. selain jenis burung air, biawak Varanus salvator pun sering mencari makan sampai ke pantai di pagi dan sore hari, reptil ini memiliki kemampuan seperti pecuk untuk mencari makan dengan menyelam ke laut. Jalur ini merupakan jalur yang paling aman, baik untuk pengunjung maupun bagi berbagai jenis satwa yang dapat ditemukan di jalur ini. Karena kegiatan yang dilakukan untuk mengamati satwa dapat dilakukan dari jarak yang ideal tanpa mengganggu ketenangan satwa. Selain itu, segala aktivitas pengunjung di jalur ini dapat terus dalam pengawasan petugas BKSDA di Pulau Rambut. Potensi interpretasi utama yang dapat dilihat di jalur dermaga dapat dilihat pada Tabel 10, sedangkan jalur interpretasi dermaga disajikan pada Gambar 4. 44 Tabel 10. Potensi interpretasi utama pada tiap jalur interpretasi No Jalur Obyek Atraksi 1. Dermaga Ht. Pantai – Ht. Mangrove Semua jenis burung air dan kalong Keluar-masuk pulau rambut di pagi dan sore hari Burung cikalang Fregata ariel Terbang berputar-putar di angkasa Biawak Varanus salvator Mencari makan di laut Burung Pecuk Phalacrocorax sp. Mencari makan di laut Burung Roko-roko Plegadis falcinellus, pecuk, kowak, cangak abu dan kuntul kecil Mencari makan di ht. mangrove di belakang pos BKSDA. Roko-roko, pecuk dan kowak bersarang di pohon Rhizophora. 2. Hutan Pantai – Menara Pengamatan Asosiasi burung air Pecuk, kowak dan cangak abu yang hidup bersama di satu pohon di beberapa lokasi Burung kuntul kerbau, kowak, pecuk dan cangak, bluwok, pelatuk besi, pecuk ular Perilaku diam bertengger, percumbuan, kawin, menyusun sarang, mengerami telur. Kingkit, cabai jawa, beringin Flora dengan bentuk dan manfaat yang khas. Kalong Berisitirahat pada pohon kedoya di siang hari, di beberapa lokasi Reptil biawak, ular sanca dan cincin mas Mencari makan di lantai hutan sekunder campuran, berjemur di atas kingkit, melilit di cabang pohon. Kuntul besar, kuntul kecil, cangak merah, kowak, cangak abu, kuntul kerbau Diamati dari menara, bertengger di pohon- pohon di hutan mangrove pulau rambut bagian barat laut. 3. Menara Pengamatan – Ht. Mangrove rusak Berbagai jenis flora hutan mangrove Bentuk dan sifatnya yang khas di hutan mangrove. Burung cangak merah, kuntul, bluwok. Mencari makan di hutan mangrove yang rusak. 29

4.2. Potensi Flora