3.10.1.3 Entri Data
Memasukkan data yang telah diperoleh ke dalam fasilitas yang ada di komputer.
3.10.1.4 Tabulating
Menyajikan data dalam bentuk tabel untuk mempermudah dalam analisis data sesuai dengan tujuan penelitian.
3.10.2 Teknik Analisis Data 3.10.2.1 Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap semua variabel dari hasil tiap penelitian Soekidjo Notoatmodjo, 2010: 188. Analisis univariat dilakukan untuk mendiskripsikan
tiap-tiap variabel penelitian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Variabelnya meliputi kualitas mikrobiologis air minum, kuantitas air minum, kondisi fisik sumber penyedia air
minum, kondisi fisik tempat pembuangan sampah, kebiasaan mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun setelah Buang Air Besar BAB, kebiasaan Buang Air
Besar BAB di jamban milik sendiri, kebiasaan membuang sampah, dan kebiasaan menutup hidangan makanan.
3.10.2.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi Soekidjo Notoatmodjo, 2010: 188. Analisis
bivariat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan uji statistik yang sesuai dengan skala data yang ada. Uji statistik
yang digunakan adalah chi-square atau kai kuadrat karena untuk mengetahui hubungan variabel kategorik dengan kategorik Agus Riyanto, 2009: 75.
Besarnya risiko relatif odds rasio point estimate dan confidence interval 95 dan dengan menggunakan α = 0,05. Untuk menghitung odds rasio digunakan tabel 2x2,
sedangkan untuk menghubungkan antara variabel bebas dengan variabel terikat digunakan :
Uji OR =
Tabel 3.3. Merumuskan Data dalam Tabel 2x2
Faktor Risiko
Kelompok Studi Kasus
Kontrol Jumlah
+ -
a c
b d
a+b c+d
Jumlah a+b
b+d a+b+c+d=N
OR= Untuk mengetahui kebermaknaan dari hasil yang digunakan confidence interval
CI 95: 1
Bila OR hitung 1 dan 95 CI tidak mencakup angka 1, maka faktor yang diteliti merupakan risiko timbulnya penyakit.
2 Bila OR hitung 1 dan 95 CI mencakup angka 1, maka faktor yang diteliti belum
tentu faktor risiko timbulnya penyakit. 3
Bila OR hitung = 1 dan 95 CI tidak mencakup angka 1 atau 95 CI mencakup angka 1 menunjukkan bahwa faktor yang diteliti bukan merupakan faktor risiko.
4 Bila OR hitung 1 dan 95 CI tidak mencakup angka 1, maka faktor yang diteliti
merupakan faktor protektif.
5 Bila OR hitung 1 dan 95 CI tidak mencakup angka 1, maka faktor yang diteliti
belum tentu merupakan faktor protektif Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael, 2011:120.
Aturan pengambilan keputusan: 1. Jika p value
≥ α 0,05 maka Ho ditolak
2. Jika p value α 0,05 maka Ho diterima
65
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyudono dan Desa Ketunggeng Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Desa Banyudono dan Desa Ketunggeng
termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Dukun. Luas wilayah kerja Puskesmas Dukun adalah 3.984.490 m
2
dengan jumlah penduduk 43.219 jiwa dan 15 desa, terdiri dari Desa Ketunggeng, Ngadipuro, Wates, Kalibening, Ngargomulyo,
Keningar, Sumber, Dukun, Banyubiru, Banyudono, Mangunsoka, Sewukan, Krinjing, Paten, dan Sengi. Jumlah Rukun Tetangga RT 309, jumlah Rukun Warga
RW 167, jumlah dusun 144, dan 167 posyandu yang tersebar di masing-masing RW. Sarana pelayanan kesehatan puskesmas negeri 1 buah, puskesmas swasta 1
buah, 1 apotek, dokter umum 2 orang, dan bidan 19 orang Puskesmas Dukun, 2011.
Desa Banyudono terletak pada radius 10 km dari puncak Merapi. Proporsi luas daerahwilayah terluas berupa tanah sawah sederhana seluas 208.300 m
2
. Sarana lalu lintas 100 melalui jalur darat. Jumlah penduduk sebesar 5.096 jiwa terdiri dari
15 RW dan 18 RT dengan jumlah Kepala Keluarga KK sebanyak 1.378 KK. Proporsi penduduk menurut mata pencaharian yang terbanyak yaitu petani sebanyak
398 orang dan pedagang sebanyak 87 orang. Sumber air yang digunakan penduduk mayoritas dari sumur dan sumber air tanah dangkal Desa Banyudono, 2011.
Desa Ketunggeng adalah desa yang terletak radius 17 km dari puncak Merapi. Proporsi luas daerahwilayah terluas berupa tanah sawah sederhana seluas