KERANGKA TEORI Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian

2.2 KERANGKA TEORI

Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : Suprijono, 2005; Zainul, 2010; Wijaya, 2012; Nainggolan, 2013; Amaliah, 2012; Masitoh, 2014, Ardhi, 2014, telah dimodifikasi Keterangan : Variabel yang diteliti Fungsi Pertahanan paru menurun Perilaku merokok Usia mulai merokok Lama riwayat merokok Jumlah rokok yang dihisap perhari Jenis rokok Makrofag alveolar rusak Kekebalan sel T menurun Penyakit lain seperti Diabetes mellitus, HIVAIDS, dan PPOK Gagal konversi pasien TB BTA + Kepatuhan minum obat Pengawas Minum Obat PMO Kondisi dan kebersihan lingkungan Replikasi Mycobacterium tuberculosis dalam paru Kebersihan mukosilier terganggu Jenis Kelamin Umur Status gizi Asap rokok Resistensi obat Imunitas tubuh Mycobacterium tuberculosis Efek obat 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap lainnya dari masalah yang ingin diteliti Notoatmodjo, 2010 : 83. Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010 : 61. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini mencakup: Variabel Bebas : Perilaku merokok Usia mulai merokok Lama riwayat merokok Jumlah rokok yangdihisap perhari Jenis rokok Variabel Terikat : Kejadian gagal konversi pasien Tuberkulosis paru Variabel perancu Penyakit lain seperti HIVAIDS, diabetes mellitus, dan penyakit paru obstruktif kronis PPOK Variabel luar : PMO Kepatuhan minum obat

3.2.1 Variabel Bebas Independent Variabel

Variabel bebas merupakan variabel yang akan mempengaruhi dan mengakibatkan perubahan pada variabel terikat Notoatmodjo, 2010 : 104. Variabel bebas dalam peneltian ini adalah perilaku merokok, usia mulai merokok, lama riwayat merokok, jumlah rokok yang dihisap perhari, dan jenis rokok.

3.2.2 Variabel Terikat Dependen Variabel

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas Notoatmodjo, 2010 : 104. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian gagal konversi pasien tuberkulosis paru.

3.2.3 Variabel Perancu

Variabel perancu merupakan variabel yang dapat mengakibatkan atau mencegah penyakit yang berhubungan dengan paparan, tetapi bukan variabel antara dalam mekanisme kausal paparan-penyakit Murti, 2003 : 64. Variabel perancu dalam penelitian ini adalah penyakit lain seperti HIVAIDS, diabetes mellitus, dan penyakit paru obstruktif kronis PPOK. Variabel perancu tersebut akan dikendalikan dengan restriksi yaitu membatasi penelitian hanya pada pasien yang tidak memiliki penyakit lain seperti HIVAIDS, diabetes mellitus, dan penyakit paru obstruktif kronis PPOK.

3.2.4 Variabel Luar

Variabel luar adalah variabel lain yang tidak diteliti yang hanya berhubungan dengan variabel bebas saja atau dengan variabel terikat saja, atau yang tidak berhubungan baik dengan variabel bebas maupun terikat Sastroasmoro, 1995:157. Variabel luar dalam penelitian ini adalah pengawas minum obat PMO dan kepatuhan minum obat.

3.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori diatas, hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan perilaku merokok dengan kejadian gagal konversi pasien tuberkulosis paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat BKPM Wilayah Semarang. 2. Terdapat hubungan usia mulai merokok dengan kejadian gagal konversi pasien tuberkulosis paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat BKPM Wilayah Semarang. 3. Terdapat hubungan lama riwayat merokok dengan kejadian gagal konversi pasien tuberkulosis paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat BKPM Wilayah Semarang. 4. Terdapat hubungan jumlah rokok yang dihisap perhari dengan kejadian gagal konversi pasien tuberkulosis paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat BKPM Wilayah Semarang. 5. Terdapat hubungan jenis rokok yang dikonsumsi dengan kejadian gagal konversi pasien tuberkulosis paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat BKPM Wilayah Semarang. 6. Terdapat hubungan kepatuhan minum obat dengan kejadian gagal konversi pasien tuberkulosis paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat BKPM Wilayah Semarang. 7. Terdapat hubungan Pengawas Minum Obat PMO dengan kejadian gagal konversi pasien tuberkulosis paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat BKPM Wilayah Semarang.

3.4 Definisi Operasional Dan Skala Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

FAKTOR FAKTORKOINFEKSI TB PARU PADA PASIEN HIVAIDS DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG TAHUN 2015

1 11 127

Pembuatan Sistem Informasi Bagian Kepegawaian Di Balai Kesehatan Paru Masyarakat(BKPM) Wilayah Semarang.

0 3 8

ANALISIS FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT Analisis Faktor Risiko Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Balita Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta.

0 9 16

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN Hubungan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 2 14

PENDAHULUAN Hubungan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 2 5

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU Hubungan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru di balai besar kesehatan paru masyarakat (bbkpm) surakarta.

0 1 15

ANGKA KEJADIAN PENEMUAN TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN BRONKIEKTASIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU Angka Kejadian Penemuan Tuberkulosis Paru Pada Pasien Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2012 Sampai 2013.

0 1 15

ANGKA KEJADIAN PENEMUAN TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN BRONKIEKTASIS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT Angka Kejadian Penemuan Tuberkulosis Paru Pada Pasien Bronkiektasis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2012 Sampai 2013.

0 3 14

Karakteristik Individu yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Balita di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Kota Cirebon

0 0 8

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PROGRAM PENGOBATAN SISTEM DOTS DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT PURWOKERTO

0 0 15