2.9 Asumsi penelitian Asumsi pertama yang mendasari studi ini adalah bahwa nelayan melakukan
destructive fishing karena adanya motivasi aktor kenelayanan ini yang berupa kurangnya pengetahuan tentang kelautan diantaranya tentang pentingnya terumbu
karang, kemiskinan dan tamak Hidayati, 2002; Muchtar, 2002
Asumsi kedua yang mendasari studi ini ialah nelayan pengguna teknologi
destruktif ini sebenarnya potensial bisa berubah menjadi nelayan yang pro perikanan berkelanjutan dengan mencermati aspek sosial budayanya dan upaya
pemberdayaan nelayan secara sistematis
3 METODOLOGI 3.1 Pengantar
Bab ini berisi deskripsi metode penelitian yang dipakai. Penelitian ini pada pokoknya merupakan studi kualitatif. Format studi etnografi menjadi pilihan
utama, sebagai suatu alternatif metode, karena selama ini berbagai metode telah dicoba untuk memahami fenomena destructive fishing, tetapi belum memberikan
hasil yang memuaskan. Beberapa metode penunjang yang juga diterapkan bersamaan dengan metode etnografi ini adalah metode Ethnoscience, metode
wawancara semistruktural, indepth interview dan focus group discussion FGD. Tahap penelitian dibagi dua, yakni tahap pemahaman lokasi dan masalah,
kemudian dilanjutkan tahap pendalaman. Tahap pemahaman lokasi dan masalah merupakan pengenalan area dan masyarakat yang diteliti. Proses identifikasi
lingkungan fisik, lingkungan sosial dan lingkungan buatan dilakukan. Beberapa alat bantu seperti pembuatan peta, pencatatan statistik kependudukan,
penyusunan silsilah keluarga, jaringan sosial, penyusunan kelompok-kelompok kerja nelayan, penyusunan berkas-berkas perkara nelayan yang menggunakan
teknologi perusak, dan lain-lain. Setelah memahami kondisi pulau dan masyarakatnya, maka dilakukan tahap pendalaman terhadap topik-topik yang
menjadi perhatian dari disertasi ini. Adapun rincian metodologi selengkapnya lihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Rangkaian proses penelitian perilaku para pihak dalam kegiatan penangkapan ikan
No Proses Cara
Hasil 1
Pengumpulan Informasi awal
FGD, informasi awal, diskusi ahli, literatur, peta dan buku, klipping
koran-koran Ujung Pandang, hasil- hasil penelitian,rujukan dokumen.
Gambaran umum DF dan
area riset
2 Masuk
masyarakat Ijin resmi riset, barang perkenalan,
jadi anggota keluarga Pa’es rapport baik
dari masyarakat 3
Pengumpulan Data
-metode etnografi, wawancara semi-struktural, observasi, FGD,
metode sejarah, pendekatan etnosains, rujukan dokumen
data kenelayanan, data fisik dan
sosial pulau, kegiatan
ekonomi, perspektif stake-
holder,
4 Cara Analisis
Pendekatan etnosains dengan cara : -kontekstual data
-reduksi data -Perbandingan data
-situasi sosial ekonomi
- perbedaan perspektif
5 Membahas
Analisis deskriptif, bagan alir, tabulasi,
gambar, taksonomi sosial dan decision trees
- perspektif emic - realita sosial DF
3.2 Format studi etnografi