dengan derajat kebebasan
1
v dan
2
v = 34 dan 33 serta = 5, dicari dengan
formula “FINV0,50,05;33;32” pada Microsoft Excel 2007 sehingga diperoleh nilai
2,017
tabel
F
. Jadi, dapat disimpulkan bahwa varians kelas X 4 dan kelas X 8 adalah sama. Dengan kata lain, kedua kelas sampel homogen. Untuk
mendapatkan hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk memperolehnya, dapat dilihat pada Lampiran 18.
4.1.1.3 Uji Hipotesis I
Uji Hipotesis I dilakukan untuk menguji apakah siswa yang memperoleh materi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Knisley dengan
metode brainstorming berbantuan CD pembelajaran mencapai ketuntasan belajar. Indikator mencapai ketuntasan belajar yaitu mencapai ketuntasan individual dan
ketuntasan klasikal. Ketuntasan individual didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM di SMA Negeri 1
Kedungwuni untuk mata pelajaran matematika adalah 75. Sementara kriteria ketuntasan klasikal sebesar 75.
Uji hipotesis ketuntasan belajar untuk ketuntasan individual menggunakan uji t satu pihak sedangkan uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu
pihak. Untuk uji t satu pihak, yaitu uji pihak kanan, hipotesis yang diajukan adalah
sebagai berikut.
H
: 5
, 74
1
H : 5
, 74
Nilai
tabel
t dapat dilihat pada daftar distribusi student
t
dengan dk = n – 1
dan peluang
1
. Kriteria pengujian yaitu H ditolak jika
.
tabel hitung
t t
Nilai
tabel
t pada
5
dan
33 1
34
dk
dicari dengan menggunakan formula ”TINV0,052;33” pada Microsoft Excel 2007 sehingga diperoleh nilai
. 692
, 1
tabel
t
Berdasarkan hasil
perhitungan uji
ketuntasan belajar
diperoleh
. 835
, 1
hitung
t
Karena
tabel hitung
t t
maka
H
ditolak. Berarti kelas eksperimen yang memperoleh materi pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Knisley dengan metode brainstorming berbantuan CD pembelajaran mencapai ketuntasan belajar secara individual.
Selanjutnya dilakukan uji proporsi satu pihak menggunakan uji pihak kanan untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal. Hipotesis yang diajukan
sebagai berikut.
H
: 745
,
1
H : 745
,
Kriteria pengujian yaitu H
ditolak jika
5 .
z z
. Nilai
5 .
z dengan
5
dapat diperoleh dengan menggunakan daftar tabel distribusi z lihat lampiran 45.
Nilai
5 .
z
dengan
5
atau .
64 ,
1
45 .
z
Dari hasil perhitungan diperoleh
264 ,
z
Karena
45 .
z z
hitung
0,264 1,64 maka
H
diterima dan H
1
diterima. Artinya kelas eksperimen yang memperoleh materi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Knisley dengan metode brainstorming
berbantuan CD pembelajaran tidak mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.
Berdasarkan hasil uji t dan uji proporsi dapat disimpulkan bahwa kelas yang memperoleh materi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Knisley dengan metode brainstorming berbantuan CD pembelajaran telah mencapai ketuntasan belajar secara individual akan tetapi tidak mencapai
ketuntasan secara klasikal. Perhitungan uji ketuntasan individual uji t satu pihak dapat dilihat pada lampiran 19 dan untuk uji ketuntasan klasikal uji proporsi satu
pihak dapat dilihat pada lampiran 20.
4.1.1.4 Uji Hipotesis II