87
Mencuci tangan dengan sabun, terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makan
anak, dan sebelum makan, mempunyai dampak dalam kejadian diare menurunkan angka kejadian diare sebesar 47.
5.1.6 Hubungan antara Kebiasaan Buang Air Besar BAB dengan Kejadian Diare
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan buang air besar dengan kejadian diare pada masyarakat Desa Banyudono dan Desa
Ketunggeng Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Hasil uji chi square diperoleh nilai p
0,004 α 0,05. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan hasil bahwa sebagian besar
responden kasus penderita diare memiliki kebiasaan buang air besar tidak memenuhi syarat yaitu sebesar 62,1. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden
kontrol belum mempunyai jamban sendiri, sehingga mereka mempunyai kebiasaan BAB di sungai. Selain itu bagi warga yang mempunyai jamban sendiri akan tetapi
tidak BAB di jamban milik sendiri dikarenakan persediaan air bersih untuk rumah tangganya masih kurang, sehingga mereka memilih BAB di jamban masjid terdekat
atau BAB di sungai. Sebagian besar responden kontrol masyarakat Desa Ketunggeng memiliki kebiasaan BAB memenuhi syarat yaitu sebesar 75,9. Hal
ini dikarenakan sebagian besar responden kasus telah mempunyai jamban sendiri dan persediaan air bersih di Desa Ketunggeng sudah mencukupi.
Pembuangan tinja merupakan bagian yang penting dari kesehatan lingkungan. Pembuangan tinja yang tidak menurut aturan, memudahkan terjadinya
penyebaran penyakit tertentu yang penularannya melalui tinja, antara lain penyakit
88
diare Soekidjo Notoatmodjo, 2003: 17. Menurut Kepmenkes RI No. 852MENKESSKIX2008 tentang strategi nasional sanitasi total berbasis
masyarakat, jamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinthamurniwaty 2006 tentang faktor-faktor risiko kejadian diare akut pada balita
studi kasus di Kabupaten Semarang, menunjukkan bahwa responden yang tidak mempunyai jamban keluarga berisiko 2,09 kali lebih besar untuk terkena diare dari
pada responden yang mempunyai jamban keluarga. Dari uji bivariat didapatkan nilai p = 0,009 OR = 2,09 CI : 1,20
– 3,66.
5.1.7 Hubungan antara Kebiasaan Membuang Sampah dengan Kejadian Diare