Penentuan Sampel Penelitian Teknik Pengumpulan Data dan Jenis Data Definisi, Pengukuran Variabel dan Asumsi-Asumsi

usaha Lu, harga pupuk kandang Wk, dummy luas lahan D1, dummy pola usaha tani D2, dan dummy lama usaha tani CLS D3, a=intersepkonstanta, b i = koefisien regresi variabel independen ke-i, u= kesalahan pengganggu.

3.2.2. Analisis Kelayakan Finansial dan Ekonomi, serta Analisis Peran Kelembagaan Petani

A. Penentuan Sampel Penelitian

Metode penentuan sampel penelitian yang digunakan pada analisis kelayakan finansial dan ekonomi sama dengan metode penentuan sampel penelitian pada analisis fungsi produksi dan fungsi keuntungan usaha tani padi sawah seperti yang telah diuraikan pada sub bab 3.2.1.

B. Teknik Pengumpulan Data dan Jenis Data

Teknik pengumpulan data dilakukan analisis kelayakan finansial dan ekonomi sama dengan metode penentuan sampel penelitian pada analisis fungsi produksi dan fungsi keuntungan usaha tani padi sawah seperti yang telah diuraikan pada sub bab 3.2.1. Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer berupa data pola usahatani, sarana produksi, produksi, struktur ongkos usahatani padi, ternak, pengolahan kompos dan jerami, kegiatan hulu dan hilir usahatani, valuasi ekonomi lingkungan, manajemen dan kelembagaan petani diperoleh dari hasil wawancara interview kepada responden dan informan dengan kuesioner yang telah disiapkan, pengamatan langsung di lapang. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait baik di tingkat pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan tingkat desa antara lain dari Kantor Statistik Kabupaten, Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan Provinsi dan Kabupaten, Kantor Kecamatan, Kantor Desa, Puskesmas dan instansi terkait lainnya. Data sekunder mencakup keadaan umum daerah, keragaan usaha tani padi, usaha tani ternak sapi potong, pengelolaan limbah, luas areal, produksi dan produktivitas usaha tani, populasi ternak, kelompok tani, harga, dan lainnya.

C. Definisi, Pengukuran Variabel dan Asumsi-Asumsi

Definisi dan pengukuran variabel sebagai berikut: 1 Total biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya produksioperasional dan biaya sosial dalam satuan rupiah. Biaya investasi meliputi biaya pembuatan kandang, bangunan kompos, pembelian bakalan ternak serta pembelianpengadaan lahan dalam satuan rupiah. Biaya operasional meliputi biaya tetap dan biaya variabel dalam satuan rupiah. Biaya tetap merupakan biaya yang tidak habis sekali pakai dalam proses produksi meliputi penyusutan alat dan mesin pertanian, kandang, bangunan kompos, dan bunga modal dalam satuan rupiah, sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang habis pakai dalam proses produksi meliputi biaya pembelian bibit, pupuk, pakan ternak, biaya obat, transport dan biaya upah tenaga kerja. 2 Analisis biaya dan manfaat yang dilakukan tidak hanya mencakup analisis kelayakan finansial tetapi juga analisis kelayakan secara ekonomisosial. 3 Valuasi ekonomi lingkungan merupakan penilaian manfaat dan biaya yang berhubungan dengan perbaikan maupun pencegahan kerusakan lingkungan meliputi penanganan limbah, penanganan bau, gangguan kesehatan dan tanggungjawab sosial berbagai sumbangan dan iuran dalam satuan rupiah. 4 Identifikasi manfaat lingkungan mencakup seluruh manfaat yang bersifat langsung dan tidak langsung dinikmati oleh petani maupun masyarakat serta manfaat yang dapat dinilai dengan uang maupun tidak dapat dinilai dengan uang. Manfaat usaha tani pola CLS yang bersifat langsung dan dapat dinilai dengan uang diukur melalui harga pasar, seperti peningkatan produksi gabah, daging ternak maupun kompos. Sedangkan manfaat yang bersifat tidak langsung dan tidak dapat dinilai dengan harga pasar, dilakukan penyesuaian adjusted terlebih dahulu. Manfaat bersifat tidak langsung dari usaha tani pola CLS, misalnya seperti: perbaikan kesuburan lahan dan kualitas air, berkurangnya bau limbah ternak maupun berkurangnya gangguan kesehatan. 5 Identifikasi biaya lingkungan mencakup seluruh biaya yang bersifat langsung dan tidak langsung dikeluarkan oleh petani maupun masyarakat maupun biaya yang dapat dinilai dengan uang maupun tidak dapat dinilai dengan uang. Biaya usaha tani pola CLS yang bersifat langsung dan dapat dinilai dengan uang diukur melalui harga pasar, seperti biaya pakan, bibit, pupuk, pestisida dan lainnya. Sedangkan biaya yang bersifat tidak langsung dan tidak dapat dinilai dengan harga pasar, dilakukan penyesuaian adjusted terlebih dahulu. Biaya bersifat tidak langsung dari usaha tani pola CLS, misalnya seperti: penanganan limbah, penanganan bau, gangguan kesehatan dan tanggungjawab sosial berbagai sumbangan dan iuran dalam satuan rupiah. Asumsi-asumsi dalam analisis kelayakan antara finansial dan ekonomi lain: a tingkat discount rate sebesar tingkat suku bunga pinjaman pada waktu penelitian, b economics life of the capital selama lima tahun dengan pertimbangan alat dan mesinaset- aset produksi sudah memerlukan penggantian, c straigth line depreciation method, dan d tidak ada nilai sisa barang dan modal dalam proses produksi.

D. Pengolahan dan Analisis Data