46
b. Jalur Hutan Pantai – Menara Pengamatan
Jalur interpretasi ini awalnya dibangun di tengah-tengah Suaka Margasatwa Pulau Rambut hutan sekunder campuran dan diperuntukkan
sebagai jalur patroli keamanan. Jalur yang berawal dari hutan pantai ini, dapat dibagi menjadi 3 jalur interpretasi yaitu jalur yang langsung menuju menara
pengamatan 373,99 meter, jalur yang melalui percabangan jalur kanan-menara 503,63 meter dan jalur yang melalui percabangan jalur kiri-menara 451,79
meter. Pengunjung dapat memilih salah satu jalur ini ataupun melakukan
perjalanan pada seluruh jalur yang ada. Perjalanan pada jalur percabangan kanan maupun kiri dapat diteruskan sampai ke menara pengamatan. Jalur
interpretasi ini dapat dikatakan merupakan jalur utama yang ada di Pulau Rambut bagian Tengah, karena dihuni oleh banyak jenis burung air, mamalia dan
reptilia. Selain itu memiliki keanekaragaman flora paling tinggi dibanding tipe hutan lainnya yang ada di Pulau Rambut. Data-data satwa yang ditemukan di
jalur ini secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 4. Jenis-jenis burung air yang dapat diamati di jalur ini diantaranya burung
Kowak malam kelabu Nycticorax nycticorax, Pecuk Phalacrocorax sp., Cangak abu Ardea cinerea, Bangau bluwok Mycteria cinerea dan Ibis Pelatuk
besi Threskiornis melanocephalus. Perilaku yang menarik untuk diamati pada jalur ini yaitu adanya perilaku sosial asosiasi dari burung-burung air tersebut
untuk hidup bersama pada satu pohon. Selain itu, bulan Februari-Maret merupakan musim perkembangbiakan bagi sebagian besar jenis burung air,
sehingga sepanjang jalur akan sering ditemui rangkaian perilaku berbiak burung- burung ini seperti perilaku percumbuan, perilaku membuat sarang, dan perilaku
mengerami telur serta memelihara anak. Selain jenis satwa, di sepanjang jalur ini dapat ditemukan tumbuhan
dengan keunikan dan manfaat khusus seperti kingkit Triphasia trifolia, cabai jawa Piper retrofractum dan beringin pencekik Ficus sp. Kingkit merupakan
tumbuhan dengan bentuk menarik, ketinggiannya dapat mencapai 3-4 meter, buahnya berwarna merah ranum dan berasa masam bila telah masak. Karena
keunikannya, tumbuhan ini dapat bernilai ekonomis tinggi, sebab sangat baik bila diolah menjadi bonsai. Cabai jawa merupakan tumbuhan obat yang berkhasiat
untuk meningkatkan dan menjaga stamina, oleh karena itu tumbuhan ini sering
47 digunakan sebagai campuran jamu. Tumbuhan ini, sama dengan kingkit,
tersebar acak di dalam hutan sekunder campuran dan mudah ditemukan. Ara pencekik atau beringin pencekik Ficus sp memiliki bentuk yang
sangat unik. Pohon ini hidup sebagai parasit pada pohon lain, memulai hidup di tajuk pohon lain, bila bijinya diciritkan burung. Biji tersebut akan tumbuh terus di
tajuk pohon inang dan lama kelamaan akar-akar gantungnya akan membelit batang pohon inang. Cengkeraman akar gantung pohon parasit ini akan semakin
menguat, bila akar gantungnya sudah menyatu akan tampak seperti tali besar yang berbelit-belit di seputar inangnya. Pohon inang akan mati setelah seluruh
tajuknya tertutup tajuk parasit ini. Bagian bawah pohon beringin, terutama yang pohon inangnya sudah mati, akan berlubang-lubang dan biasanya dijadikan
sarang biawak. Jalur interpretasi dari hutan pantai menuju ke menara pengamatan, dapat dilihat pada Gambar 5.
49
c. Jalur Menara Pengamatan – Hutan Mangrove Rusak Jalur Interpretasi Mangrove