Pada tahap refleksi peneliti akan melihat hasil dari tahap tindakan dan pengamatan pada siklus I. Dari hasil pada siklus I jika masih banyak siswa yang
bersikap kurang antusias terhadap proses pembelajaran atau kekurangan seperti yang dijelaskan dalam hasil observsi, dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan
untuk tindakan pada siklus II. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa yang sudah baik dalam siklus I akan dipertahankan pada siklus II. Faktor sikap siswa
dalam kegiatan menyimak, perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran pada siklus II misalnya, sikap siswa yang meremehkan kegiatan menyimak. Hasil
evaluasi yang dapat dijadikan refleksi adalah 1 kelebihan dan kekurangan media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, 2 hasil
pengamatan peneliti, 3 tindakan yang telah dilakukan oleh siswa, dan 4 tindakan-tindakan yang dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran.
Apabila pada siklus I ditemukan kekurangan-kekurangan atau kesalahan- kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan peneliti dalam kegiatan pembelajaran
menyimak persoalan faktual, maka pada siklus II akan dilakukan tindakan untuk perbaikan.
3.1.2 Prosedur Tindakan pada Siklus II
Setelah melakukan evaluasi pada siklus I, peneliti mengambil strategi pada siklus II. Prosedur tindakan pada siklus II terdiri atas : 1 perencanaan, 2
tindakan, 3 observasi, dan 4 refleksi. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut :
3.1.2.1 Perencanaan
Perencanaan yang akan dilakukan oleh peneliti pada siklus II merupakan penyempurnaan dari perencanaan siklus I. Perencanaan kegiatan pembelajaran
yang perlu diperhatikan dalam tahap perencanaan siklus II adalah: 1
Menyusun perbaikan rencana pembelajaran keterampilan menyimak persoalan faktual melalui media audio. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dapat dilihat pada lampiran 2 dan lampiran 3. 2 Menyiapkan kaset CD persoalan faktual yang baru.
3 Menyusun perbaikan instrumrn tes dan non tes. Instrumen yang berupa tes esai beserta penilaiannya. Instrumen non tes yaitu lembar observasi, lembar
performansi guru. 4 Dalam berkolaborasi peneliti lebih sering berdiskusi dengan guru kelas V dan
teman sejawat.
3.1.2.2 Tindakan
Tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II adalah tindakan yang merupakan perbaikan dari siklus I, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
menjadi penghambat kegiatan menyimak persoalan faktual. Peneliti berusaha memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II . Tindakan yang dilakukan terdiri
atas pendahuluan, inti dan penutup. Pada tahap pendahuluan, peneliti menanyakan keadaan siswa,
mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak dengan menanyakan kembali materi yang telah diberikan peneliti pada
pertemuan yang lalu. Peneliti meminta siswa untuk lebih konsentrasi dalam
kegiatan menyimak. Peneliti memotivasi siswa agar dapat meningkatkan keterampilan menyimak persoalan faktual.
Pada tahap inti siklus II, peneliti hanya melakukan perbaikan kegiatan pada siklus I seperti: menjelaskan kembali pengertian persoalan faktual, setelah
itu siswa diminta untuk menyimak persoalan faktual yang berbeda yang diputar lewat tape recorder. Siswa setelah selesai menyimak, kegiatan selanjutnya adalah
secara kelompok mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru berupa lembar kerja siswa. Pertanyaannya mengenai persoalan faktual yang disimak oleh siswa. Siswa
selesai mengerjakan LKS diminta untuk mencocokkan hasil pekerjaannya dengan cara menukar hasil pekerjaan kelompok dengan hasil pekerjaan kelompok lain.
Pada tahap penutup, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari itu. Guru memberikan soal evaluasi dan menilainya. Kegiatan
selanjutnya guru bersama siswa merefleksikan pembelajaran yang telah berlangsung.
3.1.2.3 Observasi atau Pengamatan