Pengertian Model Tebak Kata

28 Team Game Tournament TGT, dan masih banyak lagi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan model tebak kata sebagai alat dalam menyampaikan materi pelajaran pada siswa.

2.1.6.1 Pengertian Model Tebak Kata

Model pembelajaran tebak kata adalah model pembelajaran yang menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan kartu jawaban teka- teki. Model tebak kata dilaksanakan dengan cara siswa menjodohkan kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang tepat. Melalui permainan tebak kata, selain anak menjadi tertarik untuk belajar juga memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran dalam ingatan siswa. Jadi, guru mengajak siswa untuk bermain tebak kata dengan menggunakan media kartu dari kertas karton dalam mata pelajaran yang berlangsung. Dalam menerapkan model tebak kata ada beberapa hal yang harus disiapkan adalah sebagai berikut : 1 siapkan materi yang akan di sampaikan. 2 siapkan bahan ajar yang di butuhkan. 3 siapkan kata kunci yang akan di pertanyakan. Prinsip atau ciri-ciri model tebak kata 1 Pembelajaran berlangsung menyenangkan 2 Siswa diarahkan untuk aktif 3 Menggunakan media kartu 29 1 Media Media yang digunakan, yaitu: Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban istilah pada kartu yang ingin ditebak. Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan di telinga. CONTOH KARTU: 2 Langkah pembelajaran Langkah-langkah pelaksanaan model tebak kata menurut Suprijono 2009: 131 yaitu: 1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit. Kartu Soal Aku bernaung dalam lembaga legislatif Salah satu tugasku adalah melantik presiden dan wakil presiden. Siapakah aku?? 1 Kartu Jawaban Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR 1 30 2. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas. 3. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang isinya tidak boleh dibaca dilipat kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga. 4. Sementara siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga. 5. Apabila jawabannya tepat sesuai yang tertulis di kartu maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya. 6. Dan seterusnya. 3 Kelebihan dan Kekurangan dalam Pemanfaatannya a Kelebihannya : 1 anak akan mempunyai kekayaan bahasa. 2 Sangat menarik sehingga setiap siswa ingin mencobanya. 3 Siswa menjadi tertarik untuk belajar 4 memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran dalam ingatan siswa. b Kekurangannya : 1 Memerlukan waktu yang lama sehingga materi sulit tersampaikan. 31 2 Bila siswa tidak menjawab dengan benar maka tidak semua siswa dapat maju karena waktu terbatas. Jadi, model pembelajaran Tebak Kata merupakan salah satu model pembelajaran Cooperative Lerning, dengan proses pembelajaran yang menarik dapat membuat siswa berminat atau tertarik untuk belajar, mempermudah dalam menanamkan konsep-konsep dalam ingatan siswa. Selain itu siswa juga diarahkan untuk aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Setelah mengetahui beberapa manfaat model pembelajaran tebak kata, guru perlu mencoba model tebak kata dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi komponen pemerintahan di Indonesia.

2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

PENGARUH GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP MINAT DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI DEBONG KIDUL KOTA TEGAL

7 45 337

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR PKn MATERI PEMERINTAHAN PUSAT KELAS IV SDN 1 SANGKANAYU KABUPATEN PURABALINGGA

1 25 312

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI MUARAREJA 02 TEGAL

1 18 426

KEEFEKTIFAN MODEL NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DEBONG KIDUL KOTA TEGAL

0 16 287

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 KOTA TEGAL

0 15 402

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2, 3 KOTA TEGAL

5 24 333

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA MATERI MISI KEBUDAYAAN INTERNASIONAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 WANGON BANYUMAS

1 16 218

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 DAN 3 KOTA TEGAL

0 33 256

Keefektifan Penggunaan Model Mind Mapping terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Pokok Peristiwa Alam pada Siswa Kelas V di SDN Debong Kidul Kota Tegal.

0 5 216

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IV DI SD GUGUS SRIKANDI KOTA SEMARANG

0 0 93