34
tinggi, baik secara individual maupun kelompok. 2
Perilaku yang digariskan dalam tujuan instruksional khusus TIK telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.
Menurut Djamarah dan Zain 2006: 106, keberhasilan pembelajaran dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan keberhasilan tersebut adalah
sebagai berikut: 1
Istimewamaksimal, apabila seluruh bahan pembelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.
2 Baik sekalioptimal, apabila sebagian besar 76 s.d. 99 bahan
pembelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. 3
Baikminimal, apabila bahan pembelajaran yang diajarkan hanya 60 s.d. 75 saja dikuasai oleh siswa.
4 Kurang, apabila bahan pembelajaran yang diajarkan kurang dari 60
dikuasai siswa.
2.2 Kajian Empiris
Beberapa penelitian mengenai penerapan Model PAIKEM yang dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini.Diantaranya, Dodon Desriadi 2009 dengan
judul “ Peningkatan Kualitas Pembelajaran dengan PAIKEM melalui Model Pemecahan Masalah pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Pondok Suguh.
Hasil penelitiannya menunjukkan perolehan nilai pada siklus I sudah masuk kategori baik dengan nilai rata-rata 7,73, pada siklus II meningkat nilai rata-
ratanya menjadi 7,93 dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 8,2.
35
Selajutnya, Angraeni Dian M dengan judul “Penerapan PAIKEM untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika kelas V SDN
Pancasila, Lembang- Bandung”.Hasil penelitiannya menunjukkan perolehan nilai siswa dalam pembelajaran Matematika materi pokok Bangun Ruang mengalami
peningkatan yang signifikan. Pada siklus pertama nilai rata-rata siswa mencapai nilai 72,5 dan 72,6 dengan persentase siswa yang telah mencapai nilai KKM
adalah 58,8 dan 64,7. Pada siklus kedua mengalami peningkatan dengan rata- rata mencapai 79,3 85,3 dan 83,5 atau sebanyak 94,1 siswa yang mencapai
nilai KKM. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini peneliti akan
menerapkan Model PAIKEM dalam pada mata pelajaran Matematika materi pokok sifat-sifat bangun datar kelas V semester 2. Adapun model yang yang
digunakan tidak terpaku pada satu model saja melainkan mengkombinasikan dari berbagai model pembelajaran yang inovatif seperti Examples non Examples,
Numbered Heads Together NHT, Tebak Kata, Snowball Throwing, danMake a-
Match.
2.3 Kerangka Berpikir
Matematika merupakan ilmu yang mendasar untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu matematika mutlak untuk dikuasai siswa sebagai bekal
untuk menguasai ilmu-ilmu yang lain dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar siswa mampu menguasai matematika, maka pembelajaran matematika harus
dilakukan secara optimal. Keefektifan pembelajaran matematika tersebut dilihat
36
dari ketercapaian tujuan pembelajarannya. Pembelajaran matematika lebih efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Guru dituntut untuk mampu
meciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan menggunakan model dan media yang menarik, sehingga siswa merasa senang dan termotivasi
untuk aktif saat proses pembelajaran matematika. Namun pada kenyataannya masih banyak guru SD yang belum
menerapkan pembelajaran matematika yang menyenangkan.Seperti halnya pembelajaran yang dilakukan di kelas V MI Nurul Hikmah Krandon Tegal. Saat
pembelajaran matematika khususnya pada materi bangun datar. Guru sudah menggunakan media pembelajaran namun media yang digunakan kurang menarik
dan konkret. Padahal bangun datar merupakan materi pembelajaran yang bersifat abstrak tanpa adanya benda konkret siswa akan merasa sulit untuk memahami
konsep bangun datar. Guru juga belum menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.Kegiatan pembelajaran masih terpaku pada
paradigma lama yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga mengakibatkan siswa kurang aktif dan termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran.Hal tersebut berdampak pada hasil belajar matematika kelas V MI Nurul Hikmah Krandon Tegal masih relatif rendah.
Oleh karena itu, peneliti berupaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas V MI Nurul Hikmah Krandon Tegal yaitu dengan
menerapkan model PAIKEM Pembelajaran Aktif Inovatif Efektif dan Menyenangkan. Penerapan model PAIKEM ini diharapkan dapat meningkatkan
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas V MI Nurul
37
Hikmah Krandon Tegal materi pokok sifat-sifat bangun datar. Uraian Kerangka berpikir tersebut digambarkan dalam skema sebagai berikut.
Gambar 1.Skema Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Tindakan