Berburu dan Meramu Sistem Mata Pencarian

42 Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

e. Bercocok Tanam Menetap dengan Irigasi

Sistem mata pencarian ini pertama kali muncul di daerah-daerah yang dekat dengan sungai besar karena di sekitar daerah tersebut tanahnya subur akibat luapan lumpur dari sungai. Daerah-daerah tersebut misalnya terdapat di Sungai Nil Mesir, Sungai Gangga India, Sungai Eufrat dan Tigris sekarang daerah sekitar Irak, serta Sungai Kuning Cina. Pada masa sekarang, penduduk yang bermatapencarian berladang sudah banyak yang beralih menjadi bercocok tanam menetap. Hal ini disebabkan jumlah manusia sudah meningkat sehingga wilayah hutan banyak yang beralih fungsi menjadi pemukiman tetap. Penyebab lainnya adalah sudah majunya ilmu cara menanam dan adanya irigasi sehingga kesuburan tanah bisa diusahakan dengan cara pemupukan dan pengolahan tanah. Misalnya pencangkulan atau pengolahan dengan bajak. Jenis tanaman yang ditanam juga sudah lebih kompleks, seperti padi, sayuran, buah-buahan, teh, dan kopi. Tanaman yang memerlukan pe melihara an rumit pun sudah mulai dibudidayakan. Gambar 2.10 Bertani Sebelum ditanam padi, tanah diolah menggunakan cangkul atau bajak. Sumber: Indonesian Heritage: Ancient History, 1996

4. Organisasi Sosial

Kehidupan bermasyarakat diatur dan diorganisisasi oleh adat istiadat beserta aturan-aturan mengenai bermacam-macam kesatuan dalam lingkungan hidup dan bergaul. Kesatuan sosial yang paling dekat adalah kekerabatan dan kesatuan-kesatuan di luar kerabat, tetapi masih dalam lingkungan komunitas. Pada masyarakat tradisional, sistem kekerabatan berpengaruh besar dan sangat mengikat di antara mereka. Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi kesatuan kekerabatan biasanya mulai berkurang dan agak longgar. Walaupun demikian, masih banyak suku-suku bangsa di dunia yang masih meme gangnya, seperti di daerah-daerah yang berkebudayaan agraris seperti Afrika, Asia, Oseanis, dan Amerika Latin. Para ahli antropologi telah banyak meneliti mengenai macam- macam sistem kekerabatan, organisasi masyarakat komunitas desa, serta komunitas kecil dan penggolongan masyarakat atau pelapisan sosial. Menurut L. H. Morgan, macam-macam sistem kekerabatan di dunia erat kaitannya dengan sistem istilah kekerabatan. Susunan masyarakat berdasarkan kekerabatan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut. Buatlah sebuah skema struktur kekerabatan keluarga Anda, minimal empat generasi dengan Anda di lapisan paling bawah. Berilah penjelasan termasuk baris keturunan apakah keluarga Anda tersebut. Serahkan hasilnya kepada gurumu. Asah Ilmu Etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk memandang budaya sendiri sebagai yang terbaik dan menilai kepercayaan dan perilaku yang berbeda secara budaya dengan standar kebudayaan sendiri. Ethnocentrism is the tendency to view one’s own culture as best and to judge the behavior and belief of culturally different by one’s own standards. Sumber : Anthropology: The Exploration of Human Diversity, 2000. Referensi Antropologi Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional 43

a. Garis Keturunan Bapak Patrilineal

Susunan masyarakat yang patrilineal, menarik garis keturunan selalu dihubungkan dengan bapak. Hak waris hanya diberikan kepada anggota-anggota kerabat laki-laki, terutama anak laki-laki. Bagi masyarakat patrilineal, laki-laki mendapat penghargaan dan penghormatan lebih tinggi dari pada kaum wanita. Di Indonesia, sistem kekerabatan patrilineal dianut oleh Suku Batak. Struktur bagan sistem patrilineal dapat dilihat dari bagan berikut. Bagan 2.1 Struktur Kekerabatan Patrilineal Sumber: Pengantar Antropologi, 1990

b. Garis Keturunan Ibu Matrilineal

Masyarakat genealogis menarik keturunan hanya dihubungkan dengan ibu. Anak-anak menjadi hak ibu, termasuk dalam kekerabat- an ibu. Setelah perkawinan pengantin menetap di pusat kediaman kerabat istri. Sistem waris diturunkan kepada anggota kerabat perempuan dan kedudukan sosial perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki. Akan tetapi, lelaki tetap berperan sebagai pengelola waktu, harta, usaha, dan adat keluarga. Sistem matrilineal di Indonesia dianut oleh suku bangsa Minangkabau. Pada suku Minangkabau laki-laki berperan sebagai pengelola harta dan adat yang disebut mamak paman. Garis keturunan matrilineal dapat dilihat dari bagan berikut. Bagan 2.2 Struktur Kekerabatan Matrilineal Matrilineal adalah aturan penarikan garis keturunan yang seseorang secara otomatis bergabung dengan pihak ibu sejak lahir dan sepanjang hidupnya. Matrilineal descent is unilineal descent rule in which people join the mother’s groups automatically at birth and stay members throughout at birth and stay members throughout life. Sumber: Anthropology: The Exploration of Human Diversity, 2000 Referensi Antropologi Keterangan: : Perempuan yang ditelusur sebagai anggota kerabat : Laki-laki yang ditelusur sebagai anggota kerabat : Perempuan yang tidak ditelusuri sebagai anggota kerabat : Laki-laki yang tidak ditelusuri sebagai anggota kerabat Keterangan: : Perempuan yang ditelusur sebagai anggota kerabat : Laki-laki yang ditelusur sebagai anggota kerabat : Perempuan yang tidak ditelusuri sebagai anggota kerabat : Laki-laki yang tidak ditelusuri sebagai anggota kerabat Sumber: Pengantar Antropologi, 1990