3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu pengambilan sampel acak sederhana dimana
setiap anggota atau unit populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel penelitian. Pengambilan sampel secara acak sederhana ini
dilakukan dengan cara mengundi semua anggota populasi lottery technique atau menggunakan teknik undian Notoatmodjo, 2010 : 120.
3.6.4 Besar Sampel Penelitian
Penentuan besar sampel untuk sampel kelompok kasus dan kelompok kontrol yang akan diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan
rumus Lemeshow 1997. Penghitungan besaran sampel ditentukan melalui perhitungan dari nilai OR Odds Ratio dari penelitian terdahulu yaitu Haris
2013. Untuk menentukan besarnya sampel minimal yang terdapat dalam populasi maka digunakan rumus berikut :
√ √
1
–
2
Catatan: Q
1
= 1-P
1
, Q
2
= 1-P
2
, P= ½ P
1
+P
2
, Q= 1-P,
11- 2 21- 1
P
2 =
bb+d ditetapkan dari kepustakaan penelitian sebelumnya P
1=
OR x P
2
1- P
2
+ OR xP
2
Keterangan : n
1
= jumlah sampel minimal kelompok kasus n
2
= jumlah sampel minimal kelompok kontrol
= nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan tingkat kemaknaan untuk = 0,05 adalah 1,96
β = nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan kuasa power sebesar diinginkan sebesar 20 yaitu 0,84
P
1
= Proporsi paparan pada kelompok kasus P
2
= Proporsi paparan pada kelompok kontrol P = Proporsi total
Q = 1- P OR = Odds Ratio diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya
Satroasmoro S, 2011: 204 ; Sopiyudin D, 2005 OR diperoleh dari penelitian Haris 2013.
Hasil penelitian Haris 2013 didapatkan hasil tiga OR yang berbeda yaitu usia mulai merokok OR = 1,439, lama merokok ≥ 10 tahun OR = 5,8 dan
jumlah batang rokok yang dihisap 10 batang OR = 2,59. Maka peneliti melakukan perhitungan besar sampel ketiga OR dengan rumus Lemeshow.
1 Usia mulai merokok Diketahui OR = 1,439
P
1
= 0,4 ; P
2
= 0,32 ; Q
1
= 0,6 ; Q
2
= 0,68
1 2
= 0,36 Q = 1
– P = 0,64 1,96√ √
0,4 0,32 = 26,7
2 Lama merokok Diketahui OR = 5,8
P
1
= 0,97 ; P
2
= 0,8 ; Q
1
= 0,03 ; Q
2
= 0,2
1 2
= 0,89 Q = 1
– P = 0,11 1,96√ √
0,97 0,8 = 28,8
3 Jumlah batang rokok yang dihisap perhari Diketahui OR = 2,59 ;
P
1
= 0,63 ; P
2
= 0,4 ; Q
1
= 0,37 ; Q
2
= 0,6
1 2
= 0,515 Q = 1
– P = 0,485 1,96√ √
0,63 0,4 = 9,2
Setelah dilakukan rumus perhitungan besaran sampel menggunakan OR di atas, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.2 Rekapitulasi Perhitungan Besar Sampel
Variabel perilaku merokok OR
P
1
P
2
n
Usia mulai merokok 1,439
0,4 0,32
26,7 Lama merokok
5,8 0,97
0,8 28,8
Jumlah batang rokok yang di hisap per hari
2,59 0,63
0,4 9,2
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka peneliti memperoleh jumlah besaran sampel yang paling besar adalah 28,8 dibulatkan menjadi 29. Sehingga
besar sampel minimal yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah 29 responden dengan perbandingankasus dan kontrol yaitu 1:1, sehingga jumlah
sampel yang didapat adalah 29 kasus dan 29 kontrol.
3.7 Sumber Data Penelitian