Hubungan Usia Mulai Merokok dengan Kejadian Gagal Konversi

5.1.2 Hubungan Usia Mulai Merokok dengan Kejadian Gagal Konversi

Pasien Tuberkulosis Paru Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square antara usia mulai merokok dengan kejadian gagal konversi pasien tuberkulosis paru, didapatkan hasil p-value 0,935 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia mulai merokok dengan dengan kejadian gagal konversi pasien tuberkulosis paru. Nilai Odd Ratio OR sebesar 0,802 artinya bahwa usia mulai merokok bukan merupakan faktor risiko kejadian gagal konversi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Haris 2013, bahwa secara statistik usia mulai merokok tidak memiliki kebermaknaan dengan kejadian gagal konversi. Jumlah responden kasus dan kontrol yang merokok pada usia 10 tahun lebih tinggi 65,5 dibandingkan dengan jumlah responden kasus dan kontrol yang merokok pada usia ≤ 10 tahun 34,4. Sama halnya pada penelitian ini, jumlah responden kasus dan kontrol yang merokok pada usia 10 tahun lebih banyak 31 orang dibandingkan dengan jumlah responden kasus dan kontrol yang merokok pada usia ≤ 10 tahun 19 orang. Selain itu, kedua penelitian ini memiliki karakteristik yang sama yaitu jenis kelamin laki-laki. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa responden kasus yang merokok pada usia 10 tahun lebih banyak 36 dibandingkan dengan responden kontrol 26. Hal tersebut merupakan risiko rendah untuk terjadinya gagal konversi. Sebanyak 8 responden yang merokok pada usia ≤ 10 tahun menghisap rokok dengan jumlah rokok ≤ 10 batang perharinya yang merupakan risiko rendah terhadap kejadian konversi. Sebagian besar responden yang merokok pada usia ≤ 10 tahun juga menyatakan bahwa mereka tidak merokok setiap hari dan terdapat beberapa dari mereka juga berhenti merokok. Hal ini menyebabkan usia mulai merokok tidak berhubungan dengan kejadian gagal konversi. Usia mulai merokok mempengaruhi lama merokok dimana semakin muda usia seseorang mulai merokok maka semakin lama seseorang memiliki riwayat merokok dan makin sulit untuk berhenti merokok. Lamanya seseorang merokok dapat memperparah kejadian tuberkulosis paru dan memperlambat kejadian konversi pada pasien tuberkulosis paru.

5.1.3 Hubungan Lama Riwayat Merokok dengan Kejadian Gagal Konversi

Dokumen yang terkait

FAKTOR FAKTORKOINFEKSI TB PARU PADA PASIEN HIVAIDS DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG TAHUN 2015

1 11 127

Pembuatan Sistem Informasi Bagian Kepegawaian Di Balai Kesehatan Paru Masyarakat(BKPM) Wilayah Semarang.

0 3 8

ANALISIS FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT Analisis Faktor Risiko Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Balita Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

0 9 16

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN Hubungan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 2 14

PENDAHULUAN Hubungan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 2 5

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU Hubungan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 1 15

ANGKA KEJADIAN PENEMUAN TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN BRONKIEKTASIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU Angka Kejadian Penemuan Tuberkulosis Paru Pada Pasien Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2012 Sampai 2013.

0 1 15

ANGKA KEJADIAN PENEMUAN TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN BRONKIEKTASIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT Angka Kejadian Penemuan Tuberkulosis Paru Pada Pasien Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2012 Sampai 2013.

0 3 14

Karakteristik Individu yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Balita di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Kota Cirebon

0 0 8

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PROGRAM PENGOBATAN SISTEM DOTS DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT PURWOKERTO

0 0 15