Tahap – tahap Menyimak Unsur-unsur menyimak

tertentu, 3 menemukan topik-topik baru yang dapat dikembangkan pada masa yang akan datang, 4 menemukan unsur-unsur bahasa yang bersifat baru. Menyimak interogatif adalah kegiatan menyimak yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan perhatian karena penyimak akan mengajukan banyak pertanyaan. Dalam kegiatan menyimak interagatif penyimak mempersempit serta mengarahkan perhatiannya pada pemerolehan informasi dengan cara menginterogasi atau menanyai pembicara Dawson dalam Tarigan, 2008: 52. Dengan mengajukan pertanyaan kepada pembicara penyimak mengaharapkan informasi atau pengetahuan sebanyak mungkin. Pertanyaan yang diajukan dalam menyimak interogatif mencakup apa, siapa, mengapa, dimana, kemana, untuk apa, benarkah. Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif dan terfokus untuk mengenal, bunyi-bunyi asing, nada dan suara, bunyi- bunyi homogen bunyi-bunyi yang sama, kata-kata, frase-frase, kalimat-kalimat, dan bentuk-bentuk, bahasa yang sedang dipelajarinya. Berdasarkan ragam menyimak, maka menyimak harus siswa lakukan adalah dengan bersungguh-sungguh, penuh konsentrasi untuk menangkap makna yang disimak dari persoalan faktual yang didengarkan menggunakan media audio.

2.1.1.5 Tahap – tahap Menyimak

Dalam kegiatan menyimak ada tahapan yang harus dilakukan oleh penyimak agar penyimak benar-benar memahami informasi yang disimaknya. Tarigan 1991: 32, tahapan menyimak adalah: 1 tahap mendengar, 2 tahap memahami, 3 tahap menginterpretasi, 4 tahap mengevaluasi, 5 tahap menanggapi Menurut Tarigan 2008: 63, ada 5 tahapan dalam menyimak agar kita dapat memahami isi simakan, yaitu: 1 Mendengarkan artinya dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atas pembicaraannya. 2 Memahami artinya setelah kita mendengar, maka ada keinginan untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara. 3 Menginterpretasi artinya seorang penyimak belum puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran pembicara, dia ingin menafsirkan atau menginterpretasikan isi pembicaraan yang didengarnya. 4 Mengevaluasi artinya pada tahap ini penyimak mulai menilai atau mengevaluasi pendapat pembicara. 5 Menanggapi artinya penyimak menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dibicarakan oleh pembicara. Dari kelima tahapan menyimak, harus dilalui secara berurutan. Apabila siswa menyimak hanya melalui tiga tahap, maka siswa tidak dapat memberikan tanggapan isi simakan, sehingga daya simak siswa kurang maksimal. Siswa harus melalui kelima tahap menyimak agar dapat memahami sekaligus menanggapi isi simakan. Berdasarkan pendapat di atas mengenai tahap-tahap menyimak, dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap menyimak adalah tahap mendengar, memahami, menginterpretasi, mengevaluasi, dan menanggapi. Jadi, tahap-tahap menyimak persoalan faktual yaitu tahap mendengar persoalan faktual, memahami isi persoalan faktual, menginterpretasi persoalan faktual, mengevaluasi persoalan faktual, dan menaggapi persoalan faktual.

2.1.1.6 Unsur-unsur menyimak

Unsur-unsur menyimak adalah unsur pokok yang menyebabkan timbulnya komunikasi dalam menyimak. Setiap unsur merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan unsur yang lain. Unsur-unsur dasar menyimak adalah 1 pembicara, 2 penyimak, 3 bahan simakan, dan 4 bahasa lisan yang digunakan Tarigan,1991: 32. Ada beberapa unsur dasar dalam menyimak yaitu: 1 Pembicara adalah orang yang menyampaikan pesan berupa informasi yang dibutuhkan oleh penyimak maka dari itu, pembicara perlu mengetahui siapa penyimaknya 2 Penyimak yang baik adalah penyimak yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan luas. 3 Bahan simakan adalah pesan yang akan disampaikan pembicara kepada penyimak 4 Bahasa lisan yang digunakan merupakan media yang dipakai untuk menyimak Sriyono, 2009: 5. Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks, karena sangat bergantung pada berbagai unsur yang mendukung. Unsur-unsur menyimak sangat mendukung dalam kegiatan menyimak. Setiap unsur merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan unsur yang lain karena unsur-unsur menyimak saling berkaitan. Misalnya ada unsur pembicara dan bahan simakan, tetapi tidak ada unsur penyimak, maka pembicara akan menyampaikan bahan simakan kepada siapa. Begitu juga sebaliknya, penyimaknya ada tetapi pembicara dan bahan simakan tidak ada, sehingga kegiatan menyimak tidak berjalan dengan lancar. Maka, unsur-unsur menyimak harus ada dalam kegiatan menyimak. Berdasarkan pendapat pera ahli tentang unsur-unsur menyimak, maka unsur menyimak dalam penelitian ini adalah pembaca berita, siswa, bahan simakan berita, media berupa tape recorder.

2.1.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menyimak