2. Kerusakan pada jaringan periodontal
- Concussion adalah cedera pada gigi atau
struktur di sekitar gigi tanpa adanya mobilitas dan perpindahan gigi, tetapi
memiliki rasa sakit ketika diperkusi
- Subluxation loosening adalah cedera pada
periodonsium tanpa adanya disposisi pada gigi tetapi disertai dengan sedikit mobiliti.
- Intrusive luxation adalah perpindahan bagian
apikal gigi ke dalam tulang alveolar. Gigi terdorong ke dalam soket, menekan ligamen
periodontal dan akibat dari fracture tersebut hancurnya soket alveolar.
- Extrsusive luxation adalah fracture yang
menyebabkan terjadinya disposisi pada gigi secara aksial dari soketnya dan terjadinya
avulsi secara parsial.
- Lateral luxation adalah disposisi pada gigi
selain dari arah aksial. Ligamen periodontal robek dan memar dan patahnya tulang
pendukung dari tulang alveolar.
- Exarticulation complete luksasiavulsion
adalah kondisi dimana keadaan gigi keluar dari soketnya. Secara klinis soket ditemukan
kosong atau diisi dengan koagulum.
3.7 Cara Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner yang dilakukan oleh dokter gigi di tempat praktik. Peneliti menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan
dilakukannya penelitian ini. Bila dokter gigi bersedia untuk ikut serta pada penelitian ini, maka kuesioner dapat diberikan. Pengisian kuesioner dapat diisi langsung oleh
dokter gigi bila ada waktu, dan jika tidak maka kuesioner akan tinggalkan dan akan diambil kembali pada waktu yang telah disepakati bersama. Pembagian kuesioner
Universitas Sumatera Utara
dilakukan terlebih dahulu pada satu kecamatan Medan Helvetia dengan membagi tiga hingga lima kuesioner perhari pada waktu hari kerja di daerah tersebut sampai selesai
kemudian penyebaran kuesioner dibagikan pada kecamatan Medan Sunggal, Medan Baru dan Medan Petisah. Berhubung karena dokter gigi di keempat kecamatan diatas
tidak memenuhi jumlah sampel maka dipilih lagi dua kecamatan lain yaitu kecamatan Medan Maimun dan kecamatan Medan Selayang.
3.8 Alur Penelitian
3.9 Pengolahan dan Analisa Data 3.9.1 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi. Pengolahan data secara komputerisasi melalui proses
:
a Editing Penyuntingan Data
Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyutingan editing terlebih dahulu. Editing adalah merupakan kegiatan untuk
pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut. b
Membuat Lembaran Kode Coding Sheet Coding dilakukan untuk mengubah data yang telah terkumpul ke dalam
bentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan kode. c
Memasukkan Data Data Entry Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode sesuai dengan jawaban
masing-masing pertanyaan. Pengolahan dan
analisa data Pengisisan
kuesioner oleh responden
Izin Ethical clearance
Universitas Sumatera Utara
d Penyimpanan data saving
Merupakan penyimpanan data sebelum data diolah dan di analisa. e
Tabulasi Membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian.
f Cleaning
Merupakan kegiatan pengetikan kembali data yang sudah di entry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak.
3.9.2 Analisa Data
Data diolah secara deskriptif yaitu data univariat dan dihitung dalam bentuk persentase. Data tersebut disajikan dalam bentuk tabel.
3.10 Etika Penelitian
Etika penelitian dalam penelitian ini mencakup hal sebagai berikut: 1.
Lembar Persetujuan Informed Consent Penelitian meminta secara sukarela responden penelitian untuk berpartisipasi
dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Responden yang setuju, dimohon untuk menandatangani lembar persetujuan responden penelitian untuk berpartisipasi
dalam kegiatan penelitian. 2.
Kerahasiaan Confidentialty Data yang terkumpul dalam penelitian ini dijamin kerahasiannya oleh
peneliti, karena itu data yang ditampilkan dalam bentuk data kelompok bukan data pribadi masing-masing responden.
3. Ethical Clearance
Peneliti mengajukan lembar persetujuan pelaksanaan penelitian kepada Komisi Etik Penelitian kesehatan berdasarkan ketentuan yang bersifat internasional
maupun.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Karakteristik Responden Dokter Gigi
Karakteristik dokter gigi yang menjadi responden meliputi jenis kelamin, pendidikan terakhir dokter gigi, tahun tamat, jenis praktik, dan lama praktik serta
rerata jumlah kasus yang ditemukan dalam satu tahun. Responden tersebut berasal dari 6 kecamatan yaitu Medan Baru 27 dokter gigi 28,12, Medan Sunggal 18
dokter gigi 18,75, Medan Helvetia 20 dokter gigi 20,83, Medan Petisah 16 dokter gigi 16,67, Medan Maimun 8 dokter gigi 8,34 dan Medan Selayang 7
dokter gigi 7,29 dengan jumlah responden 96 dokter gigi Tabel 4. Berdasarkan jenis kelamin diperoleh persentase dokter gigi 40 laki-laki 42
dan 56 perempuan 58. Berdasarkan strata pendidikan, persentase dokter gigi umum 90 dokter gigi 94 dan dokter gigi spesialis sebanyak 6 dokter gigi 6.
Berdasarkan tahun tamat dokter gigi, persentase tamat dibawah tahun 2000 sebanyak 17 dokter gigi 17,7 dan tamat diatas tahun 2000 sebanyak 79 dokter gigi 82,3.
Berdasarkan jenis praktik diperoleh praktik dokter gigi umum sebanyak 91 dokter gigi 95 dan praktik dokter gigi spesialis sebanyak 5 dokter gigi 5 Tabel 4.
Berdasarkan lamanya praktik, persentase dibawah 5 tahun sebanyak 34 dokter gigi 35,41, 5-10 tahun sebanyak 34 dokter gigi 35,41, 10-20 tahun sebanyak 17
dokter gigi 17,71 dan 30-40 tahun sebanyak 11 dokter gigi 11,47 Tabel 5.
Universitas Sumatera Utara