49,55 kurang berkelanjutan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa metode Rap-CLS cukup baik untuk dipergunakan sebagai salah satu alat untuk mengevaluasi
keberlanjutan usaha tani pola CLS di suatu daerahwilayah secara cepat rapid appraisal
. 6. Terdapat 13 atribut yang menjadi faktor penting dalam perumusan kebijakan dan
strategi pengembangan usaha tani pola CLS di masa mendatang, dimana ada empat faktor yang memiliki pengaruh tinggi dan ketergantungan yang rendah adalah: 1
kelembagaankelompok tani, 2 subsidi pemerintah, 3 tingkat penggunaan pupuk pestisida, dan 4 pemanfaatan jerami untuk pakan ternak. Sedangkan faktor yang
berpengaruh tinggi dan tingkat ketergantungan yang tinggi adalah: 1 sistem pemeliharaan ternak sapi, 2 lembaga keuangan, 3 frekuensi penyuluhan dan
pelatihan, 4 pemanfaatan limbah ternak, dan 5 kelayakan finansial dan ekonomi. Penerapan skenario moderat-optimistik ini akan memberikan implikasi berupa: 1
usaha tani pola CLS menjadi berkembang, 2 produktivitas padi dan ternak meningkat, 3 ketergantungan petani terhadap subsidi berkurang 4 limbah pertanian
dimanfaatkan secara lestari, 5 terjadi penyerapan tenaga kerja, 6 produksi dan pendapatan petani meningkat.
5.2. Rekomendasi
1. Peningkatan efisiensi skala ekonomi usaha tani padi sawah pola CLS dapat dilakukan dengan pendekatan kelompok melalui perbaikan manajemen usaha tani. Efisiensi
penggunaan faktor produksi pada usaha tani pola CLS dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk kandangkompos per satuan luas sesuai standar teknis
kebutuhan hara serta mengurangi penggunaan pupuk urea secara bertahap. 2. Nilai IkB-CLS di Kabupaten Sragen yang termasuk ke dalam kategori cukup
berkelanjutan perlu ditingkatkan melalui perbaikan masing-masing atribut pada setiap dimensi pembangunan berkelanjutan berikut ini: 1 kepadatan ternak tetap
dipertahankanditingkatkan dengan sistem pemeliharaan ternak intensif, penggunaan pupukpestisida kimia dikurangi, pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak
ditingkatkan dimensi ekologi; 2 kelayakan finansial-ekonomi dipertahankanditingkatkan, subsidi pemerintah dikurangi digantikan dengan
kemudahan-kemudahan akses permodalan, menyediakan lembaga keuangan yang
mudah diakses dimensi ekonomi; dan 3 meningkatkan peran kelompoktani, mempertahankan tidak terjadinya konflik dimensi sosial
3. Pemberian skor pada analisis Rap-CLS hanya menunjukkan kondisi sesaat, sehingga dinamika dari atribut-atribut dalam kurun waktu tertentu belum dapat digambarkan.
Oleh karena itu penilaian pemberian skor dapat didasarkan pada perkembangan atribut dalam kurun waktu tertentu dan atau perlu dilakukan analisis tambahan seperti
analisis kebutuhan pada pihak terkait yang dapat memberikan gambaran dinamika sistem yang berkelanjutan. Selanjutnya analisis pengembangan di masa mendatang
dapat dilakukan analisis secara dinamis berdasarkan goal oreinted. 4. Diperlukan kebijakan pemerintah dan gerakan nasional guna mendorong
pengembangan pertanian secara berkelanjutan melalui penggunaan sarana produksi yang memanfaatkan sumber daya lokal secara efisien serta mengurangi penggunaan
pupuk an-organik dan pestisida kimia. Usaha tani pola CLS sangat spesifik lokasi, pola sejenis CLS ini dapat dikembangkan pada daerah lain dengan memperhatikan
sumberdaya dan faktor produksi spesifik lokasi. Pengembangan pola-pola sejenis CLS disesuaikan dengan lingkungan ekologi, ekonomi serta kondisi sosial budaya
masyarakat setempat.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, S., A. Halim dan T. A. Subiarti. 1985. Dalam Monografi Limbah Hasil Pertanian. Kantor Menmud Urusan Peningkatan Produksi Pangan. Jakarta. p.59.
Adnyana, O. , I. Kariyana. 1999. Prospek dan Kendala Agribisnis Sapi Potong di Indonesia Memasuki Era Globalisasi Ekonomi. Dalam Dinamika Inovasi Sosial
Ekonomi dan Kelembagaan Pertanian. Buku III. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.
Arief, S. 1993. Metodologi Penelitian Ekonomi. UI-Press. Jakarta. Askary, M. 2001. Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan untuk
Penyusunan AMDAL. Bapedal. Jakarta. [Badan Litbang] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2002. Pedoman Umum
Kegiatan Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu 2002 – 2004. Departemen Pertanian. Jakarta. P.6.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2004. Sragen Dalam Angka 2003. Kerjasama Bappeda dan BPS Kabupaten Sragen. Jawa Tengah.
Basri, I., M. Ali dan H. Nasrul. 1993. Elastisitas Produksi Padi Sawah Dataran Tinggi di Sumatera. Dalam Prosiding Simposium Penelitian Tanaman Pangan. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Bielajew AF. 2001. Fundamental of the Monte Carlo Method for Nuetral and Charged
Particle Transpot. Departement of Nuclear Engineering and Radiological Sciences. The University of Michingan. Ann Arbor.
Byl R, Trainmar, Guadeloupe. 2002. Strategic Planning Using Scenario. Paper to Presented at IAME 2002 Conference. Panama City. Panama.
[Deptan] Departemen Pertanian. 2005. Rencana Pembangunan Pertanian Tahun 2005- 2009. Jakarta.
[Deptan] Departemen Pertanian. 2004. Statistik Pertanian Tahun 2004. Jakarta. [Deptan] Departemen Pertanian. 2002a. Profil Pembangunan Pertanian Menjelang 100
Tahun. Jakarta. p.144 dan 167. [Deptan] Departemen Pertanian. 2002b. Pembangunan Sistem Agribisnis sebagai
Penggerak Ekonomi Nasional. Jakarta. p.10-14. [Deptan] Departemen Pertanian. 2001. Program Pembangunan Pertanian Tahun 2001-
2004. Jakarta. p.9.
Devendra, C., Thomas D., Jabbar M.A. and Kudo H. 1997. Improvement of Livestock Production in Crop-Animal Systems in Rainfield Agro-ecological Zones of Sounth-
East Asia. International Livestock Research Institute ILRI. Nairobi, Kenya. [Ditjen Nak] Ditjen Peternakan kerjasama Australian Meat and Livestick Corporation
AMLC dan APFINDO. 1996. Petunjuk Teknis Penggemukan Sapi Australia. Jakarta. P.70.
[Disnak] Dinas Peternakan Jawa Tengah. 1998. Statistik Peternakan Jawa Tengah. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah. Ungaran.
[Dinas KP] Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen. 2005. Profil Padi Organik di Kabupaten Sragen. Sragen. Jawa Tengah.
Diwyanto, K., R.P. Bambang, dan L.Darwinsyah. 2001. Integrasi Tanaman-Ternak dalam Pengembangan Agribisnis yang Berdaya Saing, Berkelanjutan dan Berkerakyatan.
Dalam Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner September 2001. Bogor. Puslitbang Peternakan, Departemen Pertanian. Bogor.
Djojodipuro, M. 1991. Teori Harga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.
D. Juanda J.S., B.R. Marhening, Samijan, dan S. Jauhari. 2003. Peluang Efisiensi Penggunaan dan Biaya Pupuk Pada Lahan Sawah Berdasarkan Status Hara
Tanah Kasus Di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Prosiding Seminar Pengelolaan Lingkungan Pertanian 21 Oktober 2003. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Dyah, A.W. 1983. Persepsi Staf Pengajar dan Tugas Pimpinan Perguruan Tinggi tentang Pengabdian Masyarakat. [Tesis] Bogor: Program Pascasarjana. Institut Pertanian
Bogor. Ella, A. 2001. Crop-Livestock System di Sulawesi Selatan: Suatu Tinjauan Pelaksanaan
Kegiatan. Dalam Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner September 2001. Bogor. IP2TP Gowa. Sulawesi Selatan.
EPA. 1997. Guiding Principle of Monte Carlo Analysis. EPA630R-97001. Risk Assesment Forum. US. Environmental Protection Agency. Wahsington D.C.
Eriyatno. 1999. Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. IPB Press. Bogor.
FAO. 2001. World Markets for Organic Fruit and Vegetables: Opportunity for Developing Countries in the Production and Export of Organic Horticultural Products. Rome.
Fauzi A, Anna S. 2002. Evaluasi Status Keberlanjutan Pembangunan Perikanan. Aplikasi Pendekatan Rapfish kasus: Perairan Pesisir DKI Jakarta. Jurnal Pesisir
dan Lautan, Vol.4.
Fisheries.com. 1999. Rapfish Project. http:fisheries.comprojectrapfish.htm. Giddens, A. 2000. Jalan Ketiga, Pembaharuan Demokrasi Sosial. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. Godet M. 1999. Scenarios and Strategis. A Toolbox For Scenario Planning. Librairie des
Arts et Metiers. Paris. France. Gujarati, D dan S. Zain. 1997. Ekonometrika Dasar. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Haeruman, H. 1979. Perencanaan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup IPB. Bogor. Hartisari H. 2002. Panduan Lokakarya Analisis Propektif. Fakultas Teknologi Pertanian.
Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hernanto, F. 1991. Ilmu Usahatani. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hufschmidt, M.M., D.E. James, A.D. Meister, BT.Bower and J.A. Dixon. 1983.
Environment, Natural Systems, and Development – An Economic Valuation Guide. The John Hopkins University Press Baltimore and London.
Hufschmidt, M.M., and J.A. Dixon. 1986. An Economic Valuation Techniques For The Environment: A Case Study Workbook. The John Hopkins University Press. Teknik
Penilaian Ekonomi Terhadap Lingkungan: Suatu Buku Kerja Studi Kasus. Reksohadiprodjo, Soekanto. penerjemah, Penerbit Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
[IRRI] International Rice Reseach Institute and The Philipine Ministry of Agricultre and Food. 1986. The Asean Rice farming Systems Working Group. 5-11 October
1986. Bangkok. Thailand. [IRRI] International Rice Reseach Institute. 2003.World Rice Statistics. Metro Manila.
Philippines. http:www.irri.orgsciencericestatindex.asp
. 15 April 2003 data olahan.
Kadariah. 1988. Evaluasi Proyek: Analisa Ekonomis. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Kasryno, F. 1998. Pemanfaatan dan Pengolahan Sumberdaya Pangan dan Lingkungan Hidup serta Ketersediaan Iptek Pertanian untuk Mendukung Pembangunan
Pangan dan Gizi Nasional Berkelanjutan. Dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI. LIPI. Jakarta.
Kavanagh P. 2001. Rapid Appraisal of Fisheries Rapfish Project. Rapfish Software Discription for Microsft Excel. University of British Columbia. Fisheries Centre.
Vancouver.
Mersyah. R. 2005. Desain Sistem Budidaya Sapi Potong Berkelanjutan untuk Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan. Disertasi. IPB.
Bogor. Mubyarto. 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.
Mulya, S,H, Ade R, Arti, D., Agus G., Triny dan Iwan J. 2003. Dampak Pengelolaan
Tanaman Terpadu Terhadap Kelestarian Lingkungan Pertanian. Prosiding Seminar Pengelolaan Lingkungan Pertanian 21 Oktober 2003. Universitas sebelas Maret.
Surakarta. Munasinghe, M. 1993. Environmental Economics and Sustainable Development, World
Bank Environment Paper no.3. Washington, DC. USA. OECD. 1993. Coastal Zone Management. Integrated Policies. Organization for
Economic Co-operation and Development. Paris. Pakpahan, A. 1980. Analisis Fungsi Produksi Usahatani untuk Menunjang
Pengembangan Daerah Aliran Sungai Cimanuk. JAE Vol 1 No.2, Mei 1982. Peraturan Pemerintah. No. 28 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta. Pramono, D., U. Nuschati. B. Utomo. dan J. Susilo. 2001. Pengkajian Terintegrasi Sapi
Potong Perbibitan dan Tanaman dalam Sistem Usahatani Terpadu. BPTP Jawa Tengah. Ungaran. Jawa Tengah.
Prasetyo, T., H. Anwar., dan H. Supadmo. 2001. Integrasi Tanaman-Ternak pada Sistem Usahatani di Lahan Irigasi. Makalah Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner September 2001 di Bogor. BPTP Jawa Tengah. Ungaran. Jawa Tengah.
[Puslitanak] Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2004. Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Departemen Pertanian. Bogor.
Poniman, 2003. Upaya Peningkatan Produktivitas Lahan Melalui Pengelolaan Bahan Organik. Prosiding Seminar Pengelolaan Lingkungan Pertanian 21 Oktober 2003.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Poniman. 2002. Pertanian Ramah Lingkungan: Kenyataan dan Harapan. Prosiding
Seminar Nasional Peningkatan Kualitas Lingkungan dan Produk Pertanian, Kudus, 4 November 2002. Puslitanak, Deptan. Bogor.
Ramdan, H., Yusran, D. Darusman. 2003. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Otonomi Daerah: Perspektif Kebijakan dan Valuasi Ekonomi. Alqaprint. Jatinangor.
Bandung. Reijntjes, C., Haver K, Bertus and Bayer A.W. 1999. Pertanian Masa Depan. Pengantar
untuk Pertanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah. Sukoco, Y.
[penerjemah]. Terjemahan dari Farming For the Future: An Introduction to Low- External-Input and Sustainable Agriculture. Kanisius. Yogyakarta.
Rogers, E.M. and F.F. Shoemaker. 1971. Communication Inovation. A Cross Cultural Approach. The Free Press. New York.
Rochayati S., Mulyadi dan J.S. Adiningsih. 1990. Penelitian Efisiensi Penggunaan Pupuk di Lahan Sawah. Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk V, 12-13
November 1990. Puslitanak. Bogor. Rozana, Y. 1998. Usaha Ternak Sapi Potong sebagai Diversifikasi Usahatani untuk
Menambah Pendapatan Petani Padi Sawah di Tasikmalaya, Jawa Barat Skripsi. IPB. Bogor.
Salikin. K.A. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Sayaka, B., Saptana, R.S. Rivai, E.L. Hastuti, H. Tarigan, dan Ashari. 2004. Strategi
Mengatasi Pelandaian dan Ketidakstabilan Produksi Padi di Lahan Sub Optimal. Dalam Seminar Hasil Penelitian Puslit Sosial Ekonomi Pertanian Tahun 2004.
Badan Litbang Pertanian. Bogor. Seto, A.K. 2002. Bahan Kuliah Modul Mata Kuliah Ekonomi Lingkungan dan Analisis
Kebijakan. Program Studi PSL. IPB. Bogor. Setiani, C., D. Juanda, dan T. Prasetyo. 2003. Penerapan Teknologi Sistem Usahatani
Tanaman-Ternak Melalui Pendekatan Organisasi Kelompok Tani Suatu Model Pengelolaan Lingkungan Pertanian. Dalam Prosiding Seminar Pengelolaan
Lingkungan Pertanian, Surakarta, 1 Oktober 2003. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Setyorini, D., L.R. Widowati, dan S. Rochayati. 2004. Teknologi Pengelolaan Hara Lahan Sawah Intensifikasi. Puslitanak. Bogor.
Siagian, D. dan Sugiarto. 2000. Metode Statistik untuk Bisnis dan Ekonomi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Singarimbun, M. dan E. Sofian. 1985. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta. Soekanto S. 1999. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Baru. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta. Soekartawi S., A. Dillon L, John. Hardaker, Brian, J. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian
untuk pengembangan Petani Kecil. UI-Press. Jakarta. Soekartawi. 1994. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Cobb-
Douglas. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Soemarwoto, O. 2001. Atur Diri Sendiri: Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Suharto. 2000. Integrated Farming System, Modul Pelatihan. CV. Lembah Hijau Multifarm. Solo.
Suretno, N.D., T. Kusnanto dan B. Sudaryanto. 2002. Pemanfaatan Kotoran Ternak Sebagai Pupuk Pada Lahan Sawah Irigasi di Lampung Tengah. Dalam Prosiding
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Ciawi 30 September – 1 Oktober 2002. Puslitbang Peternakan. Bogor.
Suryana A, Erwidodo, Prajogo UH. 1988. Isu Strategis dan Alternatif Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian Memesuki Repelita VII. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi
Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Treyer-POLAGAWAT. 2000. Prospective Analysis on Agricultural Water Use in the
Maditerranean. www.engref.frrgtdoc-pdftreyer-polagawat-metodologi.PDF
. Sutardi, A., Musofie, Nurhidayat, dan Soeharsono. 2002. Pengkajian Integrasi Usahatani
Tanaman Pangan dan Ternak Ruminansia di Agroekologi Lahan Sawah Tadah Hujan. Dalam seminar Nasional pada Usahatani Ramah Lingkungan di Loka
Jakenan, Pati Jawa Tengah, Puslitanak Bogor, 11 Desember 2002. Sutanto, R. 2002a. Pertanian Organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Sutanto, R. 2002b. Penerapan Pertanian Organik: Pemasyarakatan dan
Pengembangannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Syahyuti. 2003, Bedah Konsep Kelembagaan: Strategi Pengembangan dan
Penerapannya dalam Penelitian Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Bogor.
Tonny, F. 1988. Dinamika Kelompoktani dan Partisipasi Petani dalam Program Konservasi Tanah dan Air di DAS Citanduy Tesis. Bogor: Program Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor. Tugaswati, T. dan S. Nugroho. 1985. Dampak Limbah Pertanian terhadap Kesehatan
Masyarakat. Dalam Monografi Limbah Hasil Pertanian. Kantor Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Pangan. Jakarta. p243.
Umiyasih, U., Aryogi dan Y. N. Anggraeny. 2002. Pengaruh Suplementasi Terhadap Kinerja Sapi PO yang Mendapatkan Pakan Basal Jerami Padi Fermentasi. Dalam
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Ciawi 30 September – 1 Oktober 2002. Puslitbang Peternakan. Bogor.
Winarno, F, G. 1985. Penanganan Limbah Tanaman Pangan, Dalam: Monografi Limbah Hasil Pertanian. Kantor Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Pangan.
Jakarta. p 11.
Winoto, J. 1997. Studi Penyusunan Pedoman Analisis Pewilayahan Komoditas Pertanian. Kerjasama Proyek Pengembangan Sumberdaya, Sarana dan
Prasarana Pertanian, Deptan dengan PT. Murfa Surya Mahardhika. Jakarta. Wiryosuhanto, S. 1985. Produksi dan Penggunaan Kotoran Ternak, Dalam Monografi
Limbah Hasil Pertanian. Kantor Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Pangan. Jakarta. P.169.
Wiyono, U. 2005. Pengembangan Pertanian Organik sebagai Komoditas Unggulan dalam rangka Peningkatan Pertumbuhan Perekonomian Daerah makalah. Dalam
Workshop Pengembangan Komoditas Agribisnis dan Agroindustri Unggulan Daerah, Jakarta, 16-17 Mei 2005. Departemen Pertanian. Jakarta.
Wiyono, U. 2003. Produksi dan Pemasaran Beras Organik di Kabupaten Sragen makalah. Dalam Diskusi Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Produk Pertanian Organik, Jakarta, 30 Juni 2003. Ditjen BP2HP, Departemen Pertanian. Jakarta.
Yuwono, D.M, dan T. Prasetyo, 2003. Pengelolaan Lingkungan di Kawasan Peternakan Sapi Potong Rakyat. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lingkungan
Pertanian 21 Oktober 2003. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Yusdja, Y., R. Sayuti, S.H. Suhartini, I. Sadikin, B. Winarso, dan C. Muslim. 2004.
Pemantapan Program dan Strategi Kebijakan Peningkatan Produksi Daging Sapi. Dalam Seminar Hasil Penelitian Puslit Sosial Ekonomi Pertanian tahun 2004.
Badan Litbang Pertanian. Bogor.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Grafik laju penggunaan pupuk kimia, produksi dan produktivitas gabah secara nasional dari tahun 1968-1991
Lampiran 2. Peta Lokasi Penelitian P ET A S T R AT EGI P EMB ANGUNAN P R OPI NS I JAW A T ENGAH
Lampiran 3. Unit Populasi Usahatani CLS dan Teknik Pengambilan Sampel No.
Unit Populasi Jumlah Populasi
Jumlah Sampel Teknik Pengambilan Sampel
1. 2.