84
5. Pada bagian atas kurang lebih 3 meter dari permukaan tanah harus ditembok,
agar air dari atas tidak dapat mengotori air sumur. 6.
Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bawah sumur tersebut untuk mengurangi kekeruhan Soekidjo Notoatmodjo, 2007: 178.
Selain alat makan, pengurasanpencucian penampungan air seperti penampungan air bersih dan wadahtempat air minum juga perlu dilakukan. Perilaku
sehubungan dengan kebersihan tempat penampungan air dapat dikatakan benar, jika frekuensi pengurasan dilakukan setiap hari atau paling sedikit 2 kali dalam seminggu
Kasnodihardjo, dkk, 2006: 58.
5.1.4 Hubungan antara Kondisi Fisik Tempat Pembuangan Sampah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kondisi fisik tempat pembuangan sampah dengan kejadian diare pada masyarakat Desa
Banyudono dan Desa Ketunggeng Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Hasil uji chi square diperoleh nilai p 0,017
α 0,05. Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil bahwa sebagian besar
responden kasus penderita diare memiliki tempat pembuangan sampah tidak memenuhi syarat yaitu sebesar 72,4. Hal ini dikarenakan pada rumah responden
kasus masih banyak yang tidak mempunyai tempat pembuangan sampah sendiri di rumah, tempat pembuangan sampah dalam keadaan terbuka sehingga mudah
dihinggapi lalat dan vektor penyakit. Pada responden kontrol masyarakat Desa Ketunggeng, sebagian besar memiliki kebiasaan membuang sampah memenuhi
syarat yaitu sebesar 58,6. Hal ini dikarenakan pada rumah responden kontrol kebanyakan telah memiliki tempat pembuangan sampah sendiri.
85
Tempat penampungan sampah sementara yang baik dan memenuhi syarat kesehatan haruslah: 1 Mudah dibersihkan; 2 Tidak mudah rusak; 3 Tidak
berupa lokasi terbukatumpukan sampah yang dibuang atau dibiarkan begitu saja diatas permukaan tanah; 4 Sebaiknya tempat penampungan sampah sementara
mempunyai tutup yang rapat untuk menghindari kumpulan lalat; 5 Sebaiknya tempat penampungan sampah sementara ditempatkan di luar atau jauh dari rumah
dengan tujuan agar kebersihan rumah terjaga, menjaga kesejukan hawaudara sekitar rumah dan mudah diangkut oleh petugas sampahtruk sampah Marylin J dan Eliaser
B, 2008: 95. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Muhajirin 2007 dalam
penelitiannya tentang hubungan antara praktek personal hygiene ibu balita dan sarana sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada anak balita di Kecamatan
Maos Kabupaten Cilacap, menunjukkan hasil bahwa ada hubungan antara jenis tempat sampah dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Maos Kabupaten
Cilacap. Dari hasil uji bivariat didapatkan nilai p = 0,004 dan OR = 0,312 CI 0,144- 0,676.
5.1.5 Hubungan antara Kebiasaan Mencuci Tangan Setelah Buang Air Besar BAB dengan Kejadian Diare