7 meluas pada bagian Timur. Sedangkan Pecuk ular mengalami perluasan di
bagian Tengah pulau, yaitu pada pohon Kedoya. Jumlah spesies burung yang menghuni hutan mangrove lebih banyak
dari hutan campuran. Hutan mangrove memiliki beberapa komunitas untuk tempat bersarang burung air. Komunitas pada hutan mangrove sebagian rusak
karena gangguan alam yang datang yaitu, angin dan arus laut. Hampir semua komunitas hutan mangrove dihuni burung air. Hanya komunitas Rhizophora
stylosa saja yang tidak dihuni oleh burung air. Perubahan pola penyebaran biasanya terjadi pada saat akan mulai musim berkembangbiak dan setelah
musim berkembangbiak. Hal tersebut disebabkan karena musim berkembangbiak tiap jenis berbeda atau tidak bersamaan. Walaupun burung air
tidak menggunakan pohon yang tetap untuk bertengger tetapi relatif memilih jenis yang sama untuk tempat beristirahat dan bersarang.
b. Kelimpahan burung air
Kelimpahan menurut Shaw 1965 dalam Azhar 2002 adalah istilah yang umum digunakan untuk suatu populasi satwa dalam hal jumlah yang
sebenarnya, kecenderungan naik turunnya populasi atau keduanya. Terdapat perbedaan kelimpahan burung air yang mencolok pada penghitungan pagi dan
sore hari. Jenis pelatuk besi dan bluwok lebih banyak pada pagi hari. Sedangkan jenis pecuk, pecuk ular, cangak merah, cangak abu, kuntul besar, kuntul kecil,
kuntul sedang, kuntul kecil, roko-roko dan kowak malam kelabu lebih banyak jumlahnya pada penghitungan sore hari daripada pagi hari Azhar, 2002.
Menurut Azhar 2002 sebagian besar jenis burung air di Pulau Rambut berjumlah lebih banyak pada penghitungan sore hari dibandingkan dengan hasil
penghitungan pada pagi hari. Apabila dua hasil penghitungan antara jumlah burung yang tinggal di pulau dengan penghitungan sore hari digabungkan, maka
akan diperoleh hasil seperti disajikan pada Tabel 2. Perubahan kelimpahan pada suatu komunitas merupakan fenomena
yang alami. Pada waktu tertentu kelimpahan burung sangat tinggi, begitupun sebaliknya. Meningkatnya kelimpahan burung air di Pulau Rambut pada waktu-
waktu tertentu disebabkan adanya masa berkembangbiak. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kelimpahan adalah sumber pakan yang berkurang,
habitat yang rusak, persaingan antar jenis dalam mencari tempat bersarang,
8 adanya predator kematian, pengaruh faktor fisik angin dan pengaruh aktivitas
manusia. Tabel 2. Kelimpahan burung air di Pulau Rambut berdasarkan penjumlahan
burung yang tinggal dan penghitungan sore hari, Februari-Maret 2001.
Jenis Kelimpahan burung ekor
Februari Maret
Pecuk 3458
4076 Pecul ular
230 227
Cangak merah 427
343 Cangak abu
165 176
Kuntul besar 64
71 Kuntul kecil
1427 1278
Kuntul sedang 296
256 Kuntul kerbau
274 263
Pelatuk besi 14
31 Roko-roko 1320
978 Kowak malam kelabu
2224 1950
Bluwok 33 33
Jumlah 9933 9681
Keterangan: pecuk terdiri dari pecuk belang Phalacrocorax niger, pecuk kecil Phalacrocorax melanoleucus dan pecuk hitam Phalacrocorax sulcirostris.
c. Perilaku burung air