Teknik Pembelajaran Menyimak Keterampilan Menyimak

menaruh perhatian pada masalah-masalah dan sarana-sarana akustik, agar para siswa dapat mendengar dan menyimak dengan baik tanpa ketegangan dan gangguan. Sarana-sarana kerja juga harus ditempatkan berdekatan satu dan lainnya, sehingga para siswa dapat berkomunikasi dengan baik bahkan harus dapat meningkatkan penyimakan yang baik. Lingkungan fisik dan ruang kelas yang baik serta sarana-sarana yang ada di ruang kelas membantu siswa cepat merasakan suatu suasana, siswa didorong untuk mengekspresikan ide-ide, juga mengetahui dengan cepat bahwa ide-ide siswa akan dihargai. Siswa yang mempunyai kesempatan untuk didengarkan akan lebih sigap lagi mendengarkan apabila seseorang mempunyai kesempatan berbicara. Suasana yang mendorong siswa untuk mengalami, mengekspresikan, serta mengevaluasi ide-ide memang penting sekali diterapkan kalau keterampilan berkomunikasi dan seni berbahasa dikembangkan dan berkembang.

2.1.1.8 Teknik Pembelajaran Menyimak

Teknik meningkatkan pembelajaran keterampilan menyimak, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Kowalda 1988 dalam Tarigan, 1991: 56, cara-cara itu antara lain sebagai berikut: 1 Simak ulang-ucap, 2 Identifikasi kata kunci, 3 parafrase, 4 Merangkum, 5 Identifikasi kalimat topik, 6 Menjawab pertanyaan, 7 Bisik berantai, 8 Menyelesaikan cerita. Teknik ulang ucap digunakan untuk memperkenalkan bunyi bahasa dengan pengucapan atau lafal yang tepat dan jelas. Guru dapat mengucapkan atau memutar rekaman bunyi bahasa tertentu seperti fonem, kata, kalimat, idiom, semboyan, kata-kata mutiara, dengan jelas dan intonasi yang tepat. Siswa menirukan. Teknik ini dapat dilakukan secara individual, kelompok, dan klasikal. Identifikasi kata kunci untuk menyimak kalimat yang panjang siswa perlu mencari kalimat intinya. Kalimat inti itu dapat dicari melalui beberapa kata kunci. Kata kunci itulah yang mewakili pengertian kalimat. Parafrase, guru menyiapkan sebuah puisi dan dibacakan atau diperdengarkan. Setelah menyimak siswa diharapkan dapat menceritakan kembali isi puisi tadi dengan kata-katanya sendiri. Merangkum setelah mendengarkan bahan simakan yang agak panjang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah melalui menyingkat atau merangkum. Menyingkat atau merangkum berarti merangkum bahan yang panjang menjadi sesedikit mungkin. Namun, kalimat yang singkat tersebut dapat mewakili kalimat yang panjang. Identifikasi Kalimat Topik dalam sebuah wacana terdiri dari beberapa paragraf. Setiap paragraf minimal mengandung dua unsur yaitu kalimat topik dan kalimat pengembang. Kalimat topik bisa terdapat di awal, tengah dan akhir paragraf. Menjawab pertanyaan cara lain untuk mengajarkan mendengarkan yang efektif ialah melalui latihan dengan menjawab pertanyaan apa, siapa, mengapa, di mana, mana, dan bilamana yang diajukan sesuai dengan bahan simakan. Bisik berantai ini dapat dilakukan secara berkelompok atau beberapa siswa. Apabila dilakukan oleh beberapa siswa maka guru membisikkan pada siswa pertama, siswa pertama membisikkan pada siswa kedua dan seterusnya, siswa terakhir harus menuliskan di papan tulis atau menyebutkankalimat tadi dengan nyaring. Menyelesaikan Cerita siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok beranggotakan 3 sampai 4 orang. Guru memanggil anggota kelompok pertama, misalnyakelompok 1, ke depan kelas. Kelompok tersebut disuruh bercerita, judulnya bebas atau boleh juga ditentukan oleh guru. Setelah bercerita, beberapa menit kemudian, guru mempersilakannya untuk duduk. Cerita tersebut dilanjutkan oleh kelompok kedua, dan selanjutnya sampai selesai kelompok empat. Model ini boleh juga dilakukan dengan cara perorangan dengan cara yang sama. Berdasarkan teknik pembelajaran menyimak dari Tarigan dapat disimpulkan, bahwa teknik menjawab pertanyaan digunakan untuk menyimak yang efektif. Maka pada pembelajaran menyimak dengan media audio akan menggunakan teknik menjawab pertanyaan yang sesuai dengan bahan simakan.

2.1.2. Persoalan Faktual Di dunia pendidikan banyak masalah yang dihadapi oleh siswa maupun