37
b.3. Standar Harga dan Pola Distribusi
Dari perhitungan yang telah dibuat maka diperoleh harga produksi DILA per unitnya adalah sebesar Rp 15 253 909. Harga DILA ini akan menjadi patokan
harga untuk
penjualan, tentunya
setelah ditambahkan
dengan persenan
keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan. Dengan demikian, proyek diharapkan akan mampu bersaing dalam merebut minat konsumen.
Selain itu juga perlu dilakukan peningkatan pelayanan yang baik seperti ketepatan waktu pengiriman, sistem pembayaran, dan kompensasi atas kerusakan
produk penggantian atau servis. Dalam hal penjualan DILA ini, pembayaran akan dilakukan secara tunai
atau maksimal jatuh tempo setelah 1 satu bulan dengan persyaratan uang muka sebesar minimal 50 dari harga penjualan.
2. ASPEK TEKNIS
Kelancaran suatu usaha sangat ditentukan oleh teknis dan teknologi dan dimiliki oleh perusahaan. Jika suatu perusahaan mempunyai aspek teknis yang
baik, sudah pasti produksi akan berjalan dengan lancar. Analisa teknis dalam usaha produksi DILA ini dimaksudkan sebagai suatu
cara untuk menguji hubungan-hubungan teknis yang mungkin dalam kegiatan yang sedang direncanakan, diusulkan atau sedang dilaksanakan.
a. Penilaian Lokasi
Pemilihan lokasi merupakan suatu titik awal yang menentukan terhadap keberhasilan suatu industri. Pemilihan lokasi yang salah atau kurang tepat, akan
menimbulkan berbagai masalah termasuk tambahan input dan biaya operasional yang lebih besar serta dampak lingkungan yang merugikan.
Analisa teknis dalam penilaian dan pemilihan lokasi ini terutama didasarkan atas berbagai pertimbangan kondisi lingkungan. Kriteria utama yang
harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi proyek antara lain: ketersediaan bahan baku, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan sumber air, suplai tenaga
kerja serta fasilitas transportasi yang memadai. Untuk lokasi proyek dan tempat usaha sendiri direncanakan perusahaan
pembuat DILA ini akan menyewa suatu lahan dan bangunan produksinya.
38 Pertimbangan untuk menyewa tempat usaha ini antara lain untuk menghemat
biaya investasi, mengingat tingkat produksi DILA per tahun yang tidak terlalu besar. Selain itu perusahaan pembuat DILA ini termasuk dalam skala usaha kecil
dengan jumlah karyawan kurang dari 20 orang. Untuk menutupi berbagai biaya operasional dan lainnya, maka diputuskan bahwa perusahaan akan menyewa
tempat usaha. Lokasi usaha yang dipilih tentunya harus sesuai dengan kriteria utama
yang diharapkan. Selain kriteria utama pemilihan lokasi di atas, masih ada beberapa kriteria pendukung yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi
proyek. Pertama lokasi proyek harus memikirkan kondisi iklim dan keadaan tanah. Keadaan tanahnya harus cukup baik dan layak dipakai menjalankan usaha
serta iklimnya cukup baik. Kedua mengenai sikap masyarakat setempat adat istiadat. Lokasi proyek
harus terletak agak jauh dari pemukiman penduduk agar kegiatan produksi dan usahanya tidak mengganggu keadaan masyarakat sekitar proyek.
Yang ketiga tentang rencana masa depan perusahaan atau rencana perluasan produksi. Lokasi yang dipilih harus mendukung rencana perluasan
proyek sewaktu-waktu dengan lokasi proyek tambahan yang berdekatan dengan lokasi proyek yang sudah ada.
Sebelumnya telah direncanakan untuk membeli tanah dan mendirikan bangunan sebagai investasi awal dari pembuatan perusahaan pembuat DILA ini.
Lokasi perusahaan yang dipilih adalah Jalan Raya Sindang Barang dekat Terminal Bubulak Darmaga Bogor, Terminal Angkutan Umum dan Pasar Laladon. Selain
letaknya yang strategis di pinggir jalan dan dekat dengan pusat transportasi, sumber listrik, air dan bahan bakar juga dapat diperoleh dengan mudah. Tenaga
kerja yang diperlukan juga mudah diperoleh dengan pemilihan lokasi tersebut, karena daerah Terminal Bubulak Darmaga Bogor itu terletak dipinggir jalan raya
sehingga mudah dijangkau, baik dengan kendaraan umum maupun dengan kendaraan pribadi.
Kendala yang ada pada lokasi ini memang pada distribusi dan ketersediaan bahan baku. Bahan baku pembuatan DILA ini didatangkan dari Jakarta, oleh
karena itu agak jauh dan membutuhkan biaya tambahan untuk pengangkutannya
39 sampai ke lokasi proyek Bogor. Kendala yang lain adalah daerah pemasaran
yang terletak cukup jauh dari lokasi perusahaan sehingga membutuhkan biaya distribusi yang cukup tinggi serta waktu distrbusi yang juga cukup lama. Namun,
pemborosan biaya pengangkutan bahan baku dan pengiriman dapat diimbangi dengan kelebihan-kelebihan lain dari lokasi ini.
Alternatif pendirian perusahaan pembuat DILA diatas lahan dan bangunan milik sendiri akan menghasilkan kerugian, mengingat biaya pembelian tanah dan
pendirian bangunan usaha yang memakan biaya Rp 735 400 000. Nilai ini cukup besar sebagai investasi awal mengingat pemasukan yang didapatkan perusahaan
tiap tahunnya tidak terlalu besar karena kapasitas produksi yang terbatas.
b. Komponen Fisik