Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan Riwayat Pasien

4 Fraktur korpus maksila dan mandibula adalah fraktur pada korpus maksila dan mandibula yang melibatkan prosesus alveolaris dengan atau tanpa melibatkan soket alveolar gigi. 2 1 2 3 4 5 6 Gambar 16. Kerusakan pada jaringan tulang pendukung 1 Comminution of alveolar socket, 2 Fractures of facial or lingual alveolar socket wall, 3 dan 4 fraktur proses alveolaris dengan atau tanpa melibatkan soket gigi, 5 dan 6 fraktur korpus maksila atau mandibula dengan atau tanpa melibatkan soket gigi. 2 2.5 Pemeriksaan Trauma gigi merupakan keadaan yang harus ditangani dengan baik untuk mengembalikan fungsi gigi yang terkena trauma. Prognosis yang baik pada trauma gigi tidak hanya bergantung pada jenis trauma tetapi juga pada terapi yang tepat. 23 Terapi yang benar tergantung pada diagnosa yang tepat. Diagnosa yang tepat dapat diperoleh dengan berbagai pemeriksaan yang kompleks, seperti pemeriksaan klinis, riwayat trauma pasien dan radiologi gigi. Informasi yang diperoleh dari berbagai seluruh pemeriksaan akan membantu dokter gigi dalam menentukan diagnosa trauma dan menentukan prioritas perawatan yang dilakukan. 24

2.5.1 Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan klinis yang memadai tergantung pada pemeriksaan dari seluruh daerah yang terkena trauma dan penggunaan pemeriksaan khusus trauma. Prosedur diagnostik dapat disimpulkan seperti berikut : 24 1. Pencatatan luka ekstra oral dan pengambilan anamnese 2. Pencatatan cedera pada mukosa dan gusi Universitas Sumatera Utara 3. Pemeriksaan pada mahkota gigi untuk melihat adanya dan besarnya keretakan, pemaparan pulpa serta perubahan warna. 4. Pencatatan perpindahan gigi seperti, intrusi, ekstrusi, perpindahan lateral atau avulsi 5. Gangguan pada oklusi 6. Mobiliti yang abnormal pada gigi atau adanya fragmen pada tulang alveolar 7. Melakukan palpasi untuk mengetahui keadaan tulang alveolar 8. Melakukan perkusi untuk mengetahui keterlibatan jaringan pendukung gigi 9. Melakukan tes termal untuk mengetahui vitalitas gigi.

2.5.2 Pemeriksaan Riwayat Pasien

Informasi yang dibutuhkan seperti kapan, dimana, dan bagaimana trauma gigi terjadi dapat diperoleh dari pasien atau pendamping pasien. Waktu kapan terjadinya trauma gigi sangat penting diketahui karena informasi ini akan mempengaruhi jenis perawatan yang akan dilakukan serta prognosis dari kasus trauma tersebut. Tentukan bagian rongga mulut yang terlibat dan perluasan trauma gigi. Jika pasien atau pendamping melaporkan adanya fragmen gigi yang hilang, dapat ditanyakan apakah ada fragmen gigi atau gigi avulsi tersebut juga dibawa ke klinik. 25 Perlu ditanyakan beberapa tanda-tanda adanya trauma pada kepala. Trauma pada kepala merupakan hal yang paling umum mengakibatkan kematian. 25-50 dari seluruh kecelakaan pada anak sampai usia 14 tahun meliputi cedera pada kepala. Tanda-tanda cedera pada kepala yang harus dipertanyakan meliputi: hilang kesadaran sewaktu terjadinya trauma, perdarahan pada kepala atau telinga, adanya disorientasi, sakit kepala yang berkepanjangan, kehilangan penglihatan atau pupil yang dilatasi, kejang, kesulitan berbicara. Semua informasi yang diperoleh dari pencatatan ini dimasukkan kedalam rekam medik khusus trauma seperti di bawah ini. 25 Universitas Sumatera Utara REKAM MEDIK PADA TRAUMA GIGI AKUT Nama Pasien : …………………………………………………………… Tanggal Lahir : …………………………………………………………… Tanggal pemeriksaan : …………………………………………………………… Waktu pemeriksaan : …………………………………………………………… Yang Merujuk : …………………………………………………………… Diagnosa : …………………………………………………………… Apakah ada rasa nyeri pada gigi terhadap udara dingin ? Ya Tidak Jika ya, gigi yang mana ? ………………………………………………………………………… Apakah ada rasa sakit pada saat oklusi ? Ya Tidak Pemeriksaan riwayat umum: apakah terdapat penyakit sistemik Ya Tidak Jika Ya, jelaskan………………………………………………............................................. Apakah ada alergi ? Ya Tidak Jika Ya, jelaskan…………………………………………………………………………… Pernahkah anda melakukan suntik anti tetanus ? Ya Tidak Jika ya, kapan ?…………………………………………………………………………….. Apakah sebelumnya saudara pernah mengalami trauma gigi ? Ya Tidak Jika ya, Kapan ?…………………………………………………………………………………….. Gigi mana yang terkena trauma ? Perawatan yang diberikan dan siapa tenaga medisnya ? ………………………………. Trauma pada saat ini : ………………………………………………………………. Tanggal : …………………….. Waktu : …………………. Lokasi kejadian : ……………………………………………………………….. Proses kejadian : ……………………………………………………………….. Apakah kamu pernah sakit kepala atau merasakan sakit pada saat ini ? Ya Tidak Apakah kamu pernah mual atau merasakan mual pada saat ini ? Ya Tidak Apakah kamu pernah muntah atau muntah pada saat ini ? Ya Tidak Apakah kamu pingsan pada saat kecelakaan ? Jika ya, berapa lama ? Ya Tidak Dapatkah kamu mengingat apa yang terjadi, sebelum, pada saat atau setelah kecelakaan ? Ya Tidak Jika Ya, apa saja yang kamu ingat : ………………………………………………………….. Universitas Sumatera Utara Jika ya, gigi yang mana ? ………………………………………………………………………… Apakah pernah melakukan perawatan pada di tempat yang lain ? Ya Tidak Setelah avulsi, berikut informasi yang dibutuhkan : Di mana gigi di temukan tanah, aspal, lantai, dan lain-lain ? …………………………………... Apakah gigi kotor ? Ya Tidak Bagaimana anda menyimpan gigi tersebut ? ……………………………………………………... Bagaimana anda membersihkan gigi tersebut sebelum dipasangkan kembali ? …………………. Kapan gigi tersebeut di pasangkan kembali ? …………………………………………………….. Apakah diberikan antitoxoid tetanus ? …………………………………………………………… Apakah diberikan antibiotik ? …………………………………………………………………….. Jenis antibiotik ? ………………………………………………………………………………….. Dosis ? ……………………………………………………………………………………………. Pemeriksaan objektif – yang ditemukan pada pemeriksaan ekstraoral Apakah kondisi umum pasien terganggu ? Ya Tidak Jika Ya :  Nadi  Tekanan darah  Reflex pupil  Kondisi serebral Temuan objektif pada bagian luar kepala dan leher ? Ya Tidak Jika Ya, jenis dan lokasinya ? ………………………………………………………………… Temuan objektif pada bagian dalam kepala dan leher ? Ya Tidak Jika Ya, jenis dan lokasinya ? Gambar 17. Rekam medik khusus trauma 2 2.5.3 Pemeriksan Fisik Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk memeriksa keseluruhan tubuh. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan ekstra oral dan intra oral yaitu pemeriksaan Universitas Sumatera Utara luka pada ekstra oral dan palpasi pada tulang wajah, luka pada mukosa dan gingiva, palpasi pada tulang alveolar, disposisi gigi, oklusi yang abnormal, keadaan gigi yang terkena trauma, mobiliti dan vitalitas dari gigi. 25 Pembersihan pada luka atau debris harus dilakukan secara hati-hati. Tes vitalitas dilakukan dengan menggunakan es, thermal test, heated gutta-percha, ethyl chlorida. Penilaian pada beberapa syaraf kranial yang termasuk pada trauma wajah yaitu: persarafan olfaktorius, optikus, trigeminal, okulomotorius, facialis, hypoglous dan lainnya. 24

2.5.4 Pemeriksaan Radiografi