Pengertian Model Pembelajaran Matematika Knisley MPMK Langkah-Langkah Model Pembelajaran Matematika Knisley MPMK

pemahaman ini adalah kemampuan mengidentifikasi pola, menyusun definisi, mengaitkan konsep yang satu dengan yang lain. 2.1.3.2.Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep Memahami konsep matematika berarti mampu menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Indikator kemampuan pemahaman konsep antara lain sebagai berikut Wardhani, 2008: 10-11. 1 Menyatakan ulang konsep. 2 Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. 3 Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep. 4 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. 5 Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep. 6 Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu. 7 Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.

2.1.4. Model Pembelajaran Matematika Knisley MPMK

2.1.4.1. Pengertian Model Pembelajaran Matematika Knisley MPMK

Model Pembelajaran Matematika Knisley MPMK merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Dr. Jeff Knisley. Model pembelajaran yang mengacu pada model pembelajaran Kolb yang berpendapat bahwa “... a student’s learning style is determined by two factors—whether the student prefers the concrete to the abstract, and whether the student prefers active experimentation to reflective observation ‖ Knisley, 2003. Knisley 2003, mengembangkan model pembelajaran dalam perkuliahan Kalkulus dan Statistika yang mengacu pada model siklus belajar dari Kolb yang disebut pembelajaran matematika empat tahap. Masing-masing tahap pembelajaran Knisley berkorespondensi dengan masing-masing gaya belajar dari Kolb. Adapun istilah gaya belajar yang digunakan yaitu, konkret-reflektif, konkret-aktif, abstrak-reflektif, abstrak-aktif. Siklus MPMK ini seperti terlihat pada gambar 2.1. Gambar 2.1. Siklus Model Pembelajaran Matematika Knisley MPMK Pada tahap konkret-reflektif dan tahap abstrak-reflektif guru relatif lebih aktif sebagai pemimpin, sedangkan pada tahap konkret-aktif dan abstrak-aktif siswa lebih aktif melakukan eksplorasi dan ekspresi kreatif sementara guru berperan sebagai mentor, pengarah, dan motivator Knisley, 2003. Siklus MPMK sangat menarik, karena tingkat keaktifan siswa dan guru saling bergantian, tahap pertama dan tahap ketiga guru lebih aktif dari pada siswa, sedangkan pada tahap kedua dan keempat siswa lebih aktif dari pada guru.

2.1.4.2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Matematika Knisley MPMK

Berdasarkan siklus model pembelajaran Knisley pada gambar 2.1., langkah- langkah dalam melakukan model pembelajaran Knisley adalah sebagai berikut. Konkret-Reflektif Konkret-Aktif Abstrak-Reflektif Abstrak-Aktif Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Knisley No Tahap Hal yang dilakukan guru Hal yang dilakukan siswa 1. Konkret Reflektif Guru bertindak sebagai pencerita Siswa merumuskan konsep baru berdasarkan konsep yang telah diketahuinya dan belum dapat membedakan konsep baru dengan konsep yang telah dikuasainya. 2. Konkret aktif Guru bertindak sebagai pembimbing dan motivator Siswa mencoba untuk mengukur, menggambar, menghitung, dan membandingkan untuk membedakan konsep baru dengan konsep lama yang telah diketahuinya. 3. Abstrak reflektif Guru bertindak sebagai narasumber Siswa menginginkan algoritma dengan penjelasan yang masuk akal, menyelesaikan masalah dengan suatu logika, melangkah tahap demi tahap dimulai dengan asumsi awal dan suatu kesimpulan sebagai logika. 4. Abstrak aktif Guru bertindak sebagai pelatih Siswa menyelesaikan masalah dengan konsep yang telah dibentuk. Menurut Smith sebagaimana dikutip Mulyana 2009b: 45 ada empat ciri utama pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi deep approach antara lain: 1 siswa belajar dalam kelompok kecil, 2 bahan ajar disusun berdasarkan hirarkhi materi matematika, sehingga ketika mempelajari konsep baru dapat dikaitkan konsep prasyarat yang telah diketahui sebelumnya, 3 menyediakan pilihan media pembelajaran untuk mendorong motivasi belajar, 4 mendorong pembelajar mempelajari konsep melalui aktivitas konkret hingga aktivitas abstrak. Alasan perlunya bekerja dalam kelompok adalah tidak semua pembelajar biasa menggunakan semua gaya belajar, sehingga ketika mereka berinteraksi dan berkooperasi dalam kelompok kecil, mereka dapat memahami perbedaan cara berpikir gaya belajar orang lain yang selanjutnya dapat memperkaya gaya belajarnya. Model pembelajaran Knisley cenderung berorientasi pada deep approach dari Smith tersebut karena memenuhi tiga dari empat kriteria yang ditetapkan. Tiga kriteria tersebut yaitu kriteria tentang penyusunan bahan ajar sesuai dengan hirarki materi dan kriteria aktivitas belajar melalui aktivitas konkret hingga aktivitas abstrak, serta kriteria pengelolaan kelas atau pengorganisasian siswa ketika mereka melakukan aktivitas belajar dalam kelompok kecil bukan klasikal.

2.1.4.3. Penerapan Model Pembelajaran Matematika Knisley MPMK

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL SAVI BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

23 70 211

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN CD INTERAKTIF TERHADAP MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

0 30 273

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI POKOK GEOMETRI KELAS X

1 7 313

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA DIMENSI TIGA

0 11 289

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MIND MAPPING BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

2 15 263

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY DENGAN METODE Penerapan Model Pembelajaran Knisley dengan Metode Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik (PTK bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP N 2 Teras Tahun 2013/ 2014).

0 3 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY DENGAN METODE Penerapan Model Pembelajaran Knisley dengan Metode Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik (PTK bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP N 2 Teras Tahun 2013/ 2014).

1 3 12

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA KNISLEY (MPMK) DENGAN BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

9 66 81

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN DAYA NALAR SISWA

0 1 15

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN DAYA NALARSISWA

0 2 18