55
diamati sendiri oleh guru melainkan diamati oleh teman sejawat. Hasil pengamatan performansi guru pada pertemuan I dan II siklus I dapat dilihat pada
lampiran 17dan 18, sedangkan rekapitulasi hasil pengamatan performansi guru dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Performansi Guru Siklus I
NO. Kompetensi Nilai
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1. Lembar Penilaian Kompetensi PedagogikN
1
75 82,14
2. Lembar Penilaian Kompetensi Profesional N
2
81,25 75
Nilai Akhir Performansi Guru NA 79,17
77,38 Nilai Rata-rata Siklus I
78,28
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata performansi guru pada siklus I sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti yaitu
78,28 sedangkan indikator keberhasilan nilai performansi guru . Namun jika
dilihat dari nilai antara pertemuan I dan II nilai pada pertemuan I lebih tinggi daripada nilai pada pertemuan II sehingga dapat dikatakan bahwa antara
pertemuan I ke pertemuan II nilainya menurun. Nilai kompetensi profesional yang berkaitan dengan performansi guru saat pelaksanaan pembelajaran mengalami
penurunan. Hal tersebut terjadi karena pada pertemuan 2 waktu mulainya pembelajaran terlambat sehingga guru terburu-buru dalam menyampaikan materi
sehingga berdampak pada konsentrasi guru saat mengajar dan ada sebagian kegiatan pembelajaran yang terlewatkan.
4.1.1.3 Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh peneliti pada siklus I baik dari hasil tes formatif maupun hasil pengamatan siswa dan performansi guru, peneliti belum
berhasil dalam menerapkan Model PAIKEM dalam pembelajaran matematika materi bangun datar pada kelas V MI Nurul Hikmah Krandon Tegal. Hasil yang
56
diperoleh belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti khususnya hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa. Hal tersebut terjadi
karena adanya hambatan dalam pelaksanaan, baik dari pihak guru maupun siswa. Hambatan dari pihak guru dalam hal in ialah peneliti, guru merasa
kesulitan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang mencerminkan model PAIKEM. Guru harus bisa memunculkan kegiatan
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan dalam RPP tersebut. Selain itu, guru juga kesulitan dalam menciptakan kondisi pembelajaran
yang sesuai dengan model PAIKEM. Hambatan lain berkaitan dengan alokasi waktu, guru kesulitan dalam mengatur waktu sehingga mengakibatkan guru
menjadi terburu-buru dalam mengajar. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa karena saat guru menjelaskan materi terlalu cepat dan hanya sedikit soal-
soal latihan yang diajarkan pada siswa. Dari hambatan guru tersebut dapat dikatakan bahwa guru masih kesulitan dalam menciptakan pembelajaran yang
efektif karena tuntas belajar belajar klasikal masih rendah. Selain hambatan dari pihak guru, ada pula hambatan yang berasal dari
siswa.Hambatan tersebut yaitu pada dasarnya karakteristik siswa di MI Nurul Hikmah Krandon Tegal secara umum cenderung pasif dan pemalu karena
pengaruh letak geografis yaitu di desa dan model yang digunakan guru sebelumnya kurang mengaktifkan siswa. Saat guru menjelaskan materi dan
melakukan tanya jawab melalui latihan soal, hanya sebagian kecil siswa yang berani maju ke depan kelas untuk menyelesaikan soal dan hanya sebagian kecil
siswa yang berani menanyakan materi yang belum dipahami siswa. Pada saat
57
maju untuk mempresentasikan hasil kelompok, siswa masih malu-malu. Meskipun berani untuk maju, namun saat membacakan hasil laporan suaranya pelan
sehingga tidak terdengar oleh seluruh teman sekelasnya.
4.1.1.4 Revisi