Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, meliputi 1 instrumen tes, 2 instrumen non tes. Uraian selengkapnya adalah sebagai
berikut:
3.6.1 Instrumen Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menyimak persoalan faktual yang berbentuk esai. Tes esai merupakan tes yang jawabannya diisi oleh
siswa setelah mendengarkan bahan simakan sesuai dengan pertanyaan yang ada dalam soal. Jawaban yang ditulis oleh siswa merupakan pemahaman dari hasil
simakan. Jenis tes yang ada dalam soal esai meliputi:
1 Tes Tingkat Ingatan Tes kemampuan mendengarkan pada tingkat ingatan untuk mengingat
fakta atau menyebutkan kembali fakta-fakta yang terdapat dalam wacana yang diperdengarkan, dapat berupa nama, peristiwa, angka, dan tahun. Tes bisa
berbentuk tes obyektif, uraian singkat, atau pilihan ganda. Pada penelitian ini tes dilakukan dua kali yaitu pada siklus satu dan siklus
dua. Bentuk tes adalah tes mendengarkan rekaman persoalan faktual yang disajikan oleh guru.
Instrumen yang berupa tes digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan menyimak persoalan faktual. Instrumen tes berisi soal uraian yang diisi oleh siswa
setelah menyimak persoalan faktual. Aspek – aspek yang dinilai dalam proses menyimak antara lain: 1 aspek Kebahasaan: 1 pemahaman isi; 2kelogisan
penafsiran; 3 ketepatan penangkapan isi; 4 ketahanan konsentrasi; 5 ketelitian menangkap dan kemampuan memahami. 2 aspek Non kebahasaan: 1
pelaksanaan dan sikap; 2 menghormati; 3 menghargai; konsentrasi kesungguhan mendengarkan; 5 kritis.
2 Tingkat Pemahaman
Tes pada tingkat pemahaman menuntut siswa untuk memahami wacana yang diperdengarkan. Kemampuan pemahaman yang dimaksud adalah
pemahaman terhadap isi wacana, hubungan antar ide, antar faktor, antar kejadian, hubungan sebab akibat. Akan tetapi, kemampuan pemahaman pada tingkat
pemahaman belum kompleks benar, belum menuntut kerja kognitif tingkat tinggi. Jadi, kemampuan pemahaman dalam tingkat yang sederhana.
3 Tingkat Analisis
Tes kemampuan mendengarkan pada tingkat analisis pada hakekatnya juga merupakan tes untuk memahami informasi dalam wacana yang diteskan. Akan
tetapi, untuk memahami informasi atau lebih tepatnya memilih alternatif jawaban yang tepat, siswa dituntut untuk melakukan kerja analisis. Tanpa melakukan
analisis wacana, jawaban yang tepat secara pasti belum dapat ditentukan. Dengan demikian, butir tes tingkat analisis lebih kompleks dan sulit dari pada butir tes
pada tingkat pemahaman. Analisis yang dilakukan berupa analisis detail-detail informasi,
mempertimbangkan bentuk dan aspek kebahasaan tertentu, menemukan hubungan kelogisan, sebab akibat, hubungan situasional, dan lain-lain.
Skor penilaian pada soal esai: NA =
Keterangan : B = banyaknya butir soal N = Banyaknya butir soal
Poerwanti, 2008 : 6 – 3
3.6.2 Instrumen Non tes