III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Suaka Margasatwa Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini
selama 1 bulan 12 Februari – 13 Maret 2006.
3.2 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Buku fieldguide pengenalan burung
2. Buku identifikasi tumbuhan 3. Peta kawasan Suaka Margasatwa Pulau Rambut
4. Kuesioner untuk pengunjung 5. Pedoman wawancara
6. Alat tulis-menulis 7. Kamera
8. Global Positioning System GPS, Garmin III+ Plus. 9. Binokuler
10. Alat perekam audio 11. Software OziExplorer, ArcView 3.3, Adobe Photoshop 7.0
3.3. Metode Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder melalui studi pustaka, dan data primer ketika verifikasi dan observasi lapangan.
Kemudian menganalisisnya bersama dengan data yang didapat dari hasil wawancara dan penyebaran kuesioner pada pengunjung.
3.3.1. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai sejarah terbentuknya Suaka Margasatwa Pulau Rambut, kondisi umum kawasan status
dan fungsi kawasan, topografi, iklim, tipe-tipe ekosistem dan pengelolaan kawasan Suaka Margasatwa Pulau Rambut, keanekaragaman flora dan fauna
serta fasilitas-fasilitas interpretasi, khususnya yang terdapat di sepanjang jalur interpretasi.
17
3.3.2. Verifikasi dan Observasi Lapangan
Kegiatan ini dilakukan untuk verifikasi mencocokkan data yang telah dikumpulkan pada tahap studi pustaka dengan kondisi yang ada saat ini, serta
menambah dan melengkapi data tersebut dengan data yang didapat dari hasil observasi lapangan, termasuk kegiatan inventarisasi obyek-obyek interpretasi.
Observasi lapangan dilakukan terhadap: a. Potensi flora, khususnya yang berada di dalam jalur interpretasi dengan
jangkauan sejauh 10 meter di kiri dan kanan jalur b. Potensi fauna, pengamatan dan pemetaan satwa dalam jalur interpretasi
dengan jangkauan sejauh 10 meter di kiri dan kanan jalur. Data-data yang dikumpulkan mencakup:
- jenis satwa yang ditemukan
- lokasi habitat setiap satwa di dalam jalur
- waktu ditemukan
- perilaku satwa serta interaksi dengan lingkungannya
c. Potensi budaya dan atau sejarah yang mencakup: obyek sejarah, mitos atau cerita rakyat tentang Pulau Rambut
d. Fasilitas pendukung interpretasi yang sudah ada di Suaka Margasatwa Pulau Rambut.
3.3.3. Wawancara dan Kuesioner
Wawancara langsung dengan pengelola Suaka Margasatwa Pulau Rambut yaitu pihak BKSDA DKI Jakarta, masyarakat sekitar dan pengunjung
Suaka Margasatwa Pulau Rambut. Selain itu, diberikan kuesioner kepada pengunjung yang datang ke Suaka Margasatwa Pulau Rambut.
a. Wawancara dengan Pengelola Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui rencana yang telah, sedang
maupun yang akan dilakukan pengelola Suaka Margasatwa Pulau Rambut BKSDA DKI Jakarta yang berkaitan dengan interpretasi kawasan, sistem
pengelolaan kawasan, struktur organisasi serta data penunjang lainnya. b. Wawancara dengan Masyarakat
Wawancara ini dilakukan kepada masyarakat dan nelayan sekitar Pulau Untung Jawa, Tanjung Pasir serta dari wilayah-wilayah dan pulau-pulau sekitar
yang dekat dengan Pulau Rambut yang sering datang ke kawasan Suaka
18 Margasatwa Pulau Rambut, serta partisipasi dan interaksi masyarakat terhadap
kawasan Suaka Margasatwa Pulau Rambut. c. Wawancara dengan Pengunjung dan Kuesioner
Wawancara dengan pengunjung dikombinasikan dengan penyebaran
kuesioner terstruktur Lampiran 1. Hal ini untuk mengetahui latar belakang pengunjung, tujuan dan pola kunjungankegiatan yang dilakukan, perhatian
terhadap sumberdayapotensi flora, fauna, sejarah, serta persepsi dan harapan- harapan pengunjung mengenai kegiatan pemanduan dan fasilitas pendukung
interpretasi di dalam kawasan Suaka Margasatwa Pulau Rambut. Kish 1965 dalam Fahruddin 1997 menjelaskan bahwa dalam
pelaksanaan survei terhadap populasi yang besar, maka besarnya intensitas sampling berkisar antara 0,1 - 10, besarnya tergantung dari derajat
homogenitas sampel, tingkat ketepatan yang dikehendaki, besarnya biaya, waktu dan tenaga yang tersedia.
Pada penelitian ini, jumlah responden pengunjung yang dimintai informasinya dengan wawancara dan pengisian kuesioner adalah sejumlah 60
orang 10 dari jumlah kunjungan tahun 2005. Meskipun begitu, akan dilakukan wawancara secara acak random pada pengunjung lain untuk melengkapi
informasi yang didapat dari penyebaran kuesioner.
3.4. Analisis dan Sintesis Data