BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional dimaksud yaitu subjek penelitian hanya
diobservasi satu kali saja yaitu pada saat survei lapangan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada praktik dokter gigi di Kecamatan Medan Baru, Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Petisah, Medan Maimun dan Medan
Selayang.
3.2.2 Waktu Penelitian
Proposal dilakukan awal Januari 2014. Waktu penelitian dimulai pada minggu kedua Januari sampai minggu kedua Februari 2014. Pengolahan dan analisa data
dilakukan satu minggu, mulai minggu ketiga Februari 2014 sampai minggu keempat Februari 2014. Penyusunan laporan penelitian pertama Maret 2014 sampai minggu
ketiga Maret 2014.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah semua dokter gigi yang berada di Kotamadya
Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Sampel
Sampel dari penelitian ini adalah praktik yang ada di kotamadya Medan. Secara administrasi kota Medan terdiri atas 21 kecamatan yang digolongkan lagi
menjadi 2 golongan yaitu lingkar luar dan lingkar dalam. Lingkar luar terdiri atas 11 kecamatan yaitu: kecamatan Medan Tuntungan, Selayang, Sunggal, Johor, Denai,
Perjuangan, Amplas, Tembung, Marelan, Labuhan dan Belawan. Lingkar dalam terdiri atas 10 kecamatan yaitu: kecamatan Medan Baru, Petisah, Barat, Helvetia,
Polonia, Medan Area, Medan Kota, Maimun, Medan Timur dan Medan Deli. Penentuan kecamatan dengan metode purposive sampling sampel dengan kondisi
tertentu. Penetuan besar sampel berdasarkan penaksiran proporsi populasi dengan
ketelitian absolute absolute precision.
Penggunaan rumus dibawah ini dilakukan karena penelitian ini menggunakan skala pengukuran kategorikal yaitu skala nominal. Skala nominal tidak mempunyai
makna besaran, tetapi hanya sekedar pemberian label. N = Z
2 1-
α2
.P1-P d
2
= 1,96
2
. 0, 5 . 1-0, 50,1
2
= 96,04 Dengan ketentuan :
N : jumlah sampel
Zα : nilai kepercayaan 0,95= 1,96
P : proporsi populasi 50= 0,5
d : presisi 0,1
Jumlah sampel diambil dalam penelitian ini adalah 96 dokter gigi.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.4.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum yang harus dipenuhi oleh subjek sehingga dapat diikutsertakan ke dalam penelitian. Dalam penelitian ini, kriteria
inklusi:
a. Dokter gigi yang praktik
kecamatan Medan Baru, Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Petisah, Medan Maimun dan Medan Selayang.
b.
Keadaan umum dokter gigi baik. c.
Dokter gigi yang bersedia mengisi kuesioner.
3.4.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria ekslusi adalah hal-hal yang menyebabkan subjek penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian. Kriteria
eksklusinya adalah: a.
Dokter gigi yang menolak ikut serta peneltian b.
Dokter gigi yang tidak berada di tempat saat dilakukan penelitian.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel Independen : -
Perawatan trauma gigi yang dilakukan oleh dokter gigi selama 1 tahun 01 Januari 2012 – 31 Desember 2012
Variabel Dependen :
- Data trauma gigi permanen pada anak selama 1 tahun 01 Januari 2012
– 31 Desember 2012 yang berusia 6 – 16 tahun.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Defenisi Operasional
Variabel Defenisi Oprasional
Cara Ukur Alat Ukur
Dokter Gigi
Dokter gigi yang melakukan praktik di Kecamatan Medan Baru, Medan Sunggal,
Medan Helvetia, Medan Petisah, Medan Maimun dan Medan Selayang.
Wawancara Kuesioner
Pendidikan Terkahir
Ijazah pendidikan terakhir yang diterima oleh dokter gigi
Wawancara Kuesioner
Lokasi Praktik
Tempat dokter gigi melakukan praktik, baik praktik bersama maupun praktik pribadi.
Wawancara Kuesioner
Jenis Kelamin
Pertanda gender seseorang, yaitu laki-laki atau perempuan
Wawancara Kuesioner
Lama Praktik
Lamanya dokter gigi melakukan praktik hingga pengisian kuesioner ini dilakukan
Wawancara Kuesioner
Daerah Praktik
Tempat dimana dokter gigi tersebut praktik Wawancara
Kuesioner
Usia Usia responden dihitung berdasarkan tanggal,
bulan, dan tahun kelahiran subjek penelitian pada saat diteliti
Wawancara Kuesioner
Lokasi Kejadian
Tempat dimana pasien mengalami trauma gigi Wawancara
Kuesioner Trauma
Gigi Permanen
Menurut WHO yang
di Adopsi dari
Andreasen 1.
Kerusakan pada jaringan keras gigi dan pulpa -
Enamel infraction yaitu fraktur pada mahkota yang hanya mengalami keretakan saja, tanpa
adanya kehilangan dari struktur lain dari gigi.
- Uncomplicated crown fracture enamel
fracture adalah
fraktur yang hanya mengenai daerah lapisan enamel saja.
- Complicate crown fracture adalah fraktur
pada enamel dan dentin dan telah mengenai pulpa dan ada ditemukannya kehilangan
struktur gigi dengan pulpa terpapar. Wawancara
Kuesioner
Universitas Sumatera Utara
2. Kerusakan pada jaringan periodontal
- Concussion adalah cedera pada gigi atau
struktur di sekitar gigi tanpa adanya mobilitas dan perpindahan gigi, tetapi
memiliki rasa sakit ketika diperkusi
- Subluxation loosening adalah cedera pada
periodonsium tanpa adanya disposisi pada gigi tetapi disertai dengan sedikit mobiliti.
- Intrusive luxation adalah perpindahan bagian
apikal gigi ke dalam tulang alveolar. Gigi terdorong ke dalam soket, menekan ligamen
periodontal dan akibat dari fracture tersebut hancurnya soket alveolar.
- Extrsusive luxation adalah fracture yang
menyebabkan terjadinya disposisi pada gigi secara aksial dari soketnya dan terjadinya
avulsi secara parsial.
- Lateral luxation adalah disposisi pada gigi
selain dari arah aksial. Ligamen periodontal robek dan memar dan patahnya tulang
pendukung dari tulang alveolar.
- Exarticulation complete luksasiavulsion
adalah kondisi dimana keadaan gigi keluar dari soketnya. Secara klinis soket ditemukan
kosong atau diisi dengan koagulum.
3.7 Cara Pengambilan Data