Validitas Tingkat kesukaran Analisis Instrumen

3.7. Analisis Instrumen

Uji coba instrumen merupakan langkah awal yang penting dalam proses pengembangan instrumen, karena dari uji coba ini akan diketahui informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan. Uji coba dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan tes kepada kelas atau kelompok yang bukan merupakan sampel penelitian, melainkan kelompok yang masih termasuk dalam satu populasi. Tes uji coba dilakukan untuk mengetahui butir soal mana yang dapat digunakan sebagai soal tes dalam kelompok eksperimen dan kontrol melalui serangkaian uji instrumen, yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal.

3.7.1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya . Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran. Dalam analisis ini yang akan diukur adalah validitas item, karena soal-soal yang diberikan berbentuk uraian, maka validitas soal dihitung dengan rumus korelasi product moment. Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut Arikunto, 2009: 72.            2 2 2 2            Y Y N X X N Y X XY N r xy Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = banyaknya peserta tes  X = jumlah skor per item  Y = jumlah skor total  2 X = jumlah kuadrat skor item  2 Y = jumlah kuadrat skor total. Dengan taraf signifikan 5 , jika r xy r tabel maka soal tersebut valid. Dalam hal lain, soal tidak valid. Analisis validitas instrumen uji coba, dengan memperhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria tersebut, diperoleh hasil seperti yang diperlihatkan pada Tabel 3.1. Analisis validitas ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007. Tabel 3.1. Hasil Analisis Validitas Instrumen Uji Coba Nomor Soal xy r tabel r Kriteria 1 0,561 0,349 Valid 2 0,679 0,349 Valid 3 0,824 0,349 Valid 4 0,846 0,349 Valid 5 0,615 0,349 Valid 6 0,530 0,349 Valid Berdasarkan hasil analisis tersebut, untuk soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6, diperoleh xy r tabel r . Jadi dapat disimpulkan bahwa soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 adalah valid. Untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk memperolehnya, dapat dilihat pada Lampiran 10.

3.7.2. Tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran adalah proporsi siswa yang menjawab benar. Tingkat kesukaran berkisar antara 0 sampai dengan 1. Semakin besar tingkat kesukaran semakin mudah soal tersebut begitu pula sebaliknya semakin kecil tingkat kesukaran semakin sukar soal tersebut. Jawaban terhadap soal bentuk uraian secara teoritis tidak ada yang salah mutlak, sehingga derajat kebenaran jawaban tersebut berperingkat sesuai mutu jawaban masing-masing peserta tes. Tingkat kesukaran pada soal uraian dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut . maksimum skor mean TK  Keterangan: mean = rata-rata skor siswa skor maksimum= skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran Tingkat kesukaran biasanya dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal mudah. Berikut ini kriteria tingkat kesukaran soal Arifin, 2012: 135. Tabel 3.2. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal. Kriteria Tingkat Kesukaran Kategori 0,00 TK 0,30 Sukar 0,30 TK ≤ 0,70 Sedang 0,70 TK 1,00 Mudah Cara memperoleh tingkat kesukaran soal, yaitu: 1 Menentukan banyak jawaban siswa yang benar untuk setiap butir soal. 2 Menghitung tingkat kesukaran soal. Setelah dilakukan analisis tingkat kesukaran soal, dengan memperhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria pada Tabel 3.2., diperoleh hasil seperti yang diperlihatkan pada Tabel 3.3. Analisis tingkat kesukaran soal ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007. Tabel 3.3. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Nomor Soal Tingkat Kesukaran TK Kriteria 1 0,301 Sedang 2 0,491 Sedang 3 0,413 Sedang 4 0,241 Sukar 5 0,123 Sukar 6 0,115 Sukar Berdasarkan hasil analisis tersebut, untuk soal nomor 1, 2, dan 3 diperoleh 0,30 TK ≤ 0,70; untuk soal nomor 4, 5, dan 6, diperoleh 0,00 TK 0,30. Jadi dapat disimpulkan bahwa soal nomor 1, 2, dan 3 termasuk dalam kriteria soal yang sedang, sedangkan soal nomor 4, 5, dan 6 termasuk dalam kriteria soal yang sukar. Untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk memperolehnya, dapat dilihat pada Lampiran 10.

3.7.3. Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL SAVI BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

23 70 211

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN CD INTERAKTIF TERHADAP MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

0 30 273

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI POKOK GEOMETRI KELAS X

1 7 313

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA DIMENSI TIGA

0 11 289

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MIND MAPPING BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

2 15 263

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY DENGAN METODE Penerapan Model Pembelajaran Knisley dengan Metode Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik (PTK bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP N 2 Teras Tahun 2013/ 2014).

0 3 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY DENGAN METODE Penerapan Model Pembelajaran Knisley dengan Metode Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik (PTK bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP N 2 Teras Tahun 2013/ 2014).

1 3 12

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA KNISLEY (MPMK) DENGAN BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

9 66 81

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN DAYA NALAR SISWA

0 1 15

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN DAYA NALARSISWA

0 2 18