Folklor Lisan Verbal Folklore

Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan 95 Ganti nama sering dilakukan orang di Indonesia dengan nama yang lebih jelek karena adanya kepercayaan bahwa nama bagus yang telah diberikan dianggap terlalu berat bagi sang anak. Ia menjadi mudah jatuh sakit, atau mengalami kecelakaan. Nama- nama itu, misalnya di Jakarta, adalah Si Pengki keranjang penyaup sampah dan Si Bakul keranjang. Bagi orang Cina totok, suku bangsa Haka terdapat kepercayaan bahwa jika putranya disebut dengan nama manusia akan diganggu roh jahat, maka untuk menghindari gangguan itu, putranya disebut dengan julukan A ken yang berarti anjing.

2. Ungkapan Tradisional

Suatu ungkapan tradisional adalah milik suatu kelompok, namun yang menguasai secara aktif hanya beberapa orang saja. Ungkapan tradisional digolongkan menjadi dua: pewaris pasif dan pewaris aktif. Pewaris pasif adalah pewaris folklor yang sekadar mengetahui dan menikmati suatu bentuk folklor, namun tidak menyebarkannya secara aktif pada orang lain. Kebanyakan orang adalah pewaris pasif, misalkan pewaris pasif wayang golek adalah orang Sunda, pewaris aktifnya adalah para dalang dan para ahli pewayangan di Sunda. Keadaan yang sama berlaku bagi orang-orang yang mengetahui peribahasa atau ungkapan tradisional lainnya, pewaris aktifnya selalu merupakan golongan minoritas. Hal tersebut disebabkan orang yang dapat menghafal suatu kumpulan peribahasa dari folknya sangat sedikit, sedangkan kebanyakan orang yang lain dari folk yang sama hanya mengetahui dan tidak dapat membawakannya secara lengkap maupun tepat. Ungkapan tradisional mempunyai tiga sifat dasar, a peribahasa harus berupa satu kalimat ungkapan, tidak cukup hanya berupa satu kata tradisional, seperti misalnya busyet atau ajigile b peribahasa ada dalam bentuk yang sudah standar, misal nya seperti katak yang congkak adalah peribahasa, tetapi seperti kodok yang sombong bukan peribahasa. Contoh lain adalah seperti Cina karam adalah peribahasa, namun seperti Cina kelelep bukan peribahasa; c suatu peribahasa harus mempunyai vitalitas daya hidup tradisi lisan, yang dapat dibedakan dari bentuk-bentuk klise tulisan yang berbentuk syair, iklan, reportase olahraga, dan sebagainya. Sebagai contoh ungkapan untuk iklan di berbagai media, seperti Suzuki inovasi tiada henti, dan Orang pintar minum tolak angin , tidak akan menjadi folklor karena akan cepat dilupa- kan orang, begitu tidak disiarkan di media lagi. Peribahasa dibagi menjadi empat kelompok, yakni: a. Peribahasa sesungguhnya true proverb adalah ungkapan tradisional yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut. 1 Kalimatnya lengkap. 2 Bentuknya biasanya kurang mengalami perubahan. 3 Mengandung kebenaran atau kebijaksanaan. Beberapa peribahasa dari golongan ini merupakan kalimat sederhana seperti: Di mana bumi dipijak, di situ langit di- junjung. Namun kebanyakan peribahasa yang se sungguh nya merupakan lukisan yang bersifat kiasan atau ibarat. Contohnya, lebih besar pasak daripada tiang , meng ibarat kan orang yang lebih besar pengeluaran dari pada peng hasilannya. Sebagai generasi penerus, Anda dituntut untuk melestarikan kebudayaan. Usaha apa saja yang Anda lakukan untuk mengemban amanah tersebut? Peduli Peribahasa lama mengatakan bahwa bahasa menunjukkan bangsa. Ungkapan ini merupakan bagian dari .... a. nilai b. etos budaya c. pandangan hidup d. persepsi e. kepercayaan Penyelesaian: Peribahasa tersebut merupakan bagian dari pandangan hidup Jawaban: c Sumber : EBTANAS 2000 Soal EBTANAS