5
2.1.5. Fauna
Jenis satwa yang mendominasi Pulau Rambut adalah jenis burung air, sebanyak 15 jenis Azhar, 2002. Jenis burung air yang ada di Pulau Rambut
diantaranya burung Bangau bluwok Mycteria cinerea, Ibis pelatuk besi Threskiornis melanocephalus, Roko-roko Plegadis falcinellus, kuntul Egretta
sp dan Cangak Ardea sp. Selain didominasi oleh jenis burung air, di Pulau Rambut terdapat pula
39 jenis burung darat terestrial yang populasinya tidak sebanyak burung air. Selain itu, terdapat jenis reptilia: Biawak Varanus salvator, Ular cincin emas
Boiga dendrophila, Ular phyton Phyton reticulatus dan mamalia: Kalong Pteropus vampyrus Imanudin dan Mardiastuti, 2003.
a. Jenis-jenis burung air dan penyebarannya
Spesies utama yang menjadi ciri khas Pulau Rambut adalah burung air, populasinya mencapai lebih dari 24.000 ekor kelimpahan 530 ekorha pada
musim berbiak dan hanya mencapai 4.500 ekor pada musim tak berbiak Mardiastuti, 1992.
Burung-burung air yang menghuni Suaka Margasatwa Pulau Rambut Tabel 1 terdiri dari jenis-jenis burung yang menetap dan tidak menetap. Jenis
burung air yang menetap adalah jenis burung yang menetap sepanjang tahun. Sedangkan jenis yang tidak menetap biasanya hanya pada musim
berkembangbiak saja tinggal di Pulau Rambut. Burung yang tidak menetap tersebut akan meninggalkan Pulau Rambut setelah selesai berkembangbiak.
Jenis burung air yang tidak menetap di Pulau Rambut yaitu Bangau bluwok, Ibis pelatuk besi, dan Kuntul kerbau. Jenis burung air yang menetap yaitu Pecuk ular,
Pecuk, Kuntul besar, Kuntul kecil, Kuntul sedang, Kuntul karang, Kowak malam kelabu, cangak abu, Cangak merah dan Roko-roko Azhar, 2002. Sedangkan
menurut Imanudin dan Mardiastuti 2003, burung Kuntul kerbau merupakan burung migran pada awalnya, namun menjadi burung yang menetap di Pulau
Rambut. Mardiastuti 1992 menyatakan bahwa faktor alami yang membedakan
penyebaran burung air di Suaka Margasatwa Pulau Rambut yaitu pola penyebaran yang senantiasa berkelompok dengan kelompok menyebar secara
acak. Pola ini berkaitan dengan habitat yang mendukungnya dan senantiasa berubah-ubah sesuai dengan musim berkembangbiak sebelum dan sesudah
6 musim berbiak. Selain itu faktor angin pun mempengaruhi perubahan
penyebaran burung tersebut. Tabel 1. Jenis-jenis burung air yang berada di Suaka Margasatwa Pulau Rambut,
Februari-Maret 2001 Azhar, 2002
No Famili
Jenis dan Nomor MacKinnon Nama lokal
Nama Inggris
1 Anhingidae Anhinga melanogaster 28
Pecuk ular Oriental Darter
2 Ardeidae Ardea cinerea 33
Cangak abu Grey Heron
Ardea purpurea 34 Cangakmerah
Purple Heron Egretta alba 42
Kuntul besar Great Egret
Egretta garzetta 44 Kuntul kecil
Little Egret Egretta intermedia 43
Kuntul sedang Intermediete
Egret Egretta sacra 40
Kuntul karang Pacific reef-Egret
Bubulcus ibis 39 Kuntul kerbau
Cattle Egret Nycticorax nycticorax 45
Kowak malam
kelabu Black-crowned
night Heron 3 Ciconiidae
Mycteria cinerea 54 Bluwok
Milky Stork 4 Phalacrocoracidae Phalacrocorax niger 27
Pecuk belang Little Cormorant
Phalacrocorax sulcirostris 24 Pecuk hitam
Little black-
Cormorant Phalacrocorax melanoleucus 26
Pecuk kecil Little
pied- Cormorant
5 Threskiornitidae Plegadis falcinellus 63
Roko-roko Glossy Ibis
Threskiornis melanocephalus 61
Pelatuk besi Ibis Cucuk besi
Black-headed Ibis Keterangan: jenis burung air yang tidak menetap di Pulau Rambut.
Nomor MacKinnon dalam buku Burung-burung di Jawa, Bali dan Kalimantan
Dari hasil penelitian Azhar 2002 pada bulan Februari-Maret, burung- burung air yang berada di Pulau Rambut tersebar di hutan campuran bagian
Tengah dan Timur serta hutan mangrove di bagian Utara, Timur laut, dan Barat laut. Jenis-jenis yang menempati hutan campuran adalah Cangak abu, Bluwok,
Pecuk dan Pecuk ular. Sedangkan jenis-jenis yang menempati hutan mangrove adalah Pecuk, Pelatuk besi, Roko-roko, Kowak malam kelabu, Kuntul kecil,
Kuntul kerbau, Cangak merah, Kuntul perak, Kuntul besar dan Kuntul sedang. Burung air di Pulau Rambut pada bulan Februari tersebar di hutan
mangrove dan hutan campuran. Untuk Pecuk ular dan Cangak abu tersebar pada hutan campuran bagian tengah. Sedangkan jenis-jenis Pecuk, Cangak
merah, Kuntul besar, Kuntul kecil, Kuntul sedang, Kuntul kerbau, Pelatuk besi, Roko-roko dan Kowak malam kelabu menempati bagian Utara dan Timur Laut di
hutan mangrove. Cangak abu dan Pecuk ular pada bulan Maret penyebarannya meluas di hutan campuran. Pecuk juga mengalami penyebaran luas pada bulan
Maret, yaitu bagian Timur Laut hutan mangrove. Untuk Cangak penyebarannya
7 meluas pada bagian Timur. Sedangkan Pecuk ular mengalami perluasan di
bagian Tengah pulau, yaitu pada pohon Kedoya. Jumlah spesies burung yang menghuni hutan mangrove lebih banyak
dari hutan campuran. Hutan mangrove memiliki beberapa komunitas untuk tempat bersarang burung air. Komunitas pada hutan mangrove sebagian rusak
karena gangguan alam yang datang yaitu, angin dan arus laut. Hampir semua komunitas hutan mangrove dihuni burung air. Hanya komunitas Rhizophora
stylosa saja yang tidak dihuni oleh burung air. Perubahan pola penyebaran biasanya terjadi pada saat akan mulai musim berkembangbiak dan setelah
musim berkembangbiak. Hal tersebut disebabkan karena musim berkembangbiak tiap jenis berbeda atau tidak bersamaan. Walaupun burung air
tidak menggunakan pohon yang tetap untuk bertengger tetapi relatif memilih jenis yang sama untuk tempat beristirahat dan bersarang.
b. Kelimpahan burung air