Distribusi Kuantitas Air Bersih Distribusi Kondisi Fisik Sumber Penyedia Air Minum Distribusi Kondisi Fisik Tempat Pembuangan Sampah

SLTA yaitu 41,4 dan sebagian kecil memiliki tingkat pendidikan tamat akademiPT yaitu 6,9. 4.2.2 Analisis Univariat Variabel Penelitian 4.2.2.1 Distribusi Kualitas Mikrobiologis Air Minum Distribusi hasil penelitian mengenai kualitas mikrobiologis air minum di Desa Banyudono dan Desa Ketunggeng Kecamatan Dukun Tabel 4.4. Tabel 4.4 Distribusi Kualitas Mikrobiologis Air Minum Responden Kualitas Mikrobiologis Air Minum Jumlah Prosentase Tidak memenuhi syarat Memenuhi syarat 34 58,6 24 41,4 Jumlah 58 100,0 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden dengan kualitas mikrobiologis air minum tidak memenuhi syarat sebanyak 34 orang 58,6 dan responden dengan kualitas mikrobiologis air minum memenuhi syarat sebanyak 24 orang 41,4.

4.2.2.2 Distribusi Kuantitas Air Bersih

Distribusi hasil penelitian mengenai kuantitas air bersih di Desa Banyudono dan Desa Ketunggeng Kecamatan Dukun Tabel 4.5. Tabel 4.5 Distribusi Kuantitas Air Bersih Responden Kuantitas Air Bersih Jumlah Prosentase Tidak memenuhi syarat Memenuhi syarat 26 44,8 32 55,2 Jumlah 58 100,0 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden dengan kuantitas air bersih tidak memenuhi syarat sebanyak 26 orang 44,8 dan responden dengan kuantitas air bersih memenuhi syarat sebanyak 32 orang 55,2.

4.2.2.3 Distribusi Kondisi Fisik Sumber Penyedia Air Minum

Distribusi hasil penelitian mengenai kondisi fisik sumber penyedia air minum di Desa Banyudono dan Desa Ketunggeng Kecamatan Dukun Tabel 4.6. Tabel 4.6 Distribusi Kondisi Fisik Sumber Penyedia Air Minum Responden Kondisi Fisik Sumber Penyedia Air Minum Jumlah Prosentase Tidak memenuhi syarat Memenuhi syarat 24 41,4 34 58,6 Jumlah 58 100,0 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa responden dengan kondisi fisik sumber penyedia air minum tidak memenuhi syarat sebanyak 24 orang 41,4 dan responden dengan kondisi fisik sumber penyedia air minum memenuhi syarat sebanyak 34 orang 58,6.

4.2.2.4 Distribusi Kondisi Fisik Tempat Pembuangan Sampah

Distribusi hasil penelitian mengenai kondisi fisik tempat pembuangan sampah di Desa Banyudono dan Desa Ketunggeng Kecamatan Dukun Tabel 4.7. Tabel 4.7 Distribusi Kondisi Fisik Tempat Pembuangan Sampah Responden Kondisi Fisisk Tempat Pembuangan Sampah Jumlah Prosentase Tidak memenuhi syarat Memenuhi syarat 33 56,9 25 43,1 Jumlah 58 100,0 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa responden dengan kondisi fisik tempat pembuangan sampah tidak memenuhi syarat sebanyak 33 orang 56,9 dan responden dengan kondisi fisik tempat pembuangan sampah memenuhi syarat sebanyak 25 orang 43,1. 4.2.2.5 Distribusi Kebiasaan Mencuci Tangan Setelah Buang Air Besar BAB Menggunakan Air Bersih dan Sabun Distribusi hasil penelitian mengenai kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar BAB menggunakan air bersih dan sabun di Desa Banyudono dan Desa Ketunggeng Kecamatan Dukun Tabel 4.8. Tabel 4.8 Distribusi Kebiasaan Mencuci Tangan Setelah Buang Air Besar BAB Menggunakan Air Bersih dan Sabun Responden Kebiasaan Mencuci Tangan Setelah Buang Air Besar BAB Menggunakan Air Bersih dan Sabun Jumlah Prosentase Tidak memenuhi syarat Memenuhi syarat 26 44,8 32 55,2 Jumlah 58 100,0 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa responden dengan kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar BAB menggunakan air bersih dan sabun tidak memenuhi syarat sebanyak 26 orang 44,8 dan responden dengan kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar BAB menggunakan air bersih dan sabun memenuhi syarat sebanyak 32 orang 55,2.

4.2.2.6 Distribusi Kebiasaan Buang Air Besar BAB di Jamban Milik Sendiri

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SANITASI RUMAH DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE (STUDI DI KELURAHAN KAMPUNG MANDAR KECAMATAM BANYUWANGI KABUPATEN BANYUWANGI )

0 3 1

Hubungan antara sanitasi rumah dan higiene perorangan dengan kejadian diare ( studi di kelurahan kampung Mandar ) kecamatan Banyuwangi kabupaten Banyuwangi

0 13 107

HUBUNGAN PERILAKU HIGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA SISWA SD NEGERI 01 TRANGSAN KECAMATAN GATAK Hubungan Perilaku Higiene dengan Kejadian Diare pada Siswa SD Negeri 01 Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo.

0 3 16

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 82

HUBUNGAN ANTARA SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA SINGOSARI KECAMATAN MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2008.

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN Hubungan Antara Pengetahuan dan Perilaku Dengan Kejadian Diare Balita di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN Hubungan Antara Pengetahuan dan Perilaku Dengan Kejadian Diare Balita di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 2 14

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI PENGELOLAAN AIR MINUM ISI ULANG DENGAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA

0 1 8