64
4.2.2 Reliabilitas
Setelah hasil uji validitas diketahui, peneliti melakukan analisis soal untuk mengetahui indeks reliabilitas. Reliabilitas juga dapat diartikan sebagai
keterpercayaan, keterandalan, keajegan dan sebagainya. Namun pada hakikatnya reliabilitas mengukur sejauhmana hasil penelitian dapat dipercaya.
Hanya soal yang valid yang dianalisis untuk diketahui indeks reliabilitasnya. Untuk
mengetahui reliabel atau tidaknya data tersebut, kita melihat nilai pada kolom Cronbach’s Alpha.
Nilai reliabilitas per item dilihat dari perbandingan antara Cronbach’s Alpha
r hitung dengan r
tabel
0,3. Jika r
hitung
r
tabel
, maka item tersebut dikatakan reliabel. Setelah butir soal diuji melalui perhitungan dengan
menggunakan SPSS versi 17, diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha sebesar 0,744. Oleh karenanya, butir soal tersebut reliabel. Untuk perhitungan lebih
lengkap tentang hasil reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 14. Tabel 4.5. Data Reliabilitas Soal Hasil Belajar dan Minat
4.2.3 Taraf Kesukaran
Untuk memperoleh kwalitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas soal diperlukan keseimbangan dari tingkat kesulitan soal
yang diberikan. Keseimbangan tingkat kesulitan soal terdiri dari soal mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran soal dilihat dari kemampuan siswa dalam
menjawab soal, bukan dilihat dari guru dalam menganalisis soal saat dibuat.
Reliability Statistics
Soal Cronbachs
Alpha N of Items
Hasil belajar ,744
10
a
Minat ,746
20
65
Tabel 4.6. kriteria soal
No. soal
Abilitas yang diukur
Tingkat kesukaran
soal No.
soal Abilitas yang
diukur Tingkat
kesukaran soal
1. C1
Mudah 11. C1
Mudah 2.
C1 Sedang
12. C1 Sedang
3. C1
Sukar 13. C2
Sedang 4.
C3 Sedang
14. C2 Sukar
5. C2
Sedang 15. C1
Mudah 6.
C3 Sukar
16. C3 Sedang
7. C2
Sedang 17. C1
Sedang 8.
C2 Mudah
18. C1 Sedang
9. C2
Sedang 19. C2
Sedang 10.
C3 Sedang 20.
C2 Sedang
Untuk melakukan perhitungan indeks daya beda, peneliti menggunakan rumus indeks daya beda sebagai berikut:
Rumus Indeks Daya Beda I
Keterangan : I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = banyaknya yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan
Kriteria yang digunakan makin kecil indeks yang diperoleh makin sulit soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal
tersebut. Klasifikasi indeks kesukaran : Soal dengan P 0 – 0,30 adalah soal
66
kategori sukar, Soal dengan P 0,31 – 0,70 adalah soal kategori sedang, Soal dengan P 0,71 – 1,00 adalah kategori mudah.
Tabel 4.7. Indeks Kesukaran Kelas Eksperimen
No. Banyaknya siswa
yang menjawab
N Banyaknya siswa yang
menjawab
B Indeks
Kategori soal
1. 33 30
0.91 Mudah
2. 33 28
0.85 Mudah
3. 33 16
0.48 Sedang
4. 33 30
0.91 Mudah
5. 33 26
0.79 Mudah
6. 33 25
0.76 Mudah
7. 33 26
0.79 Mudah
8. 33 30
0.91 Mudah
9. 33 21
0.64 Sedang
10. 33 29
0.88 Mudah
11. 33 11
0.33 Sukar
12. 33 32
0.97 Mudah
13. 33 19
0.58 Sedang
14. 33 20
0.61 Sedang
15. 33 22
0.67 Sedang
16. 33 27
0.82 Mudah
17. 33 30
0.91 Mudah
18. 33 22
0.67 Sedang
19. 33 27
0.82 Mudah
20. 33 25
0.76 Mudah
Dari data di atas terlihat ada enam belas soal yang meleset dari prediksi, yakni nomor 2 yang semula ditapsirkan ke dalam kategori sedang ternyata setelah
diujikan ternyata termasuk ke dalam kategori mudah. Nomor 3 yang semula
67
ditapsirkan ke dalam kategori sukar ternyata setelah diujikan ternyata termasuk ke dalam kategori sedang. Nomor soal 4 yang semula diproyeksikan ke dalam
kategori sedang ternyata setelah diujikan ternyata termasuk ke dalam kategori mudah. Nomor soal 5 yang semula ditapsirkan ke dalam kategori sedang ternyata
setelah diujikan ternyata termasuk ke dalam kategori mudah. Nomor soal 6 yang semula ditapsirkan ke dalam kategori sukar ternyata setelah diujikan ternyata
termasuk ke dalam kategori mudah. Nomor soal 7 yang semula ditapsirkan ke dalam kategori sedang ternyata setelah diujikan ternyata termasuk ke dalam
kategori mudah. Nomor soal 8 yang semula ditapsirkan ke dalam kategori sukar ternyata setelah diujikan ternyata termasuk ke dalam kategori mudah. Nomor soal
9 yang semula ditapsirkan ke dalam kategori mudah ternyata setelah diujikan
ternyata termasuk ke dalam kategori sedang. Dan nomor soal 11 yang semula ditapsirkan ke dalam kategori mudah ternyata setelah diujikan ternyata termasuk
ke dalam kategori sukar. Nomor soal 12 yang semula ditapsirkan ke dalam kategori sedang ternyata setelah diujikan ternyata termasuk ke dalam kategori
mudah. Nomor soal 14 yang semula ditapsirkan ke dalam kategori sukar ternyata setelah diujikan ternyata termasuk ke dalam kategori sedang. Nomor soal 15 yang
semula ditapsirkan ke dalam kategori mudah ternyata setelah diujikan ternyata termasuk ke dalam kategori sedang. Nomor soal 16 yang semula ditapsirkan ke
dalam kategori sedang ternyata setelah diujikan ternyata termasuk ke dalam kategori mudah. Nomor soal 17 yang semula ditapsirkan ke dalam kategori
sedang ternyata setelah diujikan ternyata termasuk ke dalam kategori mudah. Nomor soal 19 yang semula ditapsirkan ke dalam kategori sedang ternyata setelah
68
diujikan ternyata termasuk ke dalam kategori mudah. Nomor soal 20 yang semula ditapsirkan ke dalam kategori sedang ternyata setelah diujikan ternyata termasuk
ke dalam kategori mudah. Sedangkan empat soal lainnya sesuai dengan proyeksi semula.
4.2.4 Daya Beda