22 d. Aspek Finansial
Aspek finansial membahas cara untuk memperoleh modaldana yang diperlukan
untuk menjalankan
proyek, serta
bagaimana proyek
dapat mengembalikan dana yang telah diperolehnya Pramudya, 1991
Sedangkan menurut Edris 1983, aspek finansial mencakup bagian- bagaian penting seperti : asumsi-asumsi pokok keuangan, jumlah biaya proyek,
kebutuhan awal modal kerja, sumber pembiayaan proyek, laporan keuangan dan analisis keuangan.
e. Aspek Sosial Ekonomi Menurut
Soeharto 2002
pengkajian aspek
sosial ekonomi
menitikberatkan pada penelitian masalah biaya cost, manfaat benefit dan kerugian atau beban disbenefit dari sudut kepentingan masyarakat nasional
secara menyeluruh. Sedangkan Edris 1983 mengungkapkan aspek sosial ekonomi ini dalam
beberapa hal, seperti : bagaimana proyek berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja dan penghasilan masyarakat sekitar lokasi proyek dengan mengingat
perbaikan standar hidup keluarga dan perorangan aspek sosial serta pajak-pajak, dengan memperlihatkan bertambah besarnya pendapatan daerah dan pusat yang
dapat dipergunakan pemerintah untuk membangun masyarakat.
1. Analisis Finansial
Dalam proses mengkaji kelayakan proyek atau investasi dari aspek finansial, pendekatan konvensional yang dilakukan adalah dengan menganalisis
perkiraan arus kas keluar dan masuk selama umur proyek Soeharto, 1998. Menurut Edris 1983 kelayakan finansial harus mengungkapkan secara terperinci
apakah proyek akan menguntungkan dalam suasana persaingan yang ada dan dalam perekonomian yang tidak menguntungkan keadaannya.
Pramudya 1991 mengatakan bahwa analisis finansial ini dilakukan untuk kepentingan individu atau lembaga yang menanamkan modalnya dalam proyek
tersebut, misalnya petani, wiraswastawan atau perusahaan. Nilai barang yang digunakan misal: upah, harga barang digunakan nilai yang berlaku di pasar
market price.
23
2. Kriteria Kelayakan Investasi
Dalam menilai suatu proyek atau usaha, kelayakan suatu usaha produksi sangat penting untuk dilihat agar keefektifan suatu proyek dapat direncanakan dan
dianalisis. Mereka yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan suatu proyek atau usaha harus mempertimbangkan banyak aspek yang saling berhubungan dan
berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Menurut Gray 2002, terdapat 3 macam kriteria investasi yang umum
digunakan dan dapat dipertanggungjawabkan, yaitu: 1. Net Present Value nilai bersih sekarang atau NPV merupakan selisih
present value arus manfaat dan biaya dihitung berdasarkan discount rate. 2. Internal Rate of Return tingkat hasil internal atau IRR merupakan
discount rate yang menjadikan NPV suatu proyek = 0 3. Net Benefit Cost rasio manfaat biaya netto atau Net BC ratio merupakan
angka perbandingan arus benefit bersih positif terhadap benefit bersih negatif.
Suatu proyek dapat dikatakan layak untuk dikembangkan jika dalam perhitungannya diperoleh NPV 0, IRR Discount Rate, Net BC
≥ 1. Tiga kriteria investasi yang disebutkan diatas memperhitungkan nilai
waktu dan uang, sedangkan kriteria investasi yang tidak memperhitungkan nilai waktu dan uang adalah pay-back period periode pengembalian. Menurut
Soeharto 1995, pay-back period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih net. Aliran
kas bersih adalah selesih pendapatan revenue terhadap pengeluaran expenses per tahun. Pay-back period biasanya dinyatakan dalam jangka waktu per tahun.
Berdasarkan pay-back period ini, suatu proyek yang yang mempunyai periode pengembalian lebih cepat akan lebih disukai dan proyeknya layak
dikembangkan Soeharto, 1995.
D. Analisis Nilai Pengganti Switching Value Analysis