Kesamaan dan Keragaman Budaya
5
Perbedaan bahasan antara Antropologi, Sosiologi, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Politik, dan Psikologi dapat dilihat pada bagan
berikut ini.
• Adaptasi • Evolusi
fisik • Ras
Jejak Kata
Sosiologi
Nilai, Norma, Struktur Masyarakat
Interaksi Sosial Individu dengan Individu
Individu dengan Kelompok Kelompok dan Kelompok
dalam Masyarakat
– Keluarga – Pendidikan
– Keagamaan – Bisnis
– Peran – Status
– Harapan – Norma
– Saksi
Kelompok-Kelompok Sosial Kelas Sosial, Masyarakat
Perubahan Sosial
Bagan 1.1
Bagan Sosiologi
6
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Bagan 1.2
Bagan Antropologi
Perubahan Kebudayaan Percampuran, Pembudayaan,
dan Adaptasi Sistem Ekonomi, Sistem Sosial,
Sistem Politik, Teknologi, Kepercayaan, Bahasa
dan Kesenian Pola Perilaku dalam
Memenuhi Kebutuhan Kebudayaan
Antropologi
Kesamaan dan Keragaman Budaya
7
Psikologi
Perilaku manusia
– Persepsi – Pemikiran
– Perasaan – Daya Cipta
– Perilaku – Fungsi Kelompok
– Proses Pengelompokan – Hubungan Antarkelompok
– Kebutuhan Sosial – Perbedaan Peranan
Pembelajaran dan Pengembangan Aspek Kognitif Pengetahuan, Afektif Sikap dan Motorik Perilaku
Perorangan Kelompok
Bagan 1.3
Bagan Psikologi
Ekonomi
Sistem Ekonomi
– Kelangkaan – Pembagian Tenaga Kerja
– Spesialisasi – Ketergantungan
– Kredit – Bank
– Produksi – Komsumsi
– Distribusi – Permintaan
– Penawaran – Pengeluaran
– Tabungan – Pendapatan
Dasar-dasar kebijakan, pertumbuhan, stabilitas, kelangkaan, ketidakseimbangan, lapangan kerja, kebebasan, dan efisiensi
Masalah kebutuhan yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas
Bagan 1.4
Bagan Ekonomi
8
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Mempelajari peristiwa-peristiwa manusia di masa lalu
Mencatat dan menghubungkan peristiwa yang terjadi pada umat manusia di masa lalu
Menyusun dan menginterpretasi temuan tentang peristiwa tertentu
Setiap topik disusun secara sistematis berdasarkan periode waktu dan tempat
Bagan 1.5
Bagan Sejarah
Sejarah
Bagan 1.6
Bagan Geografi
Geografi
Mempelajari lokasi aspek fisik, sosial budaya, dan aspek biotis lainnya
Pendekatan wilayah, lingkungan alam dalam konteks keruangan
Distribusi
Gerakan Asosiasi
Interaksi
Regionalisasi Region fisik, sosial budaya, atau
gabungan ketiganya
Kesamaan dan Keragaman Budaya
9
D
Budaya Lokal, Pengaruh Budaya Asing, dan Hubungan Antarbudaya
1. Pengertian Budaya
Bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk yang memiliki beragam budaya. Indonesia memiliki letak sangat strategis dan tanah
yang subur dengan kekayaan alam melimpah ruah. Pe ngalam an masa lampau menempatkan Indonesia sebagai wilayah yang sibuk
dan menjadi salah satu urat nadi perekonomian yang ada di Asia Tenggara dan dunia yang menyebabkan banyak penduduk dari
negara lain datang ke Indonesia. Menurut Anthony Reid, negara Indonesia merupakan negeri di bawah angin karena penting nya
posisi Indonesia di mata dunia.
Keadaan geografis yang strategis ini menyebabkan semua arus budaya asing bebas masuk ke Indonesia. Hampir semua budaya setiap
etnis mulai Asia sampai Eropa ada di Indonesia. Budaya yang masuk itu memperkaya dan memengaruhi perkembangan budaya lokal yang
ada secara turun temurun. Per kembangan kebudayaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. lingkungan
geografis induk bangsa, dan b. kontak
antarbangsa. Indonesia telah memenuhi faktor tersebut sehingga kebudayaan
yang ada beragam dan unik. Ilmu antropologi merupakan rumpun ilmu yang menjadikan
berbagai cara hidup manusia dengan berbagai macam tindakannya sebagai objek penelitian dan analisis. Konsep budaya atau
kebudayaan sering berbeda dibandingkan dengan disiplin ilmu lainnya. Kadang-kadang pengertiannya hanya dibatasi pada sesuatu
yang indah, seperti candi, tarian, seni, sastra, dan filsafat. Menurut
Sekitar Antropologi
Suatu kebudayaan sering memancarkan suatu watak khas
tertentu yang tampak dari luar, artinya kelihatan bagi orang asing. Watak
khas ini dalam antropologi disebut ethos atau watak khas. Dapatkah
Anda mengenali ethos budaya daerah sendiri?
Setelah mempelajari uraian tentang ruang lingkup kajian antropologi tersebut, buatlah kelompok yang terdiri atas 4–8 orang, terdiri atas jenis kelamin yang berbeda, berbeda
agama, suku bangsa, ataupun ras. Kemudian, diskusikanlah sebuah tema mengenai hubungan ilmu antropologi dengan ilmu sosial yang lain. Presentasikan hasilnya di depan
kelas. Guru mengamati dan memberi nilai.
Bedah Budaya
Dengan demikian, ruang lingkup atau bidang kajian Antropologi untuk mempelajari hal-hal berikut ini.
1. Asal usul manusia 2. Evolusi fisik manusia
3. Keragaman bentuk fisik manusia atau ras 4. Kebudayaan, termasuk unsur-unsur kebudayaan, perkembang-
an, dan penyebarannya 5. Berbagai kemampuan manusia menyesuaikan diri dengan
lingkungannya Dalam mengkaji manusia, antropologi bekerja sama dengan
ilmu-ilmu sosial lainnya terutama Sejarah, Geografi, Geologi, Ekonomi, Bahasa, Sosiologi, Psikologi, Politik, dan Ilmu Hukum,
serta Kesehatan Masyarakat.
Jika Anda seorang antropolog dan diminta untuk melakukan penelitian
di daerah terpencil di sebuah pulau di daerah kutub utara, bersediakah Anda?
Apa saja alasan yang mendukung kesediaan Anda?
Asah Ilmu
10
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar. Ada perbedaan pendapat mengenai asal kata kebudayaan,
terutama mengenai maknanya, yaitu berasal dari kata budhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” dan “akal” sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan akal.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh A. L. Kroeber dan C. Kluckhohn sebagaimana dikutip Koentjaraningrat, pengertian
tentang kebudayaan banyak, sekitar 160 definisi. Berikut pengertian kebudayaan menurut para ahli.
a. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi mengatakan bahwa
kebudayaan merupakan semua hasil karya, rasa, dan cipta manusia.
b. Koentjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan merupakan
keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia
dengan belajar. Kebudayaan tidak sama dengan peradaban. Secara sederhana,
peradaban dapat diartikan sebagai kebudayaan yang tertinggi. Misalnya, konsep yang dipakai untuk menjelaskan tentang ke-
hidupan lembah Sungai Nil disebut peradaban lembah Sungai Nil, kemudian baru berbicara tentang kebudayaannya. Istilah yang
digunakan untuk peradaban dalam bahasa Inggris, yaitu civilization. Kata tersebut pada umumnya dipakai untuk menyebutkan bagian-
bagian dan unsur-unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah. Peradaban juga digunakan untuk menggambarkan sistem teknologi,
ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa, dan sistem kenegaraan serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Sumber:
CD Image
Gambar 1.1 Piramida
Piramida di Mesir merupakan salah satu hasil peradaban dunia.
2. Budaya Lokal
Indonesia terletak di wilayah yang menghampar dari ujung utara Pulau Weh sampai ke bagian timur di Merauke. Selain itu, Indonesia
terdiri atas berbagai suku bangsa dengan keragaman budaya yang dimilikinya.
Koentjaraningrat Beliau merupakan guru besar dalam
Ilmu antropologi di UI, UGM, dan Perguruan Tinggi Hukum Militer.
Beliau mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem
gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dimiliki.
Sumber
: Ensiklopedi Indonesia, 1990
Tokoh Antropologi
Kesamaan dan Keragaman Budaya
11
Konsep mengenai budaya lokal telah mengalami perkembang- an. Pengertian lama budaya lokal sangat berkaitan dengan wilayah.
Hal ini dapat dilihat dari 19 wilayah kebudayaan yang diajukan oleh Koentjaraningat.
1. Aceh 9. Gorontalo
2. a. Gayo, Alas, dan Batak 10. Toraja b. Nias dan Batu
11. Sulawesi Selatan 3. a. Minangkabau
12. Ternate b. Mentawai
13. a. Ambon 4. a. Sumatra Selatan
b. Kepulauan Barat Daya b. Enggano
14. Irian 5. Melayu
15. Timor 6. Bangka dan Belitung
16. Bali dan Lombok 7. Kalimantan
17. Jawa Tengah dan Jawa Timur 8. a. Minahasa
18. Surakarta dan Yogyakarta b. Sangir Talaud
19. Jawa Barat Budaya lokal dalam pengertian tersebut terkait langsung dengan
daerah. Seiring perkembangan zaman dan sistem sosial budaya, dewasa ini budaya lokal dimaknai sebagai pengetahuan bersama
yang dimiliki sejumlah orang. Dengan demikian, budaya lokal da- pat digunakan untuk merujuk budaya pedagang kaki lima, budaya
pengemis, bahkan budaya sekolah. Batasan-batasan budaya menurut wilayah menjadi kabur dan tidak memadai lagi.
Budaya lokal meliputi berbagai kebiasaan dan nilai bersama yang dianut masyarakat tertentu. Pengertian budaya lokal sering
di hubungkan dengan kebudayaan suku bangsa. Konsep suku bangsa sendiri sering dipersamakan dengan konsep kelompok
etnik. Menurut Fredrik Barth sebagaimana dikutip oleh Parsudi Suparlan, suku bangsa hendaknya dilihat sebagai golongan yang
khusus. Kekhususan suku bangsa diperoleh secara turun temurun dan melalui interaksi antarbudaya. Budaya lokal atau dalam hal ini
budaya suku bangsa menjadi identitas pribadi ataupun kelompok masyarakat pendukungnya. Ciri-ciri yang telah menjadi identitas itu
melekat seumur hidup seiring kehidupannya.
Gambar 1.2 Suku Bangsa di Papua
Suku-suku bangsa yang ada di Papua memiliki gaya busana sendiri yang berbeda
dengan suku bangsa lain.
Sumber:
Indonesian Heritage: Performing Art, 1998
Dengan demikian, pengertian budaya lokal tidak dapat di-
bedakan secara tegas. Mattulada sebagaimana dikutip Zulyani Hidayah, mengemukakan lima ciri pengelompokan suku bangsa
dalam pengertian yang dapat disamakan dengan budaya lokal.
• In-group • Dekulturasi
• Amalgamasi • Sekularisme
Jejak Kata
12
Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Pertama, adanya komunikasi melalui bahasa dan dialek di antara mereka. Kedua, pola-pola sosial kebudayaan yang menumbuhkan
perilaku dinilai sebagai bagian dari kehidupan adat istiadat yang dihormati bersama. Ketiga, adanya perasaan keterikatan antara satu
dan yang lainnya sebagai suatu kelompok dan yang menimbulkan rasa kebersamaan di antara mereka. Keempat, adanya kecenderung-
an menggolongkan diri ke dalam kelompok asli, terutama ketika menghadapi kelompok lain pada berbagai kejadian sosial
kebudayaan. Kelima, adanya perasaan keterikatan dalam kelompok karena hubungan kekerabatan, genealogis, dan ikatan kesadaran
teritorial di antara mereka.
Beberapa budaya lokal dapat langsung dikenali dari bahasa yang digunakan di antara mereka. Bahasa merupakan simbol
identitas, jati diri, dan pengikat di antara suku bangsa. Ironisnya, terdapat kondisi yang memprihatinkan disebabkan semakin banyak
bahasa yang punah atau hampir punah di dunia, khususnya di Indonesia. Salah satu contohnya adalah berita tentang bahasa Kaili
yang sudah di ambang kepunahan. Bahasa Kaili adalah bahasa ibu masyarakat etnik Kaili. Suku bangsa Kaili merupakan kelompok
terbesar atau mayoritas masyarakat Sulawesi Tengah Sulteng. Bahasa Kaili terancam punah disebabkan pergeseran budaya yang
terjadi dalam masyarakat Sulteng sendiri. Kalangan muda Kaili mulai meninggalkan bahasa ibunya sendiri dalam kehidupan sehari-
hari. Nasib bahasa semakin tersudut karena ketiadaan standardisasi pembakuan ketatabahasaan Kaili.
Gejala yang sama juga terjadi di Tanah Sunda. Penutur bahasa Sunda terus berkurang. Pemerintah daerah Pemda dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Jabar telah mengeluar kan Peraturan Daerah Perda tentang Pelestarian, Pembinaan, dan
Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda. Ternyata, Perda tersebut tidak berlaku sebagaimana mestinya. Penduduk
Jabar memang bukan hanya etnik Sunda, melainkan juga etnik Cirebon dan beberapa etnik lainnya. Menurut penelitian, sikap
masyarakat Sunda terhadap bahasa Sunda menunjukkan bahwa hanya sekira 35,4 persen keluarga Sunda yang menggunakan
bahasa Sunda sebagai bahasa utama dalam komunikasi sosial sehari-hari, 47 persen berbahasa campuran Sunda-Indonesia,
64 persen berbahasa Indonesia, sebanyak 1,6 persen berbahasa campuran Sunda-Jawa-Indonesia dan 8,8 persen berbahasa campuran
Sunda-Indonesia-Inggris.
Krisis penggunaan bahasa ibu di tanah air secara antropologis berdampak negatif terhadap kelestarian alam. Tersingkirnya
bahasa-bahasa lokal daerah di Indonesia merupakan salah satu penyebab seringnya terjadi bencana alam banjir, longsor, atau
kerusakan hutan. Kepunahan berbagai bahasa daerah di tanah air, baik disengaja maupun tidak disengaja, telah menghilangkan
kearifan lokal di berbagai bidang. Banyak sekali idiom dalam bahasa lokal yang berhubungan erat dengan pengetahuan sosial, ekologi,
teknologi, pengobatan, bahkan kelestarian lingkungan.
Berbagai bencana alam yang semakin sering melanda Indonesia, terkait erat dengan pemahaman bahasa lokal yang berhubungan
dengan pengetahuan sosial dan ekologi. Kerusakan lingkungan alam juga disebabkan penyimpangan masyarakat dari pedoman kearifan
tradisi yang ditunjukkan dengan berbagai ungkapan nenek moyang
Sumber:
Ensiklopedi Islam untuk Pelajar, 2001
Gambar 1.3 Pakaian Adat Sumatra Selatan
Pada masa sekarang pakaian adat hanya dikenakan pada peristiwa tertentu seperti
upacara perkawinan.
Sebagai generasi muda, Anda adalah pemegang estafet pembangunan.
Diskusikan bersama teman kelompok Anda, upaya apa
saja yang perlu dilakukan guna meningkatkan devisa negara
melalui pengembangan pariwisata yang berbasis budaya lokal atau
daerah.
Asah Ilmu
`