44 Pada rangka ini juga dilengkapi penahan segitiga atas dan bawah yang
terbuat dari plat besi setebal 30 mm. Kedua penahan ini dilas pada dua pipa kotak yang berada di tengah rangka segitiga.
a b
Gambar 5. a Rangka Ditcher, b Ditcher
c.2.2. Proses Pembuatan Mekanisme Lengan Ayun
Pembuatan meknisme lengan ayun ini dimulai dengan pembuatan rangka utama rangka mekanisme menggunakan besi siku 10 cm x 10 cm tebal 8 mm
yang disambungkan kedua sisinya dengan cara dilas menggunakan las listrik sehingga berbentuk besi hollow. Untuk menyesuaikan panjang bosh engsel lengan
ayun, maka pada rangka ditambahkan beberapa plat. Rangka kemudian dilubangi menggunakan bor pada bagian depan dan
belakangnya untuk pemasangan pillow block dan flange. Rangka mekanisme nantinya disambungkan dan dilas mati pada rangka ditcher bagian depan karena
rangka mekanisme merupakan dudukan keseluruhan sistem lengan ayun. Proses selanjutnya adalah pembuatan pipa mekanisme menggunakan
gerinda potong sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. Kemudian, pada pipa mekanisme ini dipasangkan poros bertingkat dengan diameter 3.2 cm dan panjang
100 cm. Proses pemasangannya dilakukan dengan cara dilas. Lengan ayun depan pada mekanisme sendiri dibuat dari besi kanal C yang
dipotong sesuai ukuran yang telah direncanakan. Masing-masing lengan ayun ini dipasangkan dengan bosh berdiameter 33 mm dan tebal 9 mm untuk engsel
45 mekanisme. Untuk menyesuaikan dengan ukuran baut M-16, maka bosh
mengalami proses pembubutan. Setelah itu dilakukan proses penyambungan lengan ayun depan dengan
pipa mekanisme. Saat penyambungan harus diperhatikan agar posisi bosh untuk engsel sejajar dengan kemiringan pipa
Untuk bagian pengeruk sendiri, dibuat dari plat besi yang dilengkungkan dengan jari-jari 448 mm. Proses pelengkungannya adalah dengan memanaskan
plat dan memukul plat dari bagian depan di atas landasan yang bertingkat. Jari pada pengeruk sendiri terbuat dari plat besi setebal 1 cm yang dibentuk
menggunakan las potong. Pada bagian belakang pengeruk dipasangkan penguat dari siku ukuran 3 cm x 3 cm, sedangkan dudukan belakang pengeruk terbuat dari
besi siku ukuran 7 cm x 7 cm tebal 5 mm yang sisi-sisinya dipotong membentuk besi kanal C selebar 10 cm. Dudukan ini dilubangi dengan bor diameter 16 mm
untuk engsel lengan ayun belakang.
a b
Gambar 6. a Pengeruk tanah, bRoda mekanisme Proses selanjutnya adalah pembuatan lengan ayun belakang yang terdiri
dari dua bagian potongan. Bagian potongan pertama posisinya miring terhadap arah maju alat, sedangkan posisi bagian potongan kedua sejajar dengan rangka
utama bagian depan. Bagian potongan kedua dipotong untuk merampingkan bentuknya dan diperkuat dengan besi siku 3 cm x 3 cm. Sambungan kedua bagian
itu diperkuat dengan penambahan besi behel berdiameter 1 cm.
46 Roda mekanisme terbuat dari plat yang dilengkungkan membentuk roda.
Setelah itu ditambahkan velg yang dilubangi bubut untuk dudukan bosh. Untuk pemegang roda sendiri, digunakan besi kanal yang dilubangi dengan las potong
untuk menyambungkan poros roda. Penyambungan poros roda ke pemegang roda besi kanal dilakukan pada
posisi bersudut 76
o
, lalu diperkuat dengan menambahkan plat besi pada sisi depan, belakang dan atas poros. Kemudian ujung poros dibubut.
Pembuatan komponen pada mekanisme lengan ayun adalah pembuatan standar mekanisme. Standar mekanisme ini terbuat dari besi siku yang dipanaskan
dan diubah sudut diragum salah satu sisinya kemudian dipukul sisinya yang lain. Standar ini kemudian dilas kuat pada rangka mekanisme. Untuk memperkuat
lasan standar pada rangka, maka ditambahkan lagi siku penguat dari besi plat.
Gambar 7. Ditcher lengan ayun DILA
Gambar 8. DILA tampak samping
47
3. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN a. Organisasi Pengelola