44
Sedangkan menurut penelitian Webb 1985, mengungkap bahwa penggunaan model kooperatif mendorong siswa lebih bergairah dan termotivasi
dalam mempelajari IPS. Mengkaji beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model kooperatif memiliki banyak manfaat bagi siswa, baik dari
penguasaan materi pelajaran maupun pengembangan sikap yang dapat berdampak baik dalam menjalani hidup bermasyarakat.
Dari keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe tebak kata pada penelitian di atas, menjadi salah satu faktor pendukung bagi peneliti
untuk melakukan penelitian. Penelitian-penelitian di atas memiliki kesamaan pada penelitian eksperimen dan pendekatan yang digunakan. Perbedaannya penelitian
yang dilakukan kali ini merupakan penelitian untuk jenjang SD tidak seperti penelitian sebelumnya yang diterapkan pada jenjang SMPMTS serta mata
pelajaran yang berbeda yaitu PKn. Selain itu penelitian kali ini untuk melakukan pengujian lebih lanjut mengenai keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe
tebak kata terhadap minat dan hasil belajar PKn siswa bila di terapkan di kelas IV SD Negeri Debong Tengah 2 kota Tegal pada materi Komponen Pemerintahan
Pusat di Indonesia.
2.3 Kerangka Berpikir
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berbentuk hafalan membuat siswa kurang memperhatikan materi yang disampaikan guru sehingga
masih ada siswa yang sibuk sendiri. Banyaknya kajian bahan materi yang dipelajari mengakibatkan minat dan ketertarikan siswa terhadap PKn menjadi
berkurang. Demikian pula dalam proses pembelajaran, guru masih menggunakan
45
model pembelajaran konvensional, misalnya ceramah, tanya jawab, dan penugasan, hal ini yang menyebabkan siswa menjadi bosan. Model pembelajaran
konvensional kurang mengoptimalkan kemampuan siswa karena berpusat kepada guru. Siswa harus diajak lebih aktif dalam pembelajaran agar kemampuan siswa
menjadi lebih optimal. Siswa mempunyai otak yang terdiri dari beberapa bagian, otak kiri dan otak kanan. Otak kiri bekerja untuk hal-hal yang berkaitan dengan
kata, angka, dan daftar, sedangkan otak kanan bekerja untuk hal-hal yang berkaitan dengan kesadaran, warna, imajinasi, dan keindahan. Kemampuan otak
kiri dan kanan harus dapat dioptimalkan oleh guru, pengoptimalan ini dapat dilakukan melalui penggunaan model pembelajaran. Penerapan model
konvensional dapat menjadikan suasana belajar membosankan. Hal ini dapat berakibat pada berkurangnya minat belajar siswa dan tidak optimalnya hasil
belajar yang dicapai siswa. Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk
mengajarkan Pendidikan Kewarganegaraan yang cenderung hafalan membuat siswa menjadi bosan dan beralih menjadi menyenangkan. Model pembelajaran
yang digunakan tidak hanya menyenangkan tetapi juga harus dapat membuat siswa lebih paham tentang materi yang diajarkan. Siswa lebih cepat memahami
materi yang diajarkan, pemahamannya lebih optimal, dan bertahan lama dalam ingatan siswa.
Dengan menggunakan model pembelajaran tebak kata pada pembelajaran PKn di sekolah dasar diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar
siswa. Model Tebak Kata adalah salah satu model yang patut dicoba guru dalam
46
mengajar siswanya. Dalam model ini siswa bertanggungjawab terhadap pembelajarannya sendiri dan anggota kelompoknya didalam kompetisi. Model
tebak kata sangat cocok untuk diterapkan pada mata pelajaran PKn karena model pembelajaran Tebak Kata merupakan Permainan tebak kata yang dilaksanakan
dengan cara siswa menjodohkan kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang tepat. Melalui permainan tebak kata, selain anak menjadi tertarik untuk belajar
juga memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran dalam ingatan siswa. Permasalahan pembelajaran dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
khususnya cara guru menyampaikan pelajaran, dapat diatasi dengan penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dan mengajak siswa lebih aktif dalam
pembelajaran. Model pembelajaran tebak kata dapat dicoba guru untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kerangka berpikir dapat digambarkan dengan skema berikut ini:
Hasil belajar siswa pada
materi Bentuk Keputusan
Bersama masih
Pembelajaran dengan
menggunakan model kooperatif
tipe tebak kata
Peningkatan minat belajar
dan keaktifan dalam KBM
serta prestasi belajar siswa.
Minat dan hasil belajar siswa meningkat
47
2.4 Hipotesis