57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada perusahaan pembuat DILA baik dari aspek finansial maupun non finansial, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan: 1. Perusahaan pembuat DILA ini layak dilaksanakan berdasarkan penilaian
aspek pasar, teknis dan manajemen. Hal ini ditunjukkan dengan tersedianya pasar yang luas mengingat DILA ini baru pertama kali
diproduksi, manajemen pengelolaan perusahaannya juga sederhana, terciptanya lapangan kerja, serta kemudahan penggunaan teknologi dalam
proses produksinya. 2. Perusahaan pembuat DILA ini tidak layak beroperasi karena hasil analisis
finansial kriteria
kelayakan investasi
pada discount
rate 16
menghasilkan NPV sebesar Rp – 262 645 881, Net BC ratio sebesar
0.771, dan Payback period lebih dari 10 tahun umur proyek. 3. Dengan kenaikkan harga jual minimal 22.5 dari harga awal akan
membuat perusahaan pembuat DILA ini menjadi layak untuk beroperasi. 4.
Alternatif pembuatan DILA dalam skala kecil sesuai kebutuhan akan mengeluarkan biaya yang lebih sedikit dibandingkan membeli DILA yang
sudah jadi. 5. Alternatif menjadikan DILA sebagai produk tambahan pada perusahaan
pembuat alat dan mesin pertanian yang telah beroperasi menghasilkan nilai NPV sebesar Rp 7 204 224, IRR 29, BC ratio 1.001 dan payback period
pada tahun ketiga dengan discount rate 16.
58
B. Saran
1. Pendirian perusahaan
pembuat DILA
yang baru
ternyata tidak
menguntungkan, oleh karena itu sebaiknya jika ingin mendirikan perusahaan baru, jangan hanya memproduksi DILA sebagai produk utama,
melainkan menambah variasi produk yang akan dibuat supaya pangsa pasarnya juga meluas dan pemasukan bertambah.
2. Jika mendirikan perusahaan pembuat DILA yang baru dianggap tidak menguntungkan maka baik juga jika DILA ini dijadikan salah satu produk
tambahan pada perusahaan lain yang telah berproduksi sebelumnya, karena akan jauh lebih menguntungkan.
59
DAFTAR PUSTAKA
Blank, Leland and Anthony Tarquin. Engineering Economy Fifth Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc., NY, USA.
Dewan Gula Indonesia. 2004. Perkembangan Produksi Gula Indonesia. Jakarta. Edris, M. 1983. Penuntun Menyusun Studi Kelayakan Proyek. Penerbit Sinar
Baru. Bandung. Fauconnier R. 1993. Sugarcane. London : The Macmillan Press Ltd.
Gittinger, JP. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. UI-Press. Jakarta. Gray, Clive et al. 2002. Pengantar Evaluasi Proyek. PT Gramedia Pustaka Utama.
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Hidayat, Wahyu. 2005. Manajemen Alat dan Mesin Pertanian di PG Rajawali II
Unit PG Jatitujuh. Laporan Praktek Lapangan. Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.
Hidayati, Nur. 2004. Kebutuhan tambah, produksi lesu, penyelundupan marak. KOMPAS, 10 Juli : hal 35.
Http. www. Deptan. go. id ditjenbunMy20 webs Luas_areal.htm. diakses tanggal 14 Juni 2006
Husnan, S and S. Muhammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Unit Penerbit dan Percetakan. Yogyakarta.
Kadariah. 1986. Evaluasi Proyek Analisa Ekonomi. Edisi Dua. Lembaga
Peneribit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta Liliasari, Agustina. 2004. Petani dan pabrik gula saling bergantung. KOMPAS, 10
Juli : hal 37. Mayasari, Fitri. 2000. Pemupukan Tanaman Tebu Saccharum officinarum L.
Lahan Kering di PT. Gula Putih Mataram, Lampung : Studi Khusus Aplikasi Stillage. Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB,
Bogor.
Newnan, D.G.
1990. Engineering
Economic Analysis
Third Edition.
Engineering Press Inc, California. Printed and bounded in Indonesia by Binarupa Aksara, Jakarta.
Nursanti, Laster. 2002. Pengelolaan Tanaman Tebu Saccharum officinarum L Lahan Kering di PT. Gula Putih Mataram, Lampung : Studi Kasus Korelasi
Antara Hasil Analisis Pendahuluan Dengan Rendemen Nyata. Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB, Bogor.
60 Pramudya, B and N. Dewi. 1991. Ekonomi Teknik. Proyek Peningkatan
Perguruan Tinggi, IPB, Bogor. Pramuhadi, Gatot. 2005. Pengolahan Tanah Optimum Pada Budidaya Tebu Lahan
Kering. Disertasi. Departemen Teknik Pertanian, Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Sastrodihardjo, R.S. 1963. Gula dan Tebu Rakyat. Djawatan Pertanian. Djakarta. Setyamidjaja, D. and H. Azharni. 1992. Tebu : Bercocok Tanam dan Pascapanen.
Cetakan pertama. Jakarta : CV. Yasaguna Smith HP, Wilkes LH. 1976. Farm Machinery and Equipments. McGraw-Hill,
Inc., NY, USA. Soeharto, Iman. 1995. Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional.
Erlanggga, Jakarta. Soeharto, Iman. 1998. Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional
Jilid 1. Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta. Soeharto, Iman. 2002. Studi Kelayakan Proyek Industri. Erlangga, Jakarta.
Suastawa, I.N., W. Hermawan, Desrial, and R.G. Sitompul. 2001. Pedoman Praktikum Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Departemen Teknik
Pertanian, IPB, Bogor. Suratman. 2002. Studi Kelayakan Proyek. Proyek Peningkatan Penelitian
Pendidikan Tinggi, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Penulis PS. 2000. Pembudidayaan Tebu Di Lahan Sawah Dan Tegalan. Jakarta : Penebar Swadaya.
Widyastutik. 2005. Mungkinkah Indonesia Mencapai Swasembada Gula Secara Berkelanjutan?. Thesis. Sekolah Pasca Sarjana, IPB, Bogor.
61
LAMPIRAN
62 100 m
Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan DILA di Indonesia 200 m
200 m
30 m Diketahui :
Suatu luasan lahan tebu 200 m × 200 m 2 ha akan dibuat saluran got melintang saluran drainase setiap jarak 30 m menggunakan DILA. Panjang Olah
DILA ini adalah 100 m. Kecepatan maju traktor pada lahan adalah 0,57 ms, sedangkan kecepatan maju traktor pada jalan kebun waktu belok adalah 0,74
ms. Ditanya : Kapasitas Lapang Efektif DILA
Waktu tempuh pengolahan = Panjang olah kecepatan pengolahan = 6×100 m 0.57 ms = 1052.63 sekon
Waktu belok = Panjang belok kecepatan belok
= 5×30 m 0.74 ms = 202.70 sekon. Waktu total pengolahan
= 1052.63 + 202.70 = 1255.33 sekon = 0.349 jam. Untuk mengolah 2 ha lahan diperlukan waktu 0.349 jam, maka KLE dari DILA
ini adalah:
63 KLE DILA =
jam WaktuKerja
ha LuasLahan
............................................................5 KLE DILA =
jam ha
jam ha
7 .
5 349
. 2
Dalam satu hari DILA dapat beroperasi selama 5 jam studi kasus PG
Jatitujuh, sehingga DILA dapat mengolah 28.5 ha lahan per hari. Untuk studi kasus kebutuhan DILA di PG Jatitujuh yang memiliki luas
lahan plant cane sebesar 1800 ha dan waktu pengolahan lahan efektif tiap tahun selama 105 hari Hidayat, 2005, maka hanya diperlukan 1 unit DILA dengan
asumsi bahwa luas lahan plant cane yang harus diolah adalah sama setiap hari selama waktu pengolahan lahan efektif, yaitu 17.14 ha per hari selama 105 hari.
Untuk kebutuhan DILA di Indonesia sendiri diasumsikan bahwa luas lahan plant cane tiap tahun adalah 13 luas lahan tebu total yaitu 107 481.667 ha.
Namun tidak semua lahan plant cane itu menggunakan mekanisasi modern dalam pengolahannya. Diasumsikan 13-nya masih menggunakan cara manual dalam
pengolahan lahannya sistem Reynoso. Jadi dengan kemampuan DILA mengolah 28.5 ha per hari dengan waktu
kerja efektif 105 hari per tahun, maka diperlukan 24 unit DILA untuk mengolah lahan seluas 71 654.45 ha luas lahan plant cane di Indonesia tiap tahun, dengan
asumsi luasan lahan yang diolah adalah sama setiap hari selama 105 hari efektif pengolahan yaitu seluas 682.42 ha.
64 Lampiran 2. Biaya investasi perusahaan pembuat DILA
A. MODAL INVESTASI
Jumlah satuan
Harga per unit Rp
Nilai Rp 1. Alat dan Mesin
Produksi Gerinda Potong
1 buah 1 100 000
1 100 000 Las Listrik
1 buah 800 000
800 000 Gerinda Tangan
1 buah 350 000
350 000 Gerinda Duduk
1 buah 225 000
225 000 Bor Listrik Duduk
1 buah 900 000
900 000 Bor Listrik Tangan
1 buah 400 000
400 000 Penggaris Besi
1 buah 30 000
30 000 Meteran
2 buah 25 000
50 000 Busur Derajat
2 buah 30 000
60 000 Tang
2 buah 20 000
40 000 Obeng Kembang
1 buah 15 000
15 000 Obeng Pipih
1 buah 15 000
15 000 Tespen
1 buah 10 000
10 000 Kunci Pas
1 set 120 000
120 000 Kunci Ring
1 set 140 000
140 000 Kunci Ring Pas
1 set 130 000
130 000 Penggaris siku
2 buah 30 000
60 000 Palu Biasa
1 buah 20 000
20 000 Palu Las
2 buah 25 000
50 000 Helm Las
2 buah 45 000
90 000 Regulator Oksigen dan
elpiji 2 buah
50 000 100 000
Selang sambungan tabung gas
5 meter 13 000
65 000 Blender gas LPG dan
Oksigen 1 buah
140 000 140 000
Bantalan tempa 1 buah
750 000 750 000
Total= 5 660 000
2. Perlengkapan Kantor, Kamar Mandi, Pos
Keamanan, dan Musholla antara lain
a. Meja Kantor+Kursi
3 Unit 275 000
825 000 b. Kursi Plastik
5 Buah 25 000
125 000 c. Komputer dan Printer
1 Unit 3 500 000
3 500 000 d. TV
1 Unit 700 000
700 000 e. Filling Kabinet
1 Unit 250 000
250 000 Total =
5 400 000
65 4. Alat Transportasi dan
Komunikasi a. Kendaraan Roda 4
Truk 1 Unit
50 000 000 50 000 000
b. Kendaraan Roda 2 1 Unit
2 000 000 2 000 000
c. Instalasi Telepon 1 Unit
450 000 450 000
Total= 52 450 000
TOTAL INVESTASI 63 510 000
66 Lampiran 3. Cash flow analisis kelayakan finansial perusahaan pembuat DILA dengan discount rate 16
Cash Flow Uraian
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
A. Manfaat inflow 1. Nilai penjualan